Tujuan Audit Sistem Informasi Metode Pemprosesan Data

29 daripada auditor yang belum pernah mengaudit SI, apalagi kalau pengalaman tersebut ditunjang dengan pendidikan yang cukup, bahkan mempunnyai sertifikat CISA Certified Information System Auditor Sasongko, 2000:21.

2. Tujuan Audit Sistem Informasi

Tujuan audit sistem informasi menurut Gondodiyoto 2007:474, terdiri dari 5 lima tahap, yaitu: 1 pengamanan asset; 2 menjaga integritas data; 3 efektifitas sistem; 4 efisiensi sistem; dan 5 ekonomis. Adapun penjelasannya sebagai berikut: a. Pengamanan Aset Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras hardware, perangkat lunak software, sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan asset perusahaan. Dengan demikian pengamanan asset merupakan hal yang penting yang harus dilakukan perusahaan. b. Menjaga Integritas Data Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran dan keakuratan. Jika integritas data tidak dapat dipelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memiliki hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan akan mengalami kerugiaan. c. Efektifitas Sistem Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pengguna user. 30 d. Efisien Sistem Efisisen menjadi hal yang sangat penting ketika waktu komputer tidak lagi memiliki kepastian yang memadai. Suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal. e. Ekonomis Ekonomis identik dengan penggunaan sumber daya yang minimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Terlihat jelas terdapat kalkulasi ekonomi uang yang berfokus pada keuntungan dan kerugian. Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama penerapan sistem komputerisasi dalam suatu organisasi tidak terlepas dari pengamanan atas aktiva, pemeliharaan atas integritas data, peningkatan efektifitas dan efisiensi sehingga dapat dipastikan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi tersebut telah dapat mencapai tujuannya dengan baik.

3. Metode Pemprosesan Data

Metode pengolahan data berhubungan dengan cara data dimasukan ke dalam dan diproses ke komputer. Metode pemrosesan data terdiri dari 3 tiga jenis Gondodiyoto, 2007:379, yaitu: 1 batch input and processing; 2 on line input with batch processing; dan 3 on line input with real timeprocessing , dapat dijelaskan sebagai berikut: 31 1 Batch Input and Processing Pada metode ini dokumen dasar dibuat secara manual, dikumpulkan untuk suatu periode tertentu. Dokumen dikumpulkan dan diproses ke dalam media yang dapat dibaca komputer dan masih merupakan transaction file. 2 On Line Input With Batch Processing Dalam metode ini transaksi tidak dikumpulkan terlebih dahulu. Setiap transaksi langsung dimasukan ke terminal dan dokuman dasar dapat digunakan sebagai pemansukan data. Transaksi disimpan secara on-line dan diproses dalam master file pada interval yang sudah ditentukan. 3 On Line Input with Real TimeProcessing Dalam metode ini transaksi dimasukan sendiri-sendiri ke terminal dan master file langsung berubah pada saat transaksi itu dimasukan. Sedangkan menurut Supriyati 2006:44, sistem komputer on-line dapat digolongkan menjadi: 1 on-linereal time processing; 2 on-linebatch processing ; 3 on-linememo update dan on-line input with memo update processing ; 4 on-lineinquiry; dan 5 on-line downloadinguploading. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1 On-linereal processing Dalam metode ini transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file komputer. 32 2 On-linebatch processing Dalam metode ini input dan batch processing transaksi secara individual dientri melaui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, lalu dientri ke sistem secara periodik. 3 On-linememo update dan On-line input with memo update processing Dari sudut pandang pemakai, sistem ini tampak tidak berbeda dengan on- linereal time processing , dimana transaksi dientri secara individual ke terminal, sehingga hasil pengolahan ini menghasilkan suatu laporan atau keterangan. 4 On-line inquiry Metode ini membatasi pemakai pada peralatan terminal untuk melakukan permintaan keterangan dari master file. Dalam sistem ini, master file di update oleh sistem lain berdasarkan batch transaksi. 5 On-line downloadinguploading Metode ini berkaitan dengan transfer data dari master file ke peralatan intelligent terminal untuk diolah lebih lanjut oleh pemakai. Sehingga dapat dijelaskan dalam metode pengolahan data dengan menggunakan komputer, sistem akan memungkinkan pemakai melakukan akses ke data dan program secara langsung melalui peralatan terminalon- line sehingga sangat memudahkan pemakai dalam mengolah data. 33

4. Pendekatan Audit Sistem Informasi PDE dengan komputer

Dokumen yang terkait

Pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer : studi empiris auditor eksternal di kantor akuntan publik jakarta

1 35 132

Pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor dengan teknologi informasi sebagai variabel intervening

2 15 140

Pengaruh Pendidikan,Pelatihan,Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

4 18 97

Pengaruh Pengungkapan Sukarela, Audit Tenure Dan Auditor Spesialis Terhadap Asimetri Informasi Dengan Komite Audit Sebagai Variabel Moderasi

3 18 127

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 7 13

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating (Studi

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderating.

0 1 10

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderating.

1 17 19

PENGARUH INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN PROFESIONAL AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 0 9

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KOMPLEKSITAS AUDIT, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN VARIABEL MODERATING PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 19