42 dengan fungsi komite audit di atas, sedikit banyak keberadaan komite audit
dalam perusahaan berpengaruh terhadap kualitas audit dan integritas laporan keuangan yang dihasilkan.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa komite audit merupakan suatu badan pengawas di dalam perusahaan klien yang sengaja dibentuk oleh dewan
komisaris independen yang bertugas mengawasi dan memonitor proses pelaporan keuangan oleh manajemen serta penelaahan kebijakan akuntansi,
menilai pengendalian intenal perusahaan, menelaah sistem pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan yang ada.
F. Keahlian Auditor
Dalam melaksanakan proses audit laporan keuangan suatu perusahaan, seseorang auditor dituntut untuk dapat menunjukan sikap independensi,
kompetensi serta ahli dalam bidangnya. Hal tersebut dikarenakan hasil auditan yang dihasilkan tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada klien saja tetapi
kepada masyarakat umum yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. Keahlian menurut Bedard et al., 1992:2 didefinisikan sebagai berikut:
“Expertise is a terms of knowledge, decision process, and quality of judgment as measured by consensus”.
Dapat diartikan juga keahlian adalah suatu pola berwawasanberpendidikan, proses pengambilan keputusan, dan
kualitas pengadilan yang terukur melalui konsensus.
Dalam Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary 1983 yang dikutip dalam Bedard 1989:114 mendefinisikan keahlian merupakan keterampilan
dari seorang yang ahli. Ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat keterampilan ability tertentu atau pengetahuan knowledge yang
43 tinggi dalam subjek tertentu yang diperoleh dari pelatihan atau pengalaman
Abdolmohammadi dan Shanteau, 1992:161. Dalam penelitian yang sama Hayes Roth et al., 1983 mendefinisikan keahlian sebagai keberadaan dari
pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah- masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut, dan keterampilan dalam
memecahkan permasalahan tersebut. Sehingga dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa keahlian
merupakan sesuatu kecakapan dan kemampuan seseorang dalam mengerjakan sesuatu dengan baik dan benar serta mampu dalam memecahkan permasalahan
yang timbul dalam setiap pekerjaan. Komponen keahlian berdasarkan model yang dikembangkan oleh
Abdolmohammadi et al., 1992:161-162, dapat dibagi menjadi 1 komponen pengetahuan knowledge component yang meliputi komponen seperti
pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur, dan pengalaman; 2 ciri-ciri psikologis
pshicological traits yang ditujukan dalam komunikasi,
kepercayaan, kreativitas, dan kemampuan bekerja dengan orang lain; 3 kemampuan berpikir untuk mengakumulasikan dan mengolah informasi; 4
strategi penentuan masalah, baik formal maupun informal; dan 5 analisis tugas yang dipengaruhi oleh pengalaman audit yang mempunyai pengaruh
terhadap penentuan keputusan.
44
G. Profesionalisme Auditor 1. Pengertian Profesionalisme Auditor