101 berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model persamaan regresi,
sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer berdasarkan variabel yang
mempengaruhinya, yaitu komite audit, keahlian auditor, dan profesionalisme auditor.
4. Hasil Uji Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Regresi Uji Nilai Selisih Mutlak
Uji nilai selisih mutlak merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear
dimana dalam persamaan regresinya terlihat interaksi antara variabel independen dengan variabel moderating Ghozali, 2009:203.
1 Interaksi antara komite audit X
1
dengan teknologi informasi X
4
mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer Y.
a Uji koefisien determinasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi untuk variabel Y, X
1
, X
4
.
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Variabel Y, X
1
, dan X
4 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.616
a
.380 .354
2.765 a. Predictors: Constant, Absx1_x4, ZscoreTTI, ZscoreTKA
b. Dependent Variable: TKS
Sumber: Data primer yang diolah
102 Tabel 4.16 di atas menunjukan variasi komite audit, teknologi
informasi, dan interaksi antara komite audit dengan teknologi informasi dapat menjelaskan 35,4 variasi kualitas audit atas
sistem informasi berbasis komputer. Sisanya 64,6 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model ini.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Tabel 4.17 menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y, X
1
, dan X
4
.
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X
1
, dan X
4 ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
Regression 332.354
3 110.785 14.491
.000
a
Residual 542.793
71 7.645
1 Total
875.147 74
a. Predictors: Constant, Absx1_x4, ZscoreTTI, ZscoreTKA b. Dependent Variable: TKS
Sumber: Data primer yang diolah Tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 14,491 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer, atau dapat dikatakan bahwa variabel komite audit,
teknologi informasi, dan interaksi komite audit dengan teknologi informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit
atas sistem informasi berbasis komputer.
103
c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t Statistik
Tabel 4.18 menyajikan hasil uji statistik t untuk variabel Y, X
1
, dan X
4
.
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X
1
, dan X
4 Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant 39.347
.599 65.691
.000 ZscoreTKA
1.039 .335
.302 3.098
.003 ZscoreTTI
1.557 .335
.453 4.650
.000 1
Absx1_x4 .543
.503 .101
1.078 .285
a. Dependent Variable: TKS
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.18 menunjukan bahwa komite audit, dan teknologi
informasi secara individual berpengaruh terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer, sedangkan interaksi
variabel komite audit dengan teknologi informasi menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,285. Hal ini berarti menolak Ha
1
sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi tidak bisa menjadi variabel moderating antara komite audit dan kualitas audit
atas sistem informasi berbasis komputer.
Pengaruh interaksi antara komite audit dengan teknologi Informasi mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi
berbasis komputer.
Hasil uji interaksi menunjukan bahwa variasi variabel komite audit, teknologi informasi, dan interaksi antara kedua variabel
104 tersebut Absx
1
_x
4
mampu menjelaskan 35,4 variabel kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer sisanya sebesar
64,6 dijelaskan oleh variabel lainnya di luar model seperti independensi, kompetensi, etika auditor. Dari hasil uji F yang
dilakukan maka terlihat bahwa ketiga variabel tersebut secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas sistem
informasi berbasis komputer hal ini terlihat dengan nilai F hitung sebesar 14,491 dengan tingkat signifikansi 0,000. Akan tetapi
secara individual interaksi antara variabel komite audit dengan teknologi audit menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,285 lebih
besar dari 0,05 sehingga menandakan bahwa variabel teknologi informasi bukan merupakan variabel moderating antara komite
audit dengan kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.
Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Nurfitriana et al.,
2005 yang meneliti tentang pengaruh teknologi informasi, sistem pengukuran kinerja dan penghargaan. Dimana dalam hasil
penelitiannya menunjukan bahwa teknologi informasi sebagai variabel moderating tidak berpengaruh terhadap hubungan TQM
dengan kinerja. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Supriyanti 2006, Juwono 2000, dan Jurnali et
al ., 2002
yang menjelaskan bahwa teknologi informasi
105 berpengaruh signifikan tehadap kualitas audit sistem informasi
berbasis komputer. Tidak mendukungnya hubungan komite audit dengan kualitas
audit atas sistem informasi berbasis komputer dengan adannya variabel teknologi informasi kemungkinan disebakan oleh faktor
komite audit yang secara tidak langsung berhubungan dengan teknologi informasi dan seperti yang kita ketahui tugas utama dari
komite audit adalah mengawasi dan memonitor proses pelaporan keuangan dan lingkup operasional perusahaan, sehingga
penguasaan teknologi informasi tidak menjadi tugas utama dari komte audit karena seperti yang kita ketahui tidak semua orang
dapat mengerti dan memahami teknologi informasi dengan mudah tanpa melalui proses pendidikan lebih lanjut. Oleh karena itu
disetiap perusahaan diperlukan suatu divisi yang bertanggung jawab terhadap sistem informasi dan teknologi.
