v 108
Tabel 4.30 Rekapitulasi Perbandingan Perhitungan PPh Pasal 21 Tahun 2011
dalam rupiah Uraian
PPh Pasal 21 Ditanggung
Karyawan PPh Pasal 21
Ditanggung Perusahaan
PPh Pasal 21 Di- gross up
1. Penghasilan Bruto
Gaji Pokok 6.679.931.400
6.679.931.400 6.679.931.400
Tunjangan Transportasi 1.563.435.000
1.563.435.000 1.563.435.000
Tunjangan Jabatan 80.282.000
80.282.000 80.282.000
Tunjangan Kesehatan 3.000.000
3.000.000 3.000.000
Tunjangan Telepon 3.600.000
3.600.000 3.600.000
Tunjangan Pajak 108.636.697
JKK JKM 36.071.630
36.071.630 36.071.630
JPK 223.950.000
223.950.000 223.950.000
Uang Lembur 945.555.000
945.555.000 945.555.000
Tunjangan Hari Raya 503.064.866
503.064.866 503.064.866
Jumlah Penghasilan Bruto 10.038.889.896
10.038.889.896 10.135.474.593
2. Pengurang
Biaya Jabatan 508.547.977
508.547.977 512.333.642
Jaminan Hari Tua 142.644.963
142.644.963 142.644.963
PTKP 7.455.800.000
7.455.800.000 7.455.800.000
Jumlah Pengurang 8.106.992.940
8.106.992.940 8.110.778.605
3. PKP
1.931.896.956 1.931.896.956
1.905.834.319
4. PPh Pasal 21 Setahun
98.179.867 98.179.867
108.636.697 5.
Tunjangan Pajak -
- 108.636.697
6. PPh Yang Dipotong dari
Penghasilan Karyawan 98.179.867
- -
Sumber : Summary olah data internal Koperasi
iv 109
Dari tabel 4.30 diketahui jumlah rekapitulasi pajak yang dipotong dan disetor ke kas negara selama satu tahun adalah
sebesar Rp 98.179.867,- dan jumlah tersebut akan mengurangi jumlah pendapatan yang diterima oleh karyawan dan Koperasi
Satya Ardhia Mandiri tidak memerlukan tambahan pengeluaran untuk Pajak Penghasilan Pasal 21.
Pada dasarnya, perhitungan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 ditanggung karyawan sama dengan Pajak Penghasilan PPh Pasal
21 ditanggung perusahaan. Perbedaannya hanya terdapat pada Pajak Penghasilan yang harus dipotong oleh perusahaan. Jumlah
pajak sebesar Rp 98.179.867,- akan menjadi tanggungan perusahaan dan bukan menjadi beban atau tanggungan karyawan
yang bersangkutan. Pada metode ini perusahaan harus menambah pengeluaran
sebanyak Rp 98.179.867,- untuk pembayaran pajak. Secara akuntansi komersial jumlah ini dapat dikurangkan sebagai biaya
tetapi secara fiskal jumlah tersebut tidak dapat dikurangkan sebagai biaya karena merupakan bagian dari kenikmatan yang diberikan
kepada karyawan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan koreksi positif dengan mengurangkan biaya pajak dari unsur
pengurang pada Pajak Penghasilan Badan sehingga laba fiskal yang didapatkan akan naik dan pembayaran pajak akan bertambah
karena koreksi positif tersebut.
v 110
Sedangkan pada perhitungan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 di-gross up terlihat bahwa tunjangan pajak pada tahun 2011
sebesar Rp 108.636.697 adalah sama besar dengan jumlah pajak
yang harus dibayarkan oleh karyawan. Adanya persamaan ini menyebabkan jumlah pajak yang harus dipotong adalah nihil
karena jumlah pajak yang harus dipotong sama dengan pemberian tunjangan pajak. Dan pemberian tunjangan pajak di-gross up ini
dapat dibiayakan kerena tunjangan ini masuk dalam bagian penghasilan yang diterima karyawan.
4. Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Ditanggung Karyawan,