Service Quality kualitas jasa

6. Process Pada industri jasa proses produksi sering kali lebih penting daripada hasilnya. Hal ini karena terjadinya interaksi langsung antar produsen yang melakukan proses produksi dengan konsumen yang mengkonsumsi jasa pada saat yang bersamaan. 7. Physical Evidence Sifat jasa yang tidak nyata hanya dapat dinilai setelah dikonsumsi akan meningkatkan risiko pengambilan keputusan pembelian konsumen. Dengan demikian tantangan kritis dalam pemasaran jasa membuat jasa lebih nyata dengan cara mengelola bukti fisik. Konsumen tidak akan melihat jasa yang tawarkan, tetapi dapat melihat berbagai bukti fisik yang dapat dihubungkan dengan jasa yang ditawarkan.

B. Service Quality kualitas jasa

a. Pegertian Jasa Menurut Kotler dan Amstrong dalam Arief 2007:18 bahwa jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan kepada sesuatu, yang dapat berhubungan dengan suatu produk fisik maupun tidak. Zeithamal dan Bitner dalam Hurriyati 2008:28 berpendapat pengertian jasa adalah aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud. Berdasarkan kedua definisi tersebut, jasa dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berwujud, yang melibatkan tindakan melalui proses dan kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain. Pada dasarnya jasa merupakan aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah, seperti kenyamanan atau pemecahan masalah yang dihadapi oleh konsumen. b. Klasifikasi Jasa Menurut Gronros dalam Hurriyati 2008:33 mengklasifikasikan jasa berdasarkan: 1 jenis jasa type of sevice 2 jasa professional professional services 3 jasa lainnya other service 4 jenis pelanggan type of customer 5 individu individuals 6 organisasi organizations. Menurut Prasetio 2008:11 jasa dibedakan menjadi empat: 1 Apakah jasa itu berdasar manusia people based atau berdasar pada peralatan equipment based. Jasa berdasarkan pada peralatan sangat beragam, tergantung dari apakah jasa itu dilakukan secara otomatis atau dimonitor oleh operator terlatih atau tidak terlatih. Sedangkan jasa berdasarkan manusia dibedakan atas jasa apakah jasa tersebut dilakukan oleh pekerja terlatih, tidak terlatih atau profesional. 2 Bahwa tidak semua jasa memerlukan kehadiran klien client’s presence dalam menjalankan kegiatannya. 3 Jasa juga berbeda berdasarkan apakah jasa itu sesuai dengan kebutuhan pribadi atau kebutuhan bisnis. 4 Penyedia jasa berbeda dalam tujuannya profit atau non-profit dan dalam kepemilikan private atau public. Tabel. 2.1 Tipe – tipe Klasifikasi Jasa Basis Klasifikasi Deskripsi Contoh Layanan Bagi Konsumen Akhir Layanan yang ditujukan bagi konsumen akhir atau mereka yang membeli untuk keperluan dikonsumsi sendiri dan atau bersama kelompok Warnet, Salon Segmen Pasar Layanan bagi Konsumen Organisasi Layanan yang ditujukan bagi konsumen organisasi baik bisnis maupun nirlaba Konsultan hukum, Akuntan publik Rented goods Service Konsumen menyewa dan memakai produk tertentu milik penyedia layanan dengan tarif tertentu dan biaya tertentu Rental DVD, Rental Mobil Owned-goods Service Produk milik konsumen direparasi, dikembalikan atau ditingkatkan kemampuannya atau nilainya atau dipelihara oleh penyedia layanan tersebut Reparasi motor, Pencuci pakaian Tingkat keberwujudan Non-goods Service Layanan jasa yang tak berwujud Guru, Pemandu wisata Keterampilan Penyedia layanan Jasa professional Layanan spesifik yang biasanya menuntut pendidikan formal tertentu dari penyedia Doker, Pengacara layanan jasa Jasa non - profesional Layanan yang tidak membutuhkan sertifikasi secara formal dan akademik maupun non akademik ataupun pendidikan khusus Tukang parkir, Kuli angkut barang Profit service Jasa yang mengejar laba sebagai salah satu tujuan utamanya Hotel Tujuan Organisasi Jasa Non-profit Service Jasa yang pada tujuanya tidak mengejar keutungan material Yayasan social Regulated- service Jasa yang diatur secara ketat oleh peraturan pemerintah Jasa penerbangn, stasiun tv Regulasi Non-regulated Service Jasa yang lebih longgar regulasinya Katering Equipmentbased Service Layanan yang mengandalkan peralatan atau alat secara otomatis maupun manual Mesin ATM, Cuci mobil Tingkat Intensitas Karyawan People-based Service Layanan yang mengandalkan tenaga manusia sebagai alat produksinya Tukang pijat High-contact Service Layanan yang tingkat kontak antara penyedia dengan pelanggan tergolong intense Rumah sakit Tingakat kontak penyedia layanan dan pelanggan Low-contact Service Layanan yang tingkat kontak antara penyedia dan pelanggan tergolang sedikit Bioskop For consumer Service Layanan yang digunakan untuk sarana mencapai tujuan Pegadaian Manfaat bagi konsumen To consumer Service Layanan yang ditujukan pada konsumen Tempat ibadah, Universitas Sumber: Prasetio 2008:11. c. Karakteristik Jasa Menurut Zeithamal dan Berry dalam Arief 2007:19 Secara umum jasa mempunyai beberapa karakteristik khusus dengan barang. Jasa mempunyai pengaruh besar dalam pemasarannya, yaitu tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan antara proses produksi dengan konsumsi, mempunyai variabelitas yang tinggi, tidak dapat disimpan dan tidak menyebabkan suatu kepemilikan. Lima karakteristik pokok jasa yang membedakannya dengan produk barang Tjiptono, 2006:18-22 yaitu: 1. Intangibility Jasa berbeda dengan barang. jika barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja performance atau usaha. 2. Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, kemudian dikonsumsi. Sedangkan jasa dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. 3. Variability Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standardized output , artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi. 4. Perishability Persihability berarti, jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. 5. Lack of ownership Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Pada pembelian jasa, pelanggan memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas missal: kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan pendidikan. d. Tolak Ukur Kualitas Jasa Menurut Pasuraman, Zeithamal, dan Berry dalam Arif 2007:125 ada sepuluh kriteria umum atau standar yang menentukan kualitas suatu jasa SERVQUAL, yaitu: 1. Fasilitas fisik Tangibles yang dirasakan yaitu bukti fisik dari jasa bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan, representasi fisik dari jasa. 2. Keandalan Reliability mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja performance dan kemampuan untuk dipercaya dependability. 3. Ketanggapan Responsiveness yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan. 4. Kemampuan Competency artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu. 5. Tata Krama Courtesy meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan keramahan yang dimiliki para contact personel. 6. Sifat Jujur Credibility yaitu sikap jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik pribadi, contact personel dan interaksi dengan pelanggan 7. Keamanan Security yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keragu- raguan. 8. Akses Access yaitu kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, saluran kominikasi perusahaan mudah dihubungi. 9. Komunikasi Communication artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. 10. Perhatian pada pelanggan Understanding the customer yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan. Parasuraman, Zeithamal, dan Berry dalam Arif 2007:130 menyatakan bahwa: sepuluh dimensi tersebut disederhanakan menjadi lima dimensi yang perlu diperhatikan untuk menyatakan pengukuran kualitas jasa, sebagai berikut: Tabel. 2.2 Correspondence Between Servqual Dimensions And Original Ten Dimensions For Evaluating Service Quality Original tan Dimension for Servqual Dimension Evaluating Service Quality Tangibles Reliability Responsive-ness Assurance Empay Tangibles Reliability Responsive-ness Competence Courtesy Credibility Scurity Access Communi-cation Understanding the Consumer Sumber: Zeithamal, Parasuraman, dan Berry dalam Arif 2007:130. Zeithamal, Parasuraman dan Berry yang dikutip Lovelock dalam Rangkuti 2008:19. Lima dimensi tersebut yaitu: 1. Tangible Kasat Mata Kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi, administrasi, ruang tunggu, tempat informasi dan sebagainya. 2. Reliability keandalan Kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya. 3. Responsiveness Daya Tanggap Kesanggupan untuk membantu menyediakan secara cepat dan tepat serta tanggap keinginan pelanggan. 4. Assurance Jaminan Kemampuan dan memberikan rasa aman, serta keramahan dan sopan santun pegawai dalam meyakinkan kepercayaan pelanggan. 5. Empathy Empati Untuk mengukur kemampuan pemahaman karyawan terhadap kebutuhan konsumen serta perhatian yang diberikan karyawan.

