mengusirmu, lalu Allah memerintahkan Shalat wajib dan Shalat tahajud di malam hari, untuk menghadapi masalah tersebut. Apabila
Shalat itu dilakukan dengan kesungguhan dan kekhusukan, akan dapat mengangkat umat Islam pada tempat yang terpuji, mereka akan dapat
menemukan jalan keluar dari kemelut itu yaitu jalan kemenangan, mengalahkan orang kafir atau mati dalam mempertahankan keimanan.
b. Manfaat Shalat
Pertama, shalat adalah pencegah dari perbuatan buruk.
Perbuatan keji adalah semua perkataan dan perbuatan yang buruk, sementara yang mungkar adalah apa saja yang dilarang oleh agama.
أو ة ﱠﺼ ا
ﱠنإ ة ﱠﺼ ا
ﻰﻬْﻨ ﻦ
ءﺎﺸْ ْا ﺮﻜْﻨ ْاو
…..
Artinya: “Sesungguhnya shalat yang benar mencegah dari
perbuatan keji dan mungkar…” QS. al-Ankabut : 45.
Kedua, shalat adalah sumber petunjuk sumber cahaya.” Barang
siapa yang menjaganya, maka kelak di hari kiamat ia akan mendapatkan cahaya dan petunjuk. Dan barangsiapa yang tidak
menjaganya, maka tiada cahaya atau petunjuk baginya. Ketiga,
shalat adalah sarana kita meminta pertolongan dari Allah Swt.
ﻦﻴ ﺎﺨْا ﻰ إ ةﺮﻴ ﻜ ﺎﻬﱠإو ة ﱠﺼ او ﺮْﱠﺼ ﺎ اﻮﻨﻴ ْﺳاو
Artinya: “Mintalah pertolongan dengan sabar dalam
sebagian tafsir, sabar diartikan sebagai puasa dan shalat. Sesungguhnya keduanya itu sulit kecuali bagi orang-orang yang
khusyu’. QS. al-Baqarah: 45.
Keempat, shalat adalah pelipur jiwa. Allah Swt berfirman:
يﺮْآﺬ ة ﺼ ا أو
Artinya: “…dirikanlah shalat untuk mengingatku” QS.
Thaahaa: 14.
أ ﺮْآﺬ
ﻪﱠ ا ﻦﺌ ْ
بﻮ ْا
Artinya: “Dan bukankah dengan mengingatku hati menjadi
tenteram?” QS. 13: 28.
Diriwayatkan bahwa setiap kali Rasul mengalami kesulitan beliau akan memerintahkan kepada Bilal: “Buatlah kami merasa
tenteram dengannya wahai Bilal”. Maksud beliau, hendaklah Bilal mengumandangkan iqamat agar Rasul dan para sahabatnya dapat
melakukan shalat setelah itu. Pada kesempatan lain beliau menyatakan: “Dijadikan bagiku shalat sebagai penyejuk jiwa.”
Kelima, psikologi mutakhir, yang biasa disebut sebagai
psikologi positif-telah menunjukkan besarnya pengaruh ketenangan terhadap kreativitas. Tokohnya yang paling terkemuka adalah Mihaly
Csiksenmihayi. Ahli psikologi ini memperkenalkan suatu keadaan dalam diri manusia yang disebutnya sebagi “flow”. Bukan saja “flow”
adalah sumber kebahagian, ia sekaligus adalah sumber kreativitas. Shalat yang khusyuk menghasilkan kondisi “flow” dalam diri
pelakunya. Dengan demikian, dapat diduga bahwa, selain mendatangkan kebahagian, shalat yang dilakukan secara teratur akan
dapat melahirkan kreativitas. Keenam,
berdasar penemuan-penemuan mutakhir yang menyatakan bahwa kesehatan tubuh dan penyakit sebenarnya berasal
dari penyakit jiwa, dan bahwa banyak penyakit tubuh sesungguhnya dapat disembuhkan melalui ketenangan jiwa, maka shalat dapat dilihat
sebagi sarana kesehatan tubuh juga. Sehubangan dengan ini, telah
banyak dilakukan penelitian untuk melihat manfaat mengerjakan shalat secara teratur bagi kesehatan tubuh.
35
Dapat disimpulkan dari berbagai manfaat shalat tersebut di atas bahwa sesungguhnya shalat, disamping fungsi-utamanya sebagai
sarana beribadah kepada-Nya, mengembangkan keimanan kepada suatu zat Maha Kuasa dan Maha Penyayang yang kepadanya kita
dapat mempertautkan kecintaan dan keimanan, serta memperhalus akhlak adalah fasilitas yang dianugerahkan-Nya kepada kita untuk
meningkatkan kualitas hidup kita sehari-hari. Banyak orang bersusah-payah mencari jalan dalam mencapai
hal ini dengan mengembangkan berbagai bentuk meditasi transendental, hipnosis, mencari konsultasi psikologis dan medis,
bahkan lari kepada obat-obat penenang atau, kalau tidak, mesti hidup dalam kebingungan serta tekanan stress dan depresi, sementara
sebagai Muslim telah diajari teknik-teknik yang fool proof yang datang dari Dia Yang Maha tahu.
4. Tahapan Pengajaran Ibadah Shalat untuk Anak