2 Interaksi antara keahlian auditor X
2
dengan teknologi informasi X
4
mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.
a. Uji koefisien determinasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi variabel Y, X
2
, dan X
4
.
106
Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Variabel Y, X
2
, dan X
4 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.687
a
.472 .449
2.552 a. Predictors: Constant, Absx2_x4, ZscoreTTI, ZscoreTK
b. Dependent Variable: TKS
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.19 menunjukan variasi keahlian auditor, teknologi
informasi, dan interaksi antara keahlian auditor dengan teknologi informasi dapat menjelaskan 44,9 variasi kualitas audit atas
sistem informasi berbasis komputer. Sisanya 55,1 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model ini.
d. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Tabel 4.20 menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y, X
2
, dan X
4
.
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X
2
, dan X
4 ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
Regression 412.643
3 137.548 21.115
.000
a
Residual 462.503
71 6.514
1 Total
875.147 74
a. Predictors: Constant, Absx2_x4, ZscoreTTI, ZscoreTK b. Dependent Variable: TKS
Sumber: Data primer yang diolah Tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 21,115 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk
107 memprediksi kualitas audit atas sistem informasi berbasis
komputer, atau dapat dikatakan bahwa variabel keahlian auditor, teknologi informasi, dan interaksi keahlian auditor dengan
teknologi informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.
e. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t Statistik
Tabel 4.21 menyajikan hasil uji statistik t untuk variabel Y, X
2
, dan X
4
.
Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X
2
, dan X
4 Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
T Sig.
Constant 38.463
.523 73.599
.000 ZscoreTK
1.299 .317
.378 4.099
.000 ZscoreTTI
1.533 .314
.446 4.875
.000 1
Absx2_x4 1.510
.455 .290
3.315 .001
a. Dependent Variable: TKS
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.21 menunjukan bahwa keahlian auditor, teknologi
informasi, dan interaksi keduanya secara individual berpengaruh terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.
Variabel dari interaksi keahlian auditor dengan teknologi informasi menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini berarti
menerima Ha
2
sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan variabel moderating.
108
Pengaruh interaksi antara keahlian auditor dengan teknologi Informasi mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi
berbasis komputer.
Analisis uji interaksi keahlian auditor, teknologi informasi, serta interaksi antara kedua variabel tersebut memiliki nilai
Adjusted Square R
2
sebesar 44,9 untuk menjelaskan variabel kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Hasil uji F
sebesar 21,115 dan uji t memiliki nilai yang signifikan sebesar 0,001 sehingga menerima Ha
2
dan menjelaskan bahwa teknologi informasi merupakan variabel moderating antara keahlian auditor
terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Supriyanti 2006 yang menjelaskan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit sistem informasi
berbasis komputer. Serta mendukung penelitian oleh Juwono 2000, dan Jurnali et al., 2002 yang menyatakan bahwa teknologi
informasi mempengaruhi perkembangan dan proses audit sistem informasi.
Dari hipotesis ini pula dapat diketahui bahwa variabel teknologi informasi sangat berkaitan dengan erat dengan keahlian
seorang auditor, dimana teknologi informasi hanya dapat dipahami jika seseorang memiliki keahlian yang cukup serta proses
pendidikan yang khusus. Hal tersebut di perkuat oleh pernyataan
109 Hayes Roth et al., 1983 yang menyatakan bahwa keahlian
merupakan keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah-masalah yang timbul dalam
lingkungan tersebut, dan keterampilan dalam memecahkan permasalan tersebut, keahlian yang dimaksud adalah keahlian
dalam pengusaan teknologi informasi sebagai salah satu disiplin ilmu yang ada. Sehingga dari penjelasan di atas sudah semestinya
sekarang ini seorang auditor mempunyai keahlian di bidang sistem informasi dan teknologi informasi seiring perkembangan zaman
dewasa ini sehingga proses audit menjadi lebih baik dan berkualitas.