C. Price Harga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Diversifikasi Produk Keripik 888 Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Toko Kue TIVOLI Medan Fair)

19 126 120

Analisis Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Polis Asuransi Jiwa” (Studi Pada PT. Prudential Life Assurance Jalan Sekip Komplek Merbau Mas)

2 84 102

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada UD.Arkani Furniture(Studi Kasus Pada Konsumen yang Membeli Produk Di UD. Arkani Furniture)

10 130 71

Pengaruh Persepsi Kualitas dan Pengetahuan Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Mandi Cair Lux ( Studi Kasus Konsumen Swalayan Sinuraya Simalingkar Medan)

1 51 115

Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan

2 58 94

Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian di Pasar Tradisional Pajak USU Jamin Ginting Medan

1 52 112

Pengaruh Kelengkapan Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

39 363 82

Analisis Pengaruh Harga, Promosi, Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Memilih Jasa Pengiriman: (Studi Kasus PT. Citra Van Titipan Kilat, Cabang Pondok Indah Jakarta)

0 4 169

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen dan Dampaknya terhadap Word Of Mouth (Studi Kasus Warung Spesial Sambal Cabang Bintaro 1)

24 262 198

PENGARUH KUALITAS, HARGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengaruh Kualitas, Harga, Lokasi Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Mahkota Accesories Solo.

2 7 13