Hasil-hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

78 55  Contoh 3. Peredaran bruto PT. X pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 30.000.000.000 dengan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp 3.000.000.000. Perhitungan PPh terutang adalah sebagai berikut:  Bagian Penghasilan Kena Pajak yang memperoleh fasilitas adalah sebesar Rp 4.800.000.000Rp 30.000.000.000 x Rp 3.000.000.000 = Rp 480.000.000; PPh terutang 50 x 25 x Rp 480.000.000 = Rp 60.000.000.  Bagian Penghasilan Kena Pajak yang tidak memperoleh fasilitas adalah sebesar Rp 3.000.000.000 – Rp 480.000.000 = Rp 2.520.000.000; PPh terutang sebesar 25 x Rp 2.520.000.000 = Rp 630.000.000.  Total PPh Terutang Rp 60.000.000 + Rp 630.000.000 = Rp 690.000.000.

F. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.5. 9 56 Tabel 2.5 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu Bersambung pada halaman selanjutnya No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian Kesimpulan Persamaan Perbedaan 1. Eva Theresa Ruchjana 2008 Analisis Penerapan Metode Gross-Up dalam Perhitungan PPh 21 Sebagai Upaya Perencanaan Pajak Studi Kasus PT. BPR XYZ Tahun 2005 Variable Metode gross-up, Metode Net, Variabel Beban PPh Badan. Hanya Membandingan 2 dua metode, yaitu metode net dan gross-up. Pajak Penghasilan Badan yang dihitung dengan metode gross-up akan lebih kecil dibandingkan metode net. 2. Silviana Agustini 2010 Analisis Perbedaan Penetapan Pajak Sebelum dan Sesudah Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Wajib Pajak Pribadi Berdasarkan Metode Gross Up Pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia Persero Variabel metode gross up. Variabel Beban Metode penelitian menggunakan t- test. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam penetapan pajak terutang sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak penghasilan badan berdasarkan metode gross up . Dengan menggunakan metode gross up perusahaan dapat melakukan pengematan pajak. 3. Astri Salvianti 2010 Tinjauan Atas Pelaksanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Karyawan Di PT Dirgantara Indonesia Persero Variable Metode gross-up dan Metode Net. Hanya melakukan tinjauan terhadap perhitungan metode net dan metode gross-up. Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Karyawan yang dilakukan oleh PT. Dirgantara Indonesia dengan cara memberi tunjangan pajak kepada seluruh karyawan tidak tepat karena mengakibatkan penghasilan karyawan meningkat, dan disarankan untuk menggunakan metode gross-up 10 57 Tabel 2.5 Lanjutan Sumber : ringkasan jurnal, tesis, dan skripsi No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian Kesimpulan Persamaan Perbedaan 1. Antonius Leonard Tarigan 2006 Analisis Perencanaan Pajak PPh Pasal 21 Atas Penghasilan Karyawan Pada PT Libra Emas Permata Medan Variable Metode gross-up dan Metode Net. 1.Menambahkan perhitungan dengan pemberian natura. 2.Melihat dampak efisiensi kas keluar Perencanaan pajak PPh Pasal 21 yang paling efektif untuk meminimalisirkan pengeluaran kas adalah penggabungan antara penggantian tunjangan menjadi pemberian dalam brntuk natura dan kenikmatan dengan pemberian tunjangan PPh Pasal 21 metode gross-up yang dapat mengurangi pengeluaran kas sebesar Rp 132.173.217,00 2. Harcrisnowo 2008 Perencanaan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Karyawan Tetap Dalam Upaya Meminimalisasi Biaya Pajak PT. Bank Internasional Indonesia BII Finance Center Variabel metode gross-up, gross, dan Net. 1. Menambahkan variabel pemberian natura 2. Menghitung PPh 21 dengan metode bayangan. Perencanaan pajak yang dilakukan PT. BII Finance Center dengan memberikan tunjangan dan bukan natura sudah baik karena menghasilkan Tax Saving sebesar Rp 182.134.171. sedangkan untuk metode gross, gross up, net harus dilihat kondisi keuangan perusahaan dan tingkat penghasilan karyawan. 3. Herman 2006 Analisis Atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pada PT. XYZ Variabel metode gross-up, gross, dan Net Menambah variabel tunjangan pajak non gross up, dan menmbah perhitungan jika perusahaan rugi PT. XYZ belum melakukan perencanaan pajak dengan baik, WP hanya mempertimbangkan pemberian tunjangan PPh pasal 21, memang alternatif ini menghasilkan PPh Badan yang kecil yaitu sebesar Rp 144.941.981, tetapi masih ada alternatif lain yang lebih efisien, baik untuk PPh Badan maupun Pajak Penghasilan Pasal 21 atas karyawan. iv 58

D. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Sistem Pelaksanaan Perhitungan Pph Pasal 21 Pada Ppks ( Pusat Penelitian Kelapa Sawit ) Unit Usaha Marihat Pematang Siantar

23 299 56

Internal Control STP Terhadap Penerimaan PPh Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratamamedan Petisah

1 40 76

Aplikasi untuk menghitung Pajak Penghasilan (PPh.21) dengan Metode Gross-up

1 28 29

ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA Analisis Penerapan Metode Gross-Up Dalam Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Karyawan Tetap Kantor PDAM Kabupaten Kebumen.

0 3 15

ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA Analisis Penerapan Metode Gross-Up Dalam Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Karyawan Tetap Kantor PDAM Kabupaten Kebumen.

0 3 15

Analisis Metode Net, Gross dan Gross Up Sebagai Strategi Perencanaan Pajak dalam Perhitungan PPh Pasal 21.

0 19 21

Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan Metode Net, Gross dan Gross Up terhadap Keuntungan Perusahaan: Studi Kasus CV. Anugerah Jaya Abadi, Jakarta.

0 3 17

Analisis Penggunaan Metode Gross Up dalam Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Dampaknya pada Pajak Penghasilan Badan PT. Saeti Concretindo Wahana - Ubharajaya Repository

0 0 15

ANALISIS PERBANDINGAN METODE NET, GROSS DAN GROSS UP DALAM MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN PPH 21 DALAM RANGKA PERENCANAAN PAJAK PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUB PALEMBANG -

0 3 94

PENERAPAN METODE GROSS UP DALAM PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PADA KARYAWAN TETAP SEBAGAI UPAYA MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT. SUNAN RUBBER PALEMBANG -

0 0 118