Pengambilan Sampel Air Laut Pengambilan Sampel Kerang Hijau Perna viridis L.

freezer atau refrigerator, timbangan digital, pH meter, oven, kamera digital, alat bedah atau pisau bedah steril, pinset polietilen, cawan penguap polietilen, desikator, mortar, beaker glass, beaker teflon, pipet berbagai ukuran, sentrifuse polyetilen , labu takar, labu ekstraksi polietilen, saringan plastik, spatula polietilen, AAS Atomic absorption spectrophotometry Model Spectra 20 Plus Varian, botol semprot dan peralatan analisis kimia lainnya.

3.4. Cara Kerja

3.4.1. Pengambilan Sampel Air Laut

Sampel air laut diambil dengan menggunakan botol Van Dorn atau water sampler di perairan Muara Kamal pada 9 titik sampling yang berjarak 1 km dari garis pantai ke kiri dan ke kanan sehingga dapat mewakili kondisi perairan dalam penentuan kadar logam. Sampel air laut dimasukkan ke dalam botol polyetilen. Sampel air yang telah diambil dibagi dua botol yaitu botol pertama untuk analisis kekeruhan dan salinitas. Sedangkan botol kedua untuk analisis logam berat yang ditambahkan HNO 3 pekat sebanyak 10 tetes hingga pH sampel air laut berada di bawah 2. Sampel air laut yang diambil untuk kebutuhan analisis logam berat adalah sekitar 1 liter. Sampel air laut yang telah diperoleh kemudian disimpan di dalam ice box yang telah terisi es batu dan baru dibuka setelah sampai di laboratorium. Setiap botol yang akan digunakan diberi label tanggal, waktu dan kode sampel. Frekuensi pengambilan sampel air laut dilakukan secara bersamaan dengan pengambilan sampel kerang hijau. Pengukuran in situ dilakukan langsung saat pengambilan sampel air, yaitu saat berada di atas perahu. Pengukuran parameter in situ yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengukur kecerahan perairan sekitar dengan menggunakan secchi disk, suhu air dengan menggunakan termometer serta salinitas air laut dengan menggunakan refraktometer.

3.4.2. Pengambilan Sampel Kerang Hijau Perna viridis L.

Selain dilakukan pengambilan sampel air, pada penelitian ini juga dilakukan pengambilan sampel biota air berupa kerang hijau. Pengambilan sampel kerang hijau dilakukan empat kali dalam selang waktu dua minggu di perairan Muara Kamal. Sampel dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk mencegah kontaminasi logam selama pengangkutan ke laboratorium dan dimasukkan ke dalam ice box. Kerang hijau dibagi atas tiga kelompok ukuran panjang, yaitu: ukuran kecil 4 cm, sedang 4 – 6 cm dan besar 6 cm. Penetapan ini berdasarkan pada ukuran kerang yang dikelompokkan di pasar ikan Muara Angke. Pengambilan sampel biota air ini dilakukan untuk melihat kandungan logam berat. Untuk keperluan ini dibutuhkan kerang hijau sebanyak 25 g daging kerang yang telah dibedah dan dibungkus dengan alumunium foil, kemudian dimasukkan ke dalam freezer pada suhu -29 ºC sampai siap untuk dianalisis. Pengeringan pada suhu rendah bertujuan untuk menghindari penguapan logam berat dan menjaga daging kerang hijau dari kerusakan. Analisis kandungan logam Hg, Pb dan Cd dilakukan di laboratorium dengan menggunakan AAS Hutagalung, 1989. Tabel 2. Parameter Kualitas Air dan Biota Air yang Diamati. Parameter Satuan Metode Analisis Tempat Analisis Kualitas Air Fisika Air 1. Suhu Air ºC Pemuaian Lapangan 2. Kekeruhan Air NTU Nephelometrik Lapangan 3. Salinitas ‰ Ion-ion terlarut Lapangan Kimia Air 1. pH - Komparasi warna Lapangan 2. Hg mgl Serapan atom Laboratorium 3. Pb mgl Serapan atom Laboratorium 4. Cd mgl Serapan atom Laboratorium Biota Kimia Biota 1. Hg mgl Serapan atom Laboratorium 2. Pb mgl Serapan atom Laboratorium 3. Cd mgl Serapan atom Laboratorium

3.4.3. Pengukuran Logam Berat pada Sampel Air Laut