37
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa Regresi dan Koefisien agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan
pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Data dikatakan memiliki distribusi yang normal adalah data yang memiliki nilai
signifikansi lebih dari 0,05, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi dengan normal
Priyatno, 2010. 2. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah keadaan di mana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi linier yang sempurna atau mendekati
sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin kecil
nilai tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Data yang tidak memiliki
multikolinearitas adalah yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 Priyatno, 2010.
38
3. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas adalah keadaan di mana terjadinya ketidaksamaan
varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Dalam penelitian
ini, pengujian heteroskedastisitas diukur melalui uji Spearman’s rho. Metode pengambilan keputusan pada uji Spearman’s rho adalah dengan
melihat nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas, sedangkan sebaliknya, jika nilai
signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heterokedastisitas Priyatno, 2010.
3.11 Teknik Analisis Data
3.11.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah
diperoleh, disusun,
dikelompokkan, kemudian
diinterprestasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil hitungannya.
3.11.2 Metode Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas X yang terdiri dari kepercayaan X
1
, kemudahan X
2
, terhadap variabel terikat Y yaitu belanja online. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
39
Dimana : Y = variabel belanja online
a = konstanta b
1
...b
2
= koefisien regresi X
1
= variabel kepercayaan X
2
= variabel kemudahan e = standar eror
3.11.3 Uji Hipotesis
1. Uji-t Uji Parsial
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen X secara parsial terhadap variasi variabel
independen Y.
2. Uji -F Uji Simultan
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F uji F. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima atau H
a
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel ,
maka H ditolak dan H
a
diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. Kriteria pengujian sebagai berikut :
H : b
1,
b
2
= 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan X
1
, kemudahan X
2
terhadap varibel terikat belanja online Y.
40
H : b
1,
b
2
≠ 0artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan X
1
, kemudahan X
2
terhadap varibel terikat belanja online Y Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H diterima jika t
hitung
t
table
pada
∝ = 5
H
1
diterima jika t
hitung
t
table
pada
∝ = 5
3. Koefisien Determinasi R² Koefesian determinasi digunkan untuk mengukur seberapa besar besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefesian determinasi semakin besar mendekati satu menunjukan semakin baik
kemampuan X menerangkan Y, dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model
yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum
Online Shop di Indonesia
Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Dengan jumlah pengguna internet yang
mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30 dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda
bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai
transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun. Ini merupakan angka yang sangat fantastis mengingat bahwa hanya
sekitar 7 dari pengguna internet di Indonesia yang pernah belanja secara online, ini berdasarkan data dari McKinsey. Dibandingkan dengan China yang
sudah mencapai 30, Indonesia memang masih tertinggal jauh, tapi perlu anda ingat bahwa jumlah ini akan terus naik seiring dengan bertumbuhnya
penggunaan smartphone, penetrasi internet di Indonesia, penggunaan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara
online. Jika kita melihat Indonesia sebagai Negara kepulauan yang sangat luas, e-commerce adalah pasar yang berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia.
Saat ini sudah semakin banyak kota-kota kecil di Indonesia yang mulai berbelanja secara online. Pada tahun 2012, suatu perusahaan e-commerce di
42
Indonesia mencatat bahwa 41 penjualan mereka berasal dari Jakarta, tapi enam bulan selanjutnya angka ini turun menjadi 22. Ini menunjukkan bahwa
tidak hanya konsumen di Jakarta saja yang rutin berbelanja online, konsumen di luar Jakarta pun tidak ingin ketinggalan mengikuti perkembangan zaman
dengan menunjukkan kontribusi mereka pada pasar e-commerce di Indonesia. Data dari lembaga riset ICD memprediksi bahwa pasar e-commerce di
Indonesia akan tumbuh 42 dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia 14, Thailand 22, dan Filipina
28. Tentulah nilai sebesar ini sangat menggoda bagi sebagian investor, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa VC Venture Capital besar seperti
Rocket Internet, CyberAgent, East Ventures, dan IdeoSource bahkan sudah menanamkan modal ke perusahaan e-commerce yang berbasis di Indonesia.
