pada lansia mengakibatkan dirinya tidak dapat mengerjakan berbagai aktifitas atau kegiatan sebaik pada masa muda dulu.
2.2. Keterbatasan Fisik
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 54 responden didapatkan mean sebesar 36.11 dalam rentang 0 – 100. Nilai tertinggi didapat dari pertanyaan
nomor 13, apkah lansia menghabiskan seluruh waktunya untuk melakukan pekerjaan atau aktifitas lain. Sebanyak 48 responden 88.9 menjawab
tidak. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang dikatakan Sukarni 1994 keadaan yang sempurna baik dari segi fisik, mental maupun kesejahteraan sosial dari
seseorang dikatakan sehat tidak hanya terlepas dari penyakit dan kelemahan tetapi juga mampu menjalankan aktifitas kehidupan dan dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan. Sedangkan nilai terendah didapat dari pertanyaan nomor 16, apakah lansia mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan
atau aktifitas yang membutuhkan energi ekstra. Sebanyak 50 responden 92.6 menjawab ya. Sesuai dengan yang dikatakan Papalia 2001 yang
menyebutkan perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada lansia mengakibatkan dirinya tidak dapat mengerjakan berbagai aktifitas atau sebaik
pada masa muda dulu.
2.3. Nyeri Tubuh
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 54 responden didapatkan mean sebesar 50.69 dalam rentang 0 – 100. Nilai tertinggi didapat dari pertanyaan
nomor 21, seberapa besar lansia merasakan nyeri pada tubuhnya. Sebanyak 8 responden 14.8 menjawab nyeri sangat ringan.Hal ini tidak sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Haylock 2006 bahwa rasa nyeri merampas
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan untuk menikmati hidup dari penderitanya dan rasa nyeri yang hebat sanggup menimbulkan perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan nilai terendah didapat dari pertanyaan nomor 22, seberapa besar rasa nyeri mengganggu aktivitas lansia sehari-hari, sebanyak 13 responden
24.1 menjawab sangat mrngganggu. Hasil ini sesuai dengan penelitian Ilyas 1997 yang menemukan bahwa lansia menderita berbagai penyakit yang
berhubungan dengan ketuaan antara lain diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner, rematik dan asma sehingga menyebabkan aktifitas bekerja terganggu.
Demikian juga temuan studi yang dilakukan Lembaga Demografi Universitas Indonesia di Kabipaten Bogor tahun 1998, sekitar 74 lansia dinyatakan
mengidap penyakit kronis. Tekanan darah tinggi adalah penyakit kronis yang banyak diderita lanjut usia, sehingga mereka tidak dapat melakukan aktifitas