3 Interaksi antara profesionalisme auditor X
3
dengan teknologi informasi X
4
mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.
a. Uji koefisien determinasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi variabel Y, X
3
, dan X
4
serta interaksi antara kedua variabel tersebut yakni profesionalisme dengan teknologi informasi.
Tabel 4.22 Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Variabel Y, X
3
, dan X
4 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.648
a
.420 .396
2.673 a. Predictors: Constant, Absx3_x4, ZscoreTPA, ZscoreTTI
b. Dependent Variable: TKS
Sumber: Data primer yang diolah
110 Tabel 4.22 di atas menunjukan variasi profesionalisme auditor,
teknologi informasi, dan interaksi antara profesionalisme auditor dengan teknologi informasi dapat menjelaskan 39,6 variasi
kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Sisanya 60,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model ini.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Tabel 4.23 menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y, X
3
, dan X
4
.
Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X
3
, dan X
4 ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. Regression
367.838 3
122.613 17.160
.000
a
Residual 507.309
71 7.145
1 Total
875.147 74
a. Predictors: Constant, Absx3_x4, ZscoreTPA, ZscoreTTI b. Dependent Variable: TKS
Sumber: Data primer yang diolah Tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 17,160 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer, atau dapat dikatakan bahwa variabel profesionalisme
auditor, teknologi informasi, dan interaksi profesionalisme auditor dengan teknologi informasi secara bersama-sama berpengaruh
terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.
111
c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t Statistik
Tabel 4.24 menyajikan hasil uji statistik t untuk variabel Y, X
3
, dan X
4
.
Tabel 4.24 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X
3
, dan X
4 Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
T Sig.
Constant 38.376
.573 66.981
.000 ZscoreTPA
.906 .315
.264 2.877
.005 ZscoreTTI
2.013 .323
.585 6.240
.000 1
Absx3_x4 1.376
.438 .296
3.144 .002
a. Dependent Variable: TKS
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.24 menunjukan bahwa profesionalisme auditor, dan
teknologi informasi secara individual berpengaruh terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Variabel
dari interaksi profesionalisme auditor dengan teknologi informasi menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Hal ini berarti
menerima Ha
3
sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan variabel moderating antara profesionalisme
auditor dengan kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.
112
Pengaruh interaksi antara profesionalisme auditor dengan teknologi Informasi mempengaruhi kualitas audit atas sistem
informasi berbasis komputer.
Hasil uji F menunjukan secara bersama-sama variabel profesionalisme auditor, teknologi informasi, dan interkasi dari
profesionalisme auditor dengan teknologi informasi menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai F 17,160 yang berarti
signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Sama halnya pada sata uji t interaksi antara
profesionalisme auditor dengan teknologi informasi menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,002 yang berarti bahwa teknologi
informasi merupakan variabel moderating antra profesionalisme auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis
komputer. Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Nurfitriana
et al., 2005 yang menunjukan bahwa teknologi informasi sebagai
variabel moderating tidak berpengaruh terhadap hubungan TQM dengan kinerja. Tetapi penelitian ini relevan dengan penelitian
Jurnali et al., 2002 yang menyatakan bahwa teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja publik. Serta sesuai dengan
peryataan yang diungkapkan Prima Consulting Group 2007 untuk dapat mewujudkan profesionalismenya, seorang auditor harus
memiliki pengetahuan yang memadai dalam bidang tugasnya yaitu
113 pengetahuan teknis audit dan disiplin ilmu yang relevan yakni
teknologi informasi. Dapat disimpulkan teknologi Informasi mempengaruhi kualitas
audit sistem informasi secara signifikan, sehingga sebagai variabel moderating dapat memperkuat hubungan variabel profesionalisme
auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi dengan baik. Dalam setiap pekerjaan auditnya seorang auditor dituntut untuk
bersikap profesional, berdedikasi tinggi serta menunjukan loyalitas yang tinggi sebagai seorang auditor, sehingga hasil yang diberikan
dalam setiap pekerjaanya menjadi maksimal.
4 Komite audit X
1
, keahlian auditor X
2
dan profesionalisme auditor X
3
secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer
Y. a Uji Koefisien Determinasi