Sebut saja beberapa diantaranya adalah raksasa Lazada dan Zalora, Berrybenka, Tokopedia, Bilna, Saqina, VIP Plaza, Ralali dan masih banyak
lagi. Mereka adalah sebagian contoh dari perusahaan e-commerce yang sukses dan berhasil dalam memanfaatkan peluang pasar e-commerce di Indonesia
yang sedang naik daun.
4.1.2 Perilaku Konsumen di Indonesia Terhadap Belanja Online
Berdasarkan data dari Bolton Consulting Group BCG, pada tahun 2013 golongan kelas menengah di Indonesia sudah mencapai angka 74 juta orang
dan diprediksi pada tahun 2020, angka ini naik menjadi 141 juta orang atau sekitar 54 dari total penduduk di Indonesia. Melihat dari data ini, sudah jelas
dan bisa dipastikan bahwa potensi pasar e-commerce di Indonesia sangatlah
43
besar. Dengan meningkatnya golongan kelas menengah, orang-orang tidak akan segan untuk mengkonsumsi uang mereka untuk membeli berbagai macam
barang yang mereka inginkan. Tapi walaupun memiliki potensi yang besar, tetap ada beberapa masalah yang menjadi penghambat pertumbuhan konsumen
yang pernah belanja online. Dalam artikel di WSJ menyatakan bahwa penyebab pertama kenapa orang
Indonesia sampai saat ini masih ada yang belum pernah belanja online adalah
rendahnya penetrasi kartu debit dan kredit. Berdasarkan data dari Euromonitor
International di tahun 2013, ada 92 juta atau lebih dari 40 akun bank yang terhubung ke kartu kredit dan debit dari total penduduk Indonesia yang
mencapai 240 juta. Jika dibandingkan dengan penetrasi mobile phone, angka ini masih rendah karena sekitar 85 orang Indonesia memiliki mobile
phone yang mana setiap bulannya mereka menghabiskan 661 halaman untuk browsing
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi atau gambaran tentang karakteristik responden dan persepsi responden pernyataan yang
diajukan dalam kuesioner penelitian. Analisis deskriptif yang digunakan meliputi analisis deskriptif frekuensi dan analisis deskriptif statistik.
44
4.2.1.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden dapat mendeskripsikan tentang jenis kelamin, usia, jurusan, dan stambuk dari responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Karakteristik responden disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase
Laki-Laki 51
32,3 Perempuan
107 67,7
Jumlah 158
100
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Responden berdasarkan jenis kelamin pada Tabel 4.1 terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 51 orang 32,3
sedangkan responden perempuan berjumlah 107 orang 67,7. Dengan demikian terlihat bahwa responden perempuan lebih banyak dibanding
responden dengan jenis kelamin laki-laki. Hal ini karena pada umumnya responden perempuan lebih suka berbelanja dibanding responden laki-laki
dan responden perempuan juga pada umumnya lebih mengikuti perkembangan trend mode khususnya fashion sehingga sangat tertarik dengan
berbagai mode fashion yang ditawarkan diberbagai situs belanja online terlebih produk-produk yang ditawarkan situs belanja online lebih banyak
didominasi oleh produk-produk untuk wanita.
.
