lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek perilaku konsumen
terutama dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Adapun penelitian ini didasari teori-teori dan penelitian sebelumnya
yang menyangkut service quality, price, lokasi dan keputusan pembelian. Namun disini penulis ingin mencoba meneliti dalam bentuk skripsi yang
berjudul: “PENGARUH SERVICE QUALITY, PRICE DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Studi Kasus pada konsumen
Super Shop Drive”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah penenlitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh service quality, price, dan lokasi secara simultan terhadap keputusan pembelian pada perusahaan Super Shop Drive?
2. Bagaimana pengaruh service quality, price, dan lokasi secara parsial terhadap keputusan pembelian pada perusahaan Super Shop Drive?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis pengaruh service quality, price dan lokasi secara
simultan terhadap keputusan pembelian pada perusahaan Super Shop Drive
.
b. Untuk menganalisis pengaruh service quality, price dan lokasi secara parsial terhadap keputusan pembelian pada perusahaan Super Shop
Drive .
2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Penulis Hasil
penelitian ini
diharapkan bermanfaat
sebagai alat
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh diperguruan tinggi dan menambah pengetahuan.
b. Civitas Akademis Diharapkan menjadi literatur dan dan kontribusi bagi akademis dalam
penelitian selanjutnya. c. Perusahaan
Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan dalam menentukan dibidang pemasaran khususnya dalam masalah service quality, price
dan lokasi agar sesuai dengan kebutuhan konsumen.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran
1. Definisi Pemasaran Menurut kotler 2005:10 pemasaran adalah proses sosial yang
dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut penulis pemasaran merupakan suatu proses
untuk menentukan kebutuhan konsumen dan bertujuan untuk memperoleh kepuasan oleh konsumen tersebut.
Pemasaran merupakan suatu keseluruhan proses manajemen yang melakukan perencanaan, menganalisis dan dilakukan pengontrolan,
pengawasan proses pemasaran oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan suatu interaksi atau suatu pertukaran yang dinginkan. Baik
pertukaran yang menyangkut barang atau jasa maupun hal-hal lain yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik secara psikologis, sosial,
budaya. Interaksi dapat ditimbulkan oleh dua belah pihak baik penjual maupun pembeli untuk melakukan pertukaran yang dapat memberikan
keuntungan satu sama lain. Proses promosi, penentuan harga, pendistribusian merupakan bagian kegiatan untuk memperoleh tanggapan
yang efektif dari konsumen mengenai produk atau jasa disesuaikan
dengan perilaku konsumen.
2. Konsep pemasaran Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai
sasaran organisasai adalah perusahaan harus lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan
nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran terdiri dari empat pilar Kotler, 2005:22-23 yaitu:
a. Pasar Sasaran Perusahaaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara
cermat memilih sejumlah pasar sasaran dan mempersiapkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk masing-masing
pasar tersebut. b. Kebutuhan Pelanggan
Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran tetapi gagal memahami kebutuhan pelanggan secara akurat. Memahami kebutuhan
keinginan tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak sepenuhnya mereka sadari, atau mereka tidak
dapat mengungkapkan dengan kata-kata kebutuhan itu, atau mereka menggunakan kata-kata yang memerlukan penafsiran.
c. Pemasaran Terpadu atau Terintegrasi Bila semua departemen di suatu perusahaan bekerjasama untuk
melayani kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu. Pemasaran terpadu biasa terjadi dua level, yaitu:
1 Beberapa fungsi
pemasaran-tenaga penjualan,
periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran-harus
bekerja bersama. Semua fungsi pemasaran itu harus dikoordinasi berdasarkan sudut pandang pelanggan.
