Kebijakan Gaji Karyawan Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian

xx 74 melakukan penelitian tentang metode perhitungan PPh Pasal 21 dan mengambil korelasi ke Pajak Penghasilan PPh Badan sehingga dapat diketahui seberapa besar perusahaan telah melakukan penghematan pajak yang berbasis laporan laba rugi perusahaan.

2. Kebijakan Gaji Karyawan

Manajemen perusahaan yang sehat selalu memperhatikan kesejahteraan karyawannya, karena perusahaan akan memperoleh timbal balik dari mereka. Agar perusahaan dapat bertahan hidup dan berkembang, harus memperoleh dana segar untuk investasi perusahaan, selain itu pada saat-saat tertentu perusahaan harus mengadakan kebijakan tertentu yang berpihak kepada karyawannya. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus dapat mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Sehingga perusahaan dapat berkembang dan kesejahteraan karyawan tetap terpenuhi dengan baik. Kebijakan dalam hal perpajakan Koperasi Satya Ardhia Mandiri KOSAMI memiliki kebijakan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 seluruhnya ditanggung oleh karyawan atau perhitungan PPh Pasal 21 Gross. Jumlah rata-rata karyawan tetap Koperasi Satya Ardhia Mandiri KOSAMI pada tahun 2011 berjumlah 27 orang dan jumlah rata-rata karyawan outsourcing pada tahun 2011 berjumlah 425 orang. Dalam hal besarnya penerimaan yang diperoleh karyawan dibedakan berdasarkan kebijakan dari pengurus. Secara umum penghasilan yang diterima oleh xxi 75 karyawan setiap bulan meliputi kebijakan untuk karyawan tetap dan kebijakan untuk karyawan outsourcing. Yaitu sebagai berikut: a. Kebijakan karyawan tetap, meliputi: 1 Gaji pokok yang diterima oleh karyawan setiap bulan. Besarnya gaji pokok ini dibedakan berdasarkan jabatan dan kualifikasi kerja. 2 Tunjangan dalam bentuk uang, terdiri dari: a Tunjangan transportasibantuan transportasi termasuk didalamnya adalah tunjangan makan, ditentukan melalui Keputusan Pengurus yaitu sebagai berikut: 1. Posisi manajerial tunjangan transportasi dan tunjangan makan masing-masing sebesar Rp. 25.000,00per hari berdasarkan kehadiran dan juga untuk tunjangan transportasi berdasrkan ketepatan kehadiran atau tidak terlambat. 2. Di luar posisi manejerial tunjangan transportasi dan tunjangan makan masing-masing sebesar Rp. 25.000,00per hari berdasarkan kehadiran dan juga untuk tunjangan transportasi berdasrkan ketepatan kehadiran atau tidak terlambat. b Tunjangan jabatan diberikan berdasarkan jenjang pendidikan, kecuali untuk posisi manajerial. xxii 76 1. Untuk posisi manajerial diberikan tunjangan jabatan sebesar Rp. 1.220.000,00per bulan. 2. Di luar posisi manajerial yaitu sebagai berikut: a. Karyawan dengan pendidikan Strata-1 S1, sebesar Rp. 438.000,00per bulan. b. Karyawan dengan pendidikan D3, sebesar Rp. 224.000,00per bulan c. Karyawan dengan pendidikan SMA sbersar Rp. 113.000 per bulan. c Tunjangan kesehatan dan tunjangan telepon hanya diberikan kepada manajer yaitu masing-masing sebesar Rp. 250.000,00per bulan dan Rp. 300.000,00per bulan. d Tunjangan Hari Raya THR, sebesar 1 satu bulan gaji pokok ditambah tunjangan jabatan per bulan. 3 Uang kelebihan jamuang lembur sebesar Rp. 6.000,00 jam 4 Premi asuransi Jamsostek yang dibayarkan perusahaan, yaitu: a Jaminan Keselamatan Kerja JKK, sebesar 0,24 dari gaji pokokbulan. b Jaminan Kematian JKM, sebesar 0,3 dari gaji pokokbulan. c Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK, sebesar Rp. 30.000,00bulan untuk karyawan dengan kriteria Lajang. xxiii 77 Dan Rp. 60.000,00bulan untuk karyawan dengan kriteria Menikah. d Iuran Jaminan Hari Tua JHT, sebesar 3,7 dari gaji pokokbulan. b. Kebijakan karyawan outsourcing, meliputi: 1 Gaji pokok yang diterima oleh karyawan setiap bulan. 2 Tunjangan dalam bentuk uang, terdiri dari: a Tunjangan transportasibantuan transportasi termasuk didalamnya adalah tunjangan makan, ditentukan melalui Keputusan Pengurus yaitu masing-masing sebesar Rp. 7.500,00per hari berdasarkan kehadiran dan juga untuk tunjangan transportasi berdasrkan ketepatan kehadiran atau tidak terlambat. b Tunjangan Hari Raya THR, sebesar 1 satu bulan gaji pokok per bulan. 3 Uang kelebihan jamuang lembur sebesar Rp. 4.000,00 jam 4 Premi asuransi Jamsostek yang dibayarkan perusahaan yaitu a Jaminan Keselamatan Kerja JKK, sebesar 0,24 dari gaji pokokbulan. b Jaminan Kematian JKM, sebesar 0,3 dari gaji pokokbulan. c Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK, sebesar Rp. 30.000,00bulan untuk karyawan dengan kriteria Lajang. xxiv 78 Dan Rp. 60.000,00bulan untuk karyawan dengan kriteria Menikah. d Iuran Jaminan Hari Tua JHT, sebesar 3,7 dari gaji pokokbulan.

3. Sampel dan Rekapitulasi Perhitungan Pajak Penghasilan PPh

Dokumen yang terkait

Sistem Pelaksanaan Perhitungan Pph Pasal 21 Pada Ppks ( Pusat Penelitian Kelapa Sawit ) Unit Usaha Marihat Pematang Siantar

23 299 56

Internal Control STP Terhadap Penerimaan PPh Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratamamedan Petisah

1 40 76

Aplikasi untuk menghitung Pajak Penghasilan (PPh.21) dengan Metode Gross-up

1 28 29

ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA Analisis Penerapan Metode Gross-Up Dalam Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Karyawan Tetap Kantor PDAM Kabupaten Kebumen.

0 3 15

ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA Analisis Penerapan Metode Gross-Up Dalam Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Karyawan Tetap Kantor PDAM Kabupaten Kebumen.

0 3 15

Analisis Metode Net, Gross dan Gross Up Sebagai Strategi Perencanaan Pajak dalam Perhitungan PPh Pasal 21.

0 19 21

Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan Metode Net, Gross dan Gross Up terhadap Keuntungan Perusahaan: Studi Kasus CV. Anugerah Jaya Abadi, Jakarta.

0 3 17

Analisis Penggunaan Metode Gross Up dalam Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Dampaknya pada Pajak Penghasilan Badan PT. Saeti Concretindo Wahana - Ubharajaya Repository

0 0 15

ANALISIS PERBANDINGAN METODE NET, GROSS DAN GROSS UP DALAM MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN PPH 21 DALAM RANGKA PERENCANAAN PAJAK PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUB PALEMBANG -

0 3 94

PENERAPAN METODE GROSS UP DALAM PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KARYAWAN TETAP SEBAGAI UPAYA MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT. SUNAN RUBBER PALEMBANG -

0 0 118