ppm. Seperti pada logam Hg di atas, untuk kerang hijau dengan perlakuan penambahan bahan pengawet rhodamin B terlihat adanya kecenderungan
tendensi peningkatan kandungan logam Pb dari stasiun III hingga ke stasiun I Gambar 12.
Kandungan logam berat Pb pada kerang hijau dengan perlakuan penambahan bahan pengawet metanil yellow konsentrasi 5 berkisar antara 4,41
– 4,54 ppm dan untuk konsentrasi 10 berkisar antara 4,63 – 4,77 ppm. Rata-rata kandungan logam berat Pb pada stasiun I sebesar 1,745 ppm, stasiun II sebesar
1,65 ppm dan pada stasiun III sebesar 1,375 ppm. Seperti pada logam Hg di atas, untuk kerang hijau dengan perlakuan penambahan bahan pengawet metanil yellow
terlihat adanya kecenderungan tendensi peningkatan kandungan logam Pb dari stasiun III hingga ke stasiun I Gambar 12.
Kandungan logam berat Pb pada kerang hijau dengan perlakuan penambahan Na
2
CaEDTA konsentrasi 5 berkisar antara 0,28 – 0,58 ppm dan untuk konsentrasi 10 berkisar antara 0 – 0,186 ppm. Rata-rata kandungan
logam berat Pb pada stasiun I sebesar 0,387 ppm, stasiun II sebesar 0,26 ppm dan pada stasiun III sebesar 0,117 ppm. Ada kecenderungan penurunan kandungan
logam Hg dari stasiun I hingga ke stasiun III Gambar 12.
c. Kandungan Logam Berat Cd Pasca Perlakuan
Kandungan logam berat Cd pada kerang hijau dengan perlakuan penambahan bahan pengawet formalin konsentrasi 5 berkisar antara 0,71 – 0,92
ppm dan untuk konsentrasi 10 berkisar antara 0,81 – 1,04 ppm. Rata-rata kandungan logam berat Cd pada stasiun I sebesar 0,95 ppm, stasiun II sebesar
d f
C
K p
p p
p
k k
b
p 0,85 ppm da
di atas, unt formalin ter
Cd dari stasi
Gambar 1 Keterangan
p t
= Kontr p
1
t
1
= Konse p
1
t
2
= Konse p
1
t
3
= Konse Gam
kerang hija konsentrasi
berkisar ant stasiun I seb
0,8 ppm. S perlakuan
Form Rhod
Meta Na2C
Kadar Log
a m
Cd ppm
K
an pada stas tuk kerang
lihat adanya iun III hingg
13. Kandun n :
rol 0 , 0 m entrasi 5 ,
entrasi 5 , entrasi 5 ,
mbar 13 me au dengan
5 berkis tara 0,86 –
besar 1,0 ppm eperti pada
penambaha
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
p0t alin
0.6 amin
B 0.7
nil Yellow 0.8
CaEDTA 0.6
Kandunga
siun III sebe hijau deng
a kecenderun ga ke stasiun
ngan Logam
menit waktu 30 m
waktu 45 m waktu 60 m
emperlihatka perlakuan
sar antara 0, 1,06 ppm.
m, stasiun II logam Hg
an bahan
t0 p1t1 p1t 65 0.709 0.81
23 0.753 0.85 09 0.815 0.87
29 0.216 0.09
an Logam
sar 0,75 ppm gan perlakua
ngan tenden n I Gambar
m Berat Cd K
menit p
2
t
1
= menit p
2
t
2
= menit p
2
t
3
= an bahwa k
penambahan ,75 – 0,96 p
Rata-rata k I sebesar 0,9
dan Pb di pengawet
t2 p1t3 p2t1 13 0.922 0.80
54 0.955 0.85 72 0.879 0.94
96 0.053 0.01
Perlakuan
m Berat C
m. Seperti p an penamba
nsi peningk 13.
Kerang Hija
Konsentrasi Konsentrasi
Konsentrasi
kandungan l n bahan pe
ppm dan un kandungan
9 ppm dan p atas, untuk
rhodamin
1 p2t2 p2t3 6 0.926 1.04
5 0.949 1.056 4 0.962 1.073
3 0.001
Cd Pasca P
pada logam ahan bahan
katan kandun
au Pasca Pe
10 , wakt 10 , wakt
10 , wakt
logam berat engawet rh
ntuk konsen logam bera
pada stasiun k kerang hij
B terliha
3 6
3
Perlakuan
Form Rho
Met Na2
Hg dan Pb pengawet
ngan logam
erlakuan
tu 30 menit tu 45 menit
tu 60 menit
t Cd pada hodamin B
trasi 10 at Cd pada
III sebesar jau dengan
at adanya
n
malin damin
B tanil
Yellow CaEDTA
kecenderungan tendensi peningkatan kandungan logam Cd dari stasiun III hingga ke stasiun I.
