Keadaan Umum Perairan Teluk Jakarta

Sebaliknya batas maksimum untuk kadar logam Pb dalam tubuh biota air yang aman dikonsumsi manusia sebesar 0,7 mg atau 700 μg per 70 kg berat badan per minggu WHO, 1989.

2.7. Keadaan Umum Perairan Teluk Jakarta

Secara geografis Teluk Jakarta terletak pada koordinat 05°54’40’’LS – 06°00’40’’LS dan 106°40’45’’BT – 107°01’19’’BT Kantor Kependudukan dan Lingkungan Hidup, 1989. Teluk ini berbatasan dengan Tanjung Pasir di sebelah Barat dan Tanjung Karawang di sebelah Timur, serta mempunyai rentangan pantai sepanjang kurang lebih 40 km dan luas kira-kira 490 km 2 Sutjahjo, Riani dan Mulyawan, 2004. Bagian yang jauh menjorok ke dalam, berjarak kurang lebih 18 km dari garis yang menghubungkan kedua ujung teluk. Teluk ini juga merupakan muara dari beberapa sungai yaitu Sungai Angke, Sungai Ciliwung, Sungai Sunter, Sungai Bekasi dan cabang Sungai Citarum. Umumnya daerah tangkapan hujan dari sungai ini sudah banyak dipengaruhi oleh aktivitas penduduk dan industri Parjaman, 1977. Teluk Jakarta tergolong perairan semi tertutup semi enclosed bay, dicirikan oleh sirkulasi massa air yang berhubungan bebas terbatas dengan laut lepas Laut Jawa, karena adanya penyebaran pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Perairan semi tertutup merupakan daerah peralihan antara daratan dan laut, yang ditandai oleh adanya perubahan sifat ekologi. Tingkat perubahan parameter ekologi pada perairan semi tertutup sangat dipengaruhi oleh tingkat keterbukaan perairan dengan laut Parjaman, 1977. Secara umum, limbah yang masuk ke Teluk Jakarta sebagian besar berasal dari kegiatan industri pengolahan, industri pertanian agroindustri, dan sumber domestik. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan KPPL tahun 1997, sumber limbah terbesar berasal dari aktivitas pengolahan 97,82 atau 1.632.896,47 ribu m 3 tahun, limbah domestik 2,17 atau 36.229,90 ribu m 3 tahun dan limbah kegiatan agroindustri sebesar 0,01 atau 232,25m 3 tahun Sutjahjo et al., 2004.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Desember 2008 sampai dengan April 2009. Kegiatan penelitian meliputi pengamatan di lapangan yaitu pengambilan sampel air dan kerang hijau Perna viridis L. di Perairan Muara Kamal Teluk Jakarta, sedangkan kegiatan analisis sampel dilakukan di Laboratorium Ekologi Lingkungan Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.2. Peta Lokasi Sampling

Lokasi sampling penelitian ini terdiri dari tiga titik sampling yang masing- masing titik berjarak 1 km dengan titik lainnya dari muara menuju ke tengah laut. Pada tiap titik sampling diambil tiga kali ulangan pada sampel air laut dan kerang hijau yang akan dianalisis kandungan logam beratnya. Gambar 4. Peta Lokasi Sampling Keterangan : St 1 = Titik I berada paling dekat dengan Muara Kamal, berjarak 1 km St 2 = Titik II berada diantara titik I dan III, berjarak 2 km dari muara St 3 = Titik III berada paling dekat dengan Pulau Bidadari, jarak 3 km