Konsep Profesionalisme Profesionalisme Auditor 1. Pengertian Profesionalisme Auditor

46

2. Konsep Profesionalisme

Menurut hasil penelitian Hall 1968 yang juga diperkuat oleh penelitian Hastuti et al., 2003, terdapat lima dimensi profesionalisme, yaitu: pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan sesama profesi. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Pengabdian terhadap profesi Pengabdian terhadap profesi merupakan cerminan keloyalitasan seseorang terhadap pekerjaannya serta melaksanakan pekerjaan dengan sepenuh hati dan keahlian maksimal yang dimilikinya. 2. Kewajiban Sosial Kewajiban sosial adalah pendangan tentang pentingnya peranan profesi dan manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun professional karena adanya pekerjaan tersebut. 3. Kemandirian Kemandirian dimaksudkan perilaku seorang auditor dalam mengambil dan memutuskan sesuatu tanpa adanya tekanan dari pihak lain. 4. Keyakinan terhadap peraturan profesi Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang menilai setiap kegiatan auditor adalah rekan seprofesi, bukan pihak lain yang tidak berkompeten dan ahli dalam bidang tersebut. 47 5. Hubungan dengan sesama profesi Hubungan sesama profesi yang baik dapat meningkatkan pengetahuan terhadap lingkup pekerjaan, hal tersebut didasari oleh ikatan profesi sebagai acuannya. Melalui ikatan profesi ini para professional membangun kesadaran profesional. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati 1997, menyatakan bahwa dimensi dari profesionalisme auditor terdiri dari 1 dedikasi terhadap profesi; 2 kewajiban sosial; 3 otonomi; 4 keyakinan terhadap peraturan profesi; 5 afiliasi dengan sesama rekan seprofesi; dan 6 pendidikan yang mempengaruhi tingkat materialisasi. Sehingga dapat disimpulkan dimensi dari profesionalisme tidak hanya dilihat dari aspek keahlian, pengalaman, serta lamanya pendidikan seseorang saja. Tetapi profesionalisme juga dapat dilihat dari aspek-aspek sosial seperti yang dijelaskan di atas.

H. Teknologi Informasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer : studi empiris auditor eksternal di kantor akuntan publik jakarta

1 35 132

Pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor dengan teknologi informasi sebagai variabel intervening

2 15 140

Pengaruh Pendidikan,Pelatihan,Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

4 18 97

Pengaruh Pengungkapan Sukarela, Audit Tenure Dan Auditor Spesialis Terhadap Asimetri Informasi Dengan Komite Audit Sebagai Variabel Moderasi

3 18 127

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 7 13

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating (Studi

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderating.

0 1 10

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderating.

1 17 19

PENGARUH INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN PROFESIONAL AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 0 9

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KOMPLEKSITAS AUDIT, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN VARIABEL MODERATING PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 19