Kandungan logam berat Cd pada kerang hijau dengan perlakuan penambahan bahan pengawet metanil yellow konsentrasi 5 berkisar antara 0,82
– 0,88 ppm dan untuk konsentrasi 10 berkisar antara 0,94 – 1,07 ppm. Rata-rata kandungan logam berat Cd pada stasiun I sebesar 1,025 ppm, stasiun II sebesar
0,925 ppm dan pada stasiun III sebesar 0,825 ppm. Seperti pada logam Hg dan Pb di atas, untuk kerang hijau dengan perlakuan penambahan bahan pengawet
metanil yellow terlihat adanya kecenderungan tendensi peningkatan kandungan
logam Cd dari stasiun III hingga ke stasiun I Gambar 13. Kandungan logam berat Cd pada kerang hijau dengan perlakuan
penambahan Na
2
CaEDTA konsentrasi 5 berkisar antara 0,053 – 0,22 ppm dan untuk konsentrasi 10 berkisar antara 0 – 0,013 ppm. Rata-rata kandungan
logam berat Cd pada stasiun I sebesar 0,102 ppm, stasiun II sebesar 0,062 ppm dan pada stasiun III sebesar 0,027 ppm. Ada kecenderungan penurunan
kandungan logam Hg dari stasiun I hingga ke stasiun III Gambar 13. Nilai kandungan logam berat Hg, Pb dan Cd yang ada pada kerang hijau
lebih tinggi dibandingkan dengan yang berada pada kolom air. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kerang hijau untuk mengakumulasi logam berat di dalam
tubuhnya. Sifat hidupnya yang sessil dan filter feeder, mengakibatkan kerang hijau dapat menyerap logam berat di kolom air. Hal ini terlihat dari nilai faktor
konsentrasi yang telah disebutkan di atas, dalam hal ini kerang hijau mampu menyerap logam berat di kolom air hingga ratusan kali dan bahkan untuk logam
berat Pb menunjukkan nilai hingga ribuan kali, yang artinya mempunyai tingkat akumulatif yang tinggi terhadap logam tersebut.
Kecenderungan kerang hijau untuk menyimpan atau mengakumulasi logam berat dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama yakni bisa
berlangsung selama hidupnya Darmono, 1995. Hal ini juga dipengaruhi oleh proses fisiologis dalam tubuh kerang hijau itu sendiri. Dalam proses metabolisme
tubuhnya akan mengolah atau mentransformasi setiap bahan racun logam berat yang masuk, sehingga akan mempengaruhi daya racun atau toksisitas bahan
tersebut logam berat. Logam berat yang telah mengalami biotransformasi dan tidak dapat diekskresikan atau dikeluarkan oleh tubuh umumnya akan tersimpan
dalam organ-organ tertentu seperti hepatopankreas, ginjal dan gonad. Faktor ukuran kerang hijau juga dapat mempengaruhi kandungan logam
berat di dalam tubuh organisme. Berdasarkan data yang didapat selama penelitian ini terlihat adanya kecenderungan peningkatan kandungan logam berat dari
ukuran kecil 4 cm sampai dengan ukuran besar 6 cm. Tingginya logam berat dalam daging kerang hijau ini disebabkan bahwa kerang hijau merupakan
binatang lunak yang tidak bergerak atau mobilitasnya lamban, mempunyai kemampuan untuk menyerap logam di lingkungan perairan tempat biota tersebut
hidup dan tidak dapat meregulasi logam tersebut. Semakin besar ukuran tubuhnya makin tua maka kandungan logam berat dalam tubuh juga akan semakin
meningkat. Terjadinya peningkatan ini dikarenakan logam berat yang masuk ke dalam tubuhnya akan terus diakumulasi. Pada ukuran kerang besar 6 cm dan
sedang 4 – 6 cm, kandungan logam berat untuk Pb sedemikian tingginya dan
sudah melampaui batas yang diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh manusia. Menurut Suwirma 1981 bahwa standarisasi kandungan logam berat pada ikan
dan hasil perikanan lainnya, yaitu untuk logam berat Hg 0.5 mgL, Pb 2.0 mgL dan Cd 1.0 mgL.Dengan melihat standar tersebut, maka dapat dikatakan bahwa
untuk logam Hg pada semua ukuran kerang hijau masih di bawah ambang batas yang diperbolehkan untuk dikonsumsi. Namun demikian, perlu diperhatikan
bahwa tingkat toksisitas logam Hg lebih bersifat toksik dari logam lainnya dan bila terakumulasi dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan keracunan akut
maupun kronis Darmono, 1995.
4.5. Penurunan Kandungan Logam Berat Hg, Pb dan Cd pada Kerang