Komite Audit TINJAUAN PUSTAKA

39 akuntabilitas terhadap kualitas audit studi pada auditor di KAP “Big four” di Indonesia. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa independensi, pengalaman, due professional care dan akuntabilitas secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

E. Komite Audit

Konsep Good Corporate Governance GCG semakin banyak dikemukakan oleh para praktisi bisnis sebagai salah satu alat untuk mencegah terjadinya kasus besar keuangan yang terjadi, misalnya kasus Enron Alijoya, 2002. Salah satu komponen yang berpengaruh penting dalam proses penerapan GCG adalah Komite Audit. Terhitung mulai 1 Juli 2001 Bursa Efek Jakarta BEJ mengeluarkan peraturan yang mengatur pembentukan dewan komisaris independen dan komite audit. Peraturan tersebut mewajibkan semua perusahaan yang listing di BEJ membentuk komite audit Suaryana, 2008:1. Komite audit merupakan suatu badan yang dibentuk oleh dewan komisaris independen untuk mengaudit operasi dan keadaan. Komite Audit merupakan suatu badan yang dibentuk di dalam perusahaan klien yang bertugas memelihara independensi auditor terhadap manajemen Susiana et al., 2007:7. Tugas komite audit berhubungan dengan kualitas laporan keuangan, karena komite audit diharapkan dapat membantu dewan komisaris dalam pelaksanaan tugas yaitu mengawasi proses pelaporan keuangan oleh manajemen. Peran komite audit sangat penting karena mempengaruhi kualitas 40 laba perusahaan yang merupakan salah satu informasi penting yang tersedia untuk publik dan dapat digunakan investor untuk menilai perusahaan. Investor sebagai pihak luar perusahaan tidak dapat mengamati secara langsung kualitas sistem informasi perusahaan Toeh dan Wong, 1993 dalam Suaryana, 2008:2. Komite audit dapat bertugas membantu dewan komisaris dalam memonitor proses laporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan Bradbury, Mark, dan Tan, 2004. Tugas komite audit meliputi penelaahan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah sistem pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan. Di dalam pelaksanaan tugasnya komite menyediakan komunikasi formal antara dewan, manajemen, auditor eksternal, dan auditor internal Bradbury et al., 2004. Adanya komunikasi formal antara komite audit, auditor internal dan auditor eksternal akan menjamin proses audit akan berjalan dengan baik. Menurut Anderson, Deli, dan Gillan 2003, proses audit internal dan eksternal yang baik akan meningkatkan akurasi laporan keuangan dan kemudian meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangan. Komite Audit berfungsi untuk memberikan pandangan mengenai semua lingkup operasional perusahaan khususnya keuangan perusahaan Susiana et al ., 2007:8. Adapun tujuan pembentukan komite audit adalah : 1. Memastikan laporan keuangan yang dikeluarkan tidak menyesatkan dan sesuai dengan praktik akuntansi yang berlaku umum. 41 2. Memastikan terdapat internal kontrol yang baik. 3. Menindak lanjuti jika ditemukaanya tindak kecurangan yang bersifat materil dalam bidang keuangan perusahaan. 4. Merekomendasikan seleksi auditor eksternal. DeZoort et al., 2001 menjelaskan bahwa komite audit yang efektif ditentukan oleh dua hal, yaitu: 1. Dari sisi input komposisi dari kualifikasi, kewenangan dan jumlah sumber daya. 2. Dari sisi proses harus memiliki etos kerja yang tinggi. Dari input dan proses tersebut diharapkan komite audit dapat efektif bekerja sehingga dapat menghasilkan suatu output berupa laporan keuangan, internal control , dan manajemen resiko yang dapat dipercaya. Sugiartha 2008:102 menjelaskan bahwa komite audit bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja auditor eksternal dan internal. Sedangkan Subur 2003 dalam Sugiartha 2008:103 berpendapat bahwa komite audit berfungsi untuk memperkuat peran auditor eksternal dengan menciptakan saluran komunikasi yang efektif untuk dapat mengemukakan pokok-pokok persoalan yang penting secara efektif. Salah satu cara auditor untuk mempertahankan independensinya adalah dengan membentuk komite audit Supriyono, 1999. Keahlian dan pengalaman dari auditor dan komite audit akan memberikan keuntungan kepada klien dan para stockholder dengan menetapkan dan menyediakan keakuratan laporan keuangan secara detail dan teruji Schmidt dan Wilkind, 2011:4. Sesuai 42 dengan fungsi komite audit di atas, sedikit banyak keberadaan komite audit dalam perusahaan berpengaruh terhadap kualitas audit dan integritas laporan keuangan yang dihasilkan. Sehingga dapat dijelaskan bahwa komite audit merupakan suatu badan pengawas di dalam perusahaan klien yang sengaja dibentuk oleh dewan komisaris independen yang bertugas mengawasi dan memonitor proses pelaporan keuangan oleh manajemen serta penelaahan kebijakan akuntansi, menilai pengendalian intenal perusahaan, menelaah sistem pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan yang ada.

F. Keahlian Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer : studi empiris auditor eksternal di kantor akuntan publik jakarta

1 35 132

Pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor dengan teknologi informasi sebagai variabel intervening

2 15 140

Pengaruh Pendidikan,Pelatihan,Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

4 18 97

Pengaruh Pengungkapan Sukarela, Audit Tenure Dan Auditor Spesialis Terhadap Asimetri Informasi Dengan Komite Audit Sebagai Variabel Moderasi

3 18 127

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 7 13

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating (Studi

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderating.

0 1 10

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderating.

1 17 19

PENGARUH INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN PROFESIONAL AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 0 9

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KOMPLEKSITAS AUDIT, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN VARIABEL MODERATING PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 19