d. Hasil belajar berupa hasil karya siswa dan perubahan perilaku, artinya
bahwa dalam proses pembelajaran, diharapkan para peserta didik dapat menghasilkan sebuah karya, baik itu berupa gambar maupun artikel
dan sebagainya. Selain itu, diharapkan setelah proses pembelajaran berlangsung, peserta didik mengalami perubahan perilaku yang lebih
baik positif. e.
Penilaian yang sebenarnya. Jadi pada intinya adalah yang dinilai dari proses pembelajaran yaitu apakah peserta didik itu belajar, bukan apa
yang sudah diketahui peserta didik sehingga peserta didik dinilai kemampuannya dengan berbagai cara tidak melalui dari hasil ulangan
tulis. f.
Model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dan konteks lingkungan. Bahwasanya pendekatan kontekstual mampu
menyesuaikan kondisi setempat dengan karakteristik peserta didik sehingga tercipta keselarasan di antara keduanya yang kemudian akan
melahirkan lulusan yang mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan.
7
5. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pembelajaran
Tradisional.
8
No Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Tradisional
1 Menyadarkan pada pemahaman
makna Menyadarkan pada hafalan
2 Pemilihan informasi berdasarkan
kebutuhan siswa Pemilihan informasi ditentukan
oleh guru
3 Siswa sebagai subjek belajar,
artinya siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
Siswa sebagai objek belajar, siswa secara pasif menerima
informasi 4
Pembelajaran dikaitkan dengan Pembelajaran sangat abstrak dan
7
Elin Rosalin, op. cit., 30-31
8
Wina Sanjaya, op. cit., h. 261-262
kehidupan nyatamasalah yang disimulasikan
teoritis
5 Selalu
mengaitkan informasi
dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
Memberikan tumpukan
informasi kepada siswa sampai saaatnya diperlukan
6 Cenderung
mengintegrasikan beberapa bidang
Cenderung terfokus pada bidang disiplin tertentu.
7 Siswa
menggunakan waktu
belajarnya untuk
mengaitkan, berdiskusi, berpikir kritis atau
mengerjakan proyek
dam pemahaman masalah melalui
kerja kelompok Waktu belajar siswa sebagian
besar digunakan
untuk mengerjakan
buku tugas,
mendengarkan ceramah
dan mengisi
latihan yang
membosankan melalui kerja individu
8 Perilaku dibangun atas kesadaran
diri Perilaku dibangun atas dasar
kebiasaan 9
Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahamannya
Keterampilan dikembangkan
atas dasar latihan 10
Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri
Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai angka rapor
6. Sejarah Kontekstual dan Keterkaitan dengan John Dewey
Pendekatan kontekstual lahir dari paham konstruktivisme, yaitu paham yang berpendapat bahwa pembelajaran yang bermakna itu bermula
dengan pengetahuan dan pengalaman yang ada pada peserta didik. Konstruktivisme berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh
John Dewey pada tahun 1916. Dewey mengatakan bahwa pendidik yang cakap harus melaksanakan proses pembelajaran sebagai proses penyusun
atau membina pengalaman secara berkesinambungan, serta menekankan pada keikutsertaan peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran.
Konstruktivisme merupakan landasan filosofi CTL merupakan filosofi