2 Pemasaran harus menjadi bagian dari departemen lain, departemen lain harus juga “memikirkan pelanggan.” menurut David Packard
dari Hewlett-Packard: “pemasaran ini sangat penting sehingga jangan hanya ditangani oleh departemen pemasaran” pemasaran
bukan departemen tetapi lebih merupakan orientasi perusahaan. d. Kemampuan Menghasilkan Laba
Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kasus perusahaan swasta,
tujuan utama adalah laba, dalam kasus organisasi publik dan nirlaba, tujuan utama adalah bisa bertahan hidup dan mampu menarik cukup
dana guna melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Perusahaan swasta seharusnya tidak bertujuan meraup laba saja melainkan pendapatan
laba sebagai akibat dari penciptaan nilai planggan yang unggul. Perusahaan menghasilkan uang karena memenuhi kebutuhan
pelanggan lebih baik dari pesaingnya.
3. Marketing Mix Jasa Konsep bauran pemasaran marketing mix yang dikenal dengan 4P
yaitu product, price, promotion, dan place. Namun karena marketing mix ini dikembangkan atas dasar studi pada industri manufaktur mempunyai
beberapa kelemahan dan kekurangan jika diaplikasikan dalam industri jasa. Keterbatasan 4P ini mendorong para peneliti untuk mengembangkan
agar dapat diaplikasikan secara lebih general, sehingga ditambahkan elemen people, process, dan physical evidence Arief, 2007:88.
1. Product
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam industri
jasa, produk bersifat tidak nyata atau tidak dapat diamati secara langsung sehingga hanya dapat diamati pada prosesnya bukan pada
hasilnya. 2.
Price Sifat jasa yang tidak nyata maka harga dapat menjadi sebuah indikator
yang dianggap mewakili kualitas jasa tersebut. Penetapan harga yang terlalu murah dan jauh di bawah harga pesaing akan mengesankan
jasa tersebut berkualitas rendah, sebaliknya penetapan harga yang terlalu tinggi akan menciptakan kesan jasa tersebut sangat mahal yang
merugikan perusahaan. Untuk itu harus benar-benar melalui proses pertimbangan yang matang dan rasional.
3. Promotion
Promosi sebagai cara untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada konsumen merupakan elemen penting dalam industri jasa. Oleh
karena sifatnya yang tidak nyata maka salah satu tujuan promosi adalah untuk membuat jasa tersebut lebih nyata bagi konsumen.
Dalam industri jasa komunikasi “word ot mouth” merupakan promosi yang efektif dalam mempengaruhi minat konsumen terhadap jasa
yang ditawarkan. 4.
Place Kebijakan dalam menentukan tempat dan saluran distribusi ini
dimaksudkan untuk mempermudah konsumen mendapatkan produk yang kita tawarkan. Pada perusahaan jasa yang berbasis peralatan dan
harus dilakukan di tempat khusus, hal ini mutlak harus dikelola dengan baik sebagaimana menawarkan produk fisik.
5. People
Pada sebagian besar perusahaan jasa, karyawan perusahaan people merupakan elemen vital dalam bauran pemasaran. Kalau pada
perusahaan manufaktur, dimana proses produksi terpisah dengan konsumsi, konsumen tidak akan terpengaruh, misalnya oleh pakaian
yang dipakai karyawan, bahasa yang digunakan, maupun sifat buruk lain yang mungkin tidak akan mempengaruhi barang yang dihasilkan.
6. Process
Pada industri jasa proses produksi sering kali lebih penting daripada hasilnya. Hal ini karena terjadinya interaksi langsung antar produsen
yang melakukan proses produksi dengan konsumen yang
mengkonsumsi jasa pada saat yang bersamaan. 7.
Physical Evidence Sifat jasa yang tidak nyata hanya dapat dinilai setelah dikonsumsi
akan meningkatkan risiko pengambilan keputusan pembelian konsumen. Dengan demikian tantangan kritis dalam pemasaran jasa
membuat jasa lebih nyata dengan cara mengelola bukti fisik. Konsumen tidak akan melihat jasa yang tawarkan, tetapi dapat melihat
berbagai bukti fisik yang dapat dihubungkan dengan jasa yang ditawarkan.
B. Service Quality kualitas jasa