45
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah orang
Persentase
≤20 Tahun 17
10,8 21-22 Tahun
70 44,3
23-24 Tahun 65
41,1 24 Tahun
6 3,8
Jumlah 158
100,0
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Responden berdasarkan usia pada Tabel 4.2 terlihat bahwa responden yang berusia 20 tahun berjumlah 17 orang10,8, 21-22 tahun berjumlah 70
orang 44,3, 23-24 tahun sebanyak 65 orang 41,4, dan responden yang berusia 24 tahun berjumlah 6 orang 3,8.Dengan demikian karakteristik
responden berdasarkan usia didominasi usia 21-22 tahun mencapai 44,3 dari jumlah sampel. Hal ini umumnya karena usia tersebut merupakan tahap
perubahan dari masa remaja beranjak menuju usia dewasa sehingga lebih menyesuaikan diri dengan produk-produk yang dikenakan khususnya produk-
produk fashion yang banyak ditawarkan situs belanja online.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Jurusan Jumlah Orang
Persentase
S1 Manajemen 68
43,0 S1 Akuntansi
30 19,0
S1 Ekonomi Pembangunan 7
4,4 D3 Keuangan
12 7,6
D3 Akuntansi 11
7,0 D3 Kesekretariatan
30 19,0
Jumlah 158
100,0
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Karakteristik Responden berdasarkan jurusan diketahui bahwa responden dengan jurusan S1 Manajemen berjumlah 68 orang 43,0, S1
Akuntansi berjumlah 30 orang 19,0, S1 Ekonomi Pembangunan berjumlah
46
7 orang 4,4, D3 Keuangan berjumlah 12 orang 7,6, D3 Akuntansi berjumlah 11 orang 7,0 dan D3 Kesekretariatan berjumlah 30 orang 19,0.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa responden dengan jurusan S1 Manajemen merupakan yang terbanyak dibanding jurusan lainnya. Hal ini
karena dalam proses pemilihan sampel yang dilakukan secara accidental. Penulis lebih banyak bertemu dengan Mahasiswa S1 Manajemen, hal lainnya
adalah Mahasiswa jurusan S1 Manajemen merupakan yang terbanyak dibanding mahasiswa jurusan lainnya di Fakultas Ekonomin dan Bisnis USU
serta mahasiswa S1 Manajemen umumnya lebih mengikuti trend fashion dibanding mahasiswa lainnya.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
Stanbuk Tahun Jumlah Orang
Persentase
2010 18
11,4 2011
62 39,2
2012 51
32,3 2013
16 10,1
2014 8
5,1 2015
3 1,9
Jumlah 158
100
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Responden berdasarkan masa stambuk pada Tabel 4.4 terlihat bahwa responden stambuk 2010 berjumlah 18 orang 11,4, 2011 berjumlah
62 orang 39,2, stambuk 2012 berjumlah 51 orang 32,3, stambuk 2013 berjumlah 16 orang 10,1, stambuk 2014 berjumlah 8 orang 5,1, dan
stambuk 2015 berjumlah 3 orang 1,9. Dari data tersebut terlihat bahwa responden stambuk 2011 merupakan stambuk yang paling banyak dibanding
stambuk lainnya. Hal ini karena dalam proses pemilihan sampel yang
47
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
49
21 13
17 10
4 6
12 26
dilakukan secara accidental. Penulis lebih banyak bertemu dengan mahasiswai stambuk 2011 dan sebagian besar sudah pernah melakukan
pembelian produk secara online di berbagai situs belanja online.
4.2.1.2 Barang-Barang Yang Dibeli Secara Online
Sumber: Pengolahan data primer 2015 Gambar 4.1 Barang-Barang Yang Dibeli Secara
Online
Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa responden yang membeli produk fashion secara online sebanyak 49 orang, responden yang membeli
produk elektronik 21 orang, kosmetik 13 orang, tiket 17 orang, fashion dan elektronik 10 orang, tiket dan elektronik 4 orang, fashion dan tiket 6 orang,
fashion dan kosmetik 12 orang serta produk lainnya berupa alat-alat maupun perlengkapan olah raga, peralatan rumah tangga, dan souvenir sebanyak 26
orang. Dengan demikian terlihat bahwa sebagian besar responden membeli produk-produk fashion secara online. Hal ini umumnya karena sebagian besar
produk yang dijual disitus belanja online merupakan produk-produk fashion
48
51 78
29
10 20
30 40
50 60
70 80
90
PCLaptop Smartphone
Tablet PCLaptop
Smartphone Tablet
seperti baju,celana, sepatu, jaket, tas dan produk fashion lainnya dengan berbagai varian yang mampu menarik minat belanja konsumen terutama
konsumen perempuan.
4.2.1.3 Media Yang Digunakan Dalam Belanja Online
Sumber: Pengolahan data primer 2015 Gambar 4.2Media Yang Digunakan Secara
Online
Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa media yang digunakan responden untuk belanja online sebagian besar menggunakan smartphone
dengan jumlah 78 orang, selanjutnya 51 responden menggunakan PCLaptop, dan 29 responden menggunakan Tablet. Umumnya responden lebih suka
menggunakan smartphone karena lebih praktis sehingga mudah untuk melakukan pembelian secara online.
49
4.2.1.4 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Variabel Penelitian
Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana distribusi jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut
ini dapat dilihat distribusi jawaban responden mengenai variabel Kepercayaan X
1
, variabel Kemudahan X
2
, dan variabel Belanja Online Y. Pada Tabel 4.5 berikut dapat dilihat Distribusi Jawaban Responden Tentang variabel
Kepercayaan X
1
.
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kepercayaan X
1
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F 1
19 12,0 100 63,3 30 19,0 9
5,7 0 0,0 158
100 2
43 27,2 96 60,0 19 12,0 0,0 0 0,0
158 100
3 29 18,4 96 60,8 31 19,6
2 1,3 0 0,0
158 100
4 32 20,3 110 69,6 16 10,1
0,0 0 0,0 158
100 5
19 12,0 94 59,5 30 19,0 15 9,5 0 0,0 158
100
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu:
1. Untuk Pernyataan 1 “Online shop memiliki kemampuan untuk menyediakan barang yang berkualitas bagi konsumen” sebanyak 19
responden 12,0, menjawab Sangat Setuju SS 100 responden 63,3 menjawab Setuju S, 30 responden 19,0 menjawab Kurang Setuju
KS, dan 9 responden 5,7 menjawab Tidak Setuju TS, serta tidak ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju STS. Hal tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa online shop mampu menyediakan barang yang berkualitas bagi konsumen.
50
2. Untuk Pernyataan 2 “Saya percaya bahwaonline shop memiliki kompetensi yang tinggi dalam bertransaksi” sebanyak 43 responden
27,2, menjawab Sangat Setuju SS 96 responden 60,8 menjawab Setuju S, dan 19 responden 12,0 menjawab Kurang Setuju KS,
serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS, maupun sangat Tidak Setuju TS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menilai bahwa online shop memiliki kompetensi yang tinggi dalam bertransaksi.
3. Untuk Pernyataan 3 “Saya percaya online shop akan berlaku jujur dalam memenuhi permintaan konsumen” sebanyak 29 responden 18,4,
menjawab Sangat Setuju SS, 96 responden 60,8 menjawab Setuju S, 31 responden 19,6 menjawab Kurang Setuju KS, dan 2
responden 1,3 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS, maupun sangat Tidak Setuju TS.
Hal ini menunjukkan sebagian besar responden menilai bahwa online shop memiliki kejujuran dalam memenuhi permintaan konsumen.
4. Untuk Pernyataan 4 “Saya yakin terhadap kualitas produk online shop yang saya beli” sebanyak 32 responden 20,3, menjawab Sangat Setuju
SS, 110 responden 69,6 menjawab Setuju S, dan 16 responden 10,1 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang
menjawab Tidak Setuju TS, maupun sangat Tidak Setuju TS. Hal ini menunjukkan secara umum responden yakin terhadap kualitas produk
yang dibeli memlaui online shop.
51
5. Untuk Pernyataan 5 “Saya percaya bahwa online shop memenuhi tanggung jawabnya untuk mengirim barang tepat waktu terhadap
konsumen” sebanyak 19 responden 12,0, menjawab Sangat Setuju SS 94 responden 59,5 menjawab Setuju S, 30 responden 19,0
menjawab Kurang Setuju KS, dan 15 responden 9,5 Tidak Setuju TS, serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju
STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden percaya bahwa online shop bertanggung jawab atas pengiriman barang yang
dipesan tepat waktu. Pada Tabel 4.6 berikut dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang
variabel Kemudahan X
2
.
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kemudahan X
2
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F 1
23 14,6 97 61,4 23 14,6 15 9,5 0 0,0
158 100
2 39 24,7 88 55,7 21 13,3 10 6,3
0 0,0 158
100 3
38 24,1 89 56,3 30 19,0 1
0,6 0 0,0
158 100
4 46 29,1 106 67,1
6 3,8
0,0 0 0,0
158 100
5 49 31,0 108 68,4
1 0,6
0,0 0 0,0
158 100
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu:
1. Untuk Pernyataan 1 “Saya lebih mudah memperoleh informasi produk di online shop dibandingkan ditoko’’ sebanyak 23 responden 14,6,
menjawab Sangat Setuju SS, 97 responden 61,4 menjawab Setuju S, 23 responden 14,6 menjawab Kurang Setuju KS, dan 15
responden 9,5 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden
52
yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS.Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa lebih mudah memperoleh informasi
melalui online shop dibandingkan di toko secara langsung. 2. Untuk Pernyataan 2 “Teknologi sangat mudah dioperasikan dalam
transaksi online” sebanyak 39 responden 27,7, menjawab Sangat Setuju SS, 88 responden 55,7 menjawab Setuju S, 21 responden
13,3 menjawab Kurang Setuju KS, dan 10 responden 6,3 menjawab Tidak Setuju TS, serta tidak ada responden yang menjawab
Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi untuk
bertransaksi secara online. 3. Untuk Pernyataan 3 “Saya bisa membeli produk online shop kapan saja”
sebanyak 38 responden 24,1, menjawab Sangat Setuju SS, 89 responden 56,3 menjawab Setuju S, 30 responden 19,0
menjawab Kurang Setuju KS, dan 1 responden 0,6 menjawab Tidak Setuju TS, serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak
Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden dapat membeli produk secara online kapan saja.
4. Untuk Pernyataan 4 “Online shop memudahkan saya dalam proses pembayaran transaksi pembelian produk online” sebanyak 46 responden
29,1, menjawab Sangat Setuju SS, 106 responden 67,1 menjawab Setuju S, dan 6 responden 3,8 menjawab Kurang Setuju
KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS,
53
maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden merasa bahwa online shop memudahkan dalam
transaksi pembelian produk secara online. 5. Untuk Pernyataan 5 “Online shop memudahkan saya dalam bertransaksi
pembelian produk online” sebanyak 49 responden 31,0, menjawab Sangat Setuju SS, 108 responden 68,4 menjawab Setuju S, dan 1
responden 0,6 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju
STS. Hal ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden menilai bahwa bertransaksi melalui online shop mudah dilakukan.
Pada Tabel 4.7 berikut dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang variabel Belanja Online Y.
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Belanja
Online Y
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F 1
14 8,9 105 66,5 31 19,6 8
5,1 0 0,0
158 100
2 46 29,1 107 67,7
5 3,2
0,0 0 0,0
158 100
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu:
1. Untuk Pernyataan 1 “Saya sering membeli produk melalui online shop” sebanyak 14 responden 8,9, menjawab Sangat Setuju SS, 105
responden 66,5 Setuju S, 31 responden 19,6 Kurang Setuju KS, dan 8 responden 5,1 Tidak Setuju serta tidak ada responden yang
54
menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden relatif sering berbelanja secara online.
2. Untuk Pernyataan 2 “Belanja online dapat menghemat waktu saya untuk melakukan berbagai aktivitas” sebanyak 46 responden 29,1, menjawab
Sangat Setuju SS, 107 responden 67,7 Setuju S, dan 5 responden 3,2 Kurang Setuju KS serta tidak ada responden yang menjawab
Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa belanja
online dapat menghemat waktu.
4.2.1.5 Deskriptif Statistik Jumlah Uang Yang Dikeluarkan Untuk Belanja Online
Tabel 4.8 Deskriptif Statistik Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Belanja
Online
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Biaya_Yg_Dikeluarkan_U_Be
lanja_Online 158
45,000 4,750,000
515,082.28 762,906.385
Valid N listwise 158
Sumber: Pengolahan SPSS 2015
Tabel 4.8 biaya yang dikeluarkan untuk belanja online menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 515.082,28 dengan
nilai terendah sebesar Rp. 45.000 dan biya tertinggi sebesar Rp. 4.750.000. dengan demikian secara keseluruhan biaya yang dikeluarkan responden untuk
berbelanja online relatif terjangkau sesuai dengan barang yang dipesan umumnya
55
harga yang tergolong relatif tinggi adalah untuk barang-barang elektronik dan pemesanan tiket pesawat.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi-asumsi regresi agar nilai estimasi tidak bias. Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi Uji
Normalitas Data, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal. Data dikatakan normal jika tidak menyalahi atau
menyimpang dari asumsi klasik. Uji normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik, dan pendekatan statistik
komogorov-smirnov.
a. Pendekatan Histogram
Sumber: Pengolahan SPSS 2015 Gambar 4.3 Histogram Normalitas
56
Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat
dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.
b. Pendekatan Grafik