82
4. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1 berikut ini menyajikan indikator pertanyaan operasionalisasi varibel dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator
No. Butir Pertanyaan
Skala Pengukuran
1. Anggota komite audit memberikan rekomendasi
pengangkatan dan pemberhentian auditor ekstrnal.
1
2. Anggota komite audit meneliti surat pengangkatan auditor dan
audit fee auditor eksternal.
2
3. Meneliti laporan auditor yang sudah dibuat dan management
letter yang di buat oleh auditor
eksternal. 3
4. Mengawasi kinerja auditor eksternal dan memastikan
bahwa auditor bekerja sesuai standar professional yang
bersangkutan, khususnya dalam hubungan dengan
profesionalisme dan keahlian auditor.
4 Peran Komite
Audit Sanjaya,
2008, Suaryana,
2008
5. Menilai ruang lingkup dan perencanaan operasional
perusahaan. 5
Interval
1. Auditor menggunakan segenap pengetahuan, dalam proses
audit. 6
2. Keputusan batin berprofesi sebagai auditor.
7 3. Bekerja keras dalam
mengembangkan pekerjaan. 8
4. Auditor eksternal profesi penting di masyarakat dan
rawan kecurangan. 9
Profesionalis me Auditor
Hendro Wahyudi et
al
., 2006
5. Auditor eksternal menerima dan mengemban tugas didukung
material dan SDA yang cukup. 10
Interval
83 Tabel 3.1 Lanjutan
Variabel Indikator
No. Butir Pertanyaan
Skala Pengukuran
1. Keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya.
11 2. Profesi atau tugas dengan
menetapkan standar baku di bidang profesinya.
12
3. Profesi dicerminkan dari dedikasi dengan menggunakan
pengetahuan dan kecakapan. 13
4. Pengetahuan merupakan faktor dalam mendeteksi kekeliruan.
14 5. Pengalaman lebih dari 4 tahun.
15 6. Pelatihan profesi, pemahaman
komputer dan sistem informasi. 16
7. Kemampuan bekerja sama dengan orang lain.
17 Keahlian
Auditor Mayangsari,
2003
8. Integrasi dan kompetensi 18
Interval
1. Pemanfaatan kinerja komputer. 19
2. Pemanfaatan software akuntansi oleh auditor.
20 3. Mengaudit sistem informasi,
transaksi elektronik, kinerja efektif dan efisien.
21
4. Meningkatkan kualitas output auditor.
22 Teknologi
Informasi Sangsoko,
2003
5. Teknologi informasi membuat kinerja audit menjadi lebih baik
di masa datang. 23
Interval
1. Audit SI selalu mengacu pada standar auditing profesional
dalam segala aspek pekerjaan audit.
24
2. Audit SI perlu menjaga sikap independensi dalam tingkah laku
dan tindakan terhadap pihak- pihak yang terkait dalam audit.
25 Kualitas audit
atas sistem informasi
berbasis komputer
Yunita, 2010
1. Anggota SI mempunyai pengetahuan yang memadai
tentang struktur pengendalian internal sistem Pengolahan Data
Elektronik PDE. 26
Interval
Bersambung pada halaman selanjutnya
84 Tabel 3.1 Lanjutan
Variabel Indikator
No. Butir Pertanyaan
Skala Pengukuran
4.Diperlukan pendidikan berkelanjutan serta sertifikat
profesi dalam melakukan audit SI.
27
5.Jika auditor tidak memiliki kompetensi untuk pemeriksaan
bidang tertentu, maka auditor sistem informasi memerlukan
dukungan tenaga ahli. 28
6.Dengan digunakannya teknik audit berbasis komputer, maka
dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosedur audit.
29
7.Penyusunan prosedur audit sistem informasi diperlukan untuk
memperlancar tugas pemeriksaan. 30
8.Sistem analitis dan programmer sebaiknya berada dalam
pengawasan dan tanggungjawab kepada bagian aplikasi.
31
9.Diperlukan kejelasan tentang pemisahan tugas, antara fungsi
otorisasi, fungsi akuntabilitas, dan fungsi pelaksanaan operasional
sistem komputerisasi. 32
10.Jika terjadi kesalahan di media input, perlu adanya mekanisme
untuk dapat mendeteksi kesalahan tersebut.
33
Sumber: Diambil dari berbagai sumber
85
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah Jakarta baik KAP
yang kecil, menengah, maupun KAP yang berkerjasama dengan pihak asing. Adapun target auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini
meliputi partner, manajer, supervisor, auditor senior, maupun auditor junior yang melaksanakan pekerjaan di bidang auditing.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden,
melalui e-mail, pos, serta secara langsung melalui perantara kepada responden yang bekarja pada KAP di wilayah Jakarta dan terdaftar dalam
Directory Kantor Akuntan Publik 2010 yang diterbitkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia IAPI. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 2 Mei 2011 hingga 20 Mei 2011.
Peneliti mengambil sampel sebanyak 20 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah Jakarta. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 115
buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 85 kuesioner atau 73,9. Kuesioner yang tidak kembali adalah sebanyak 30 buah atau 26,1,
hal ini mungkin dikarenakan waktu penyebaran kuesioner yang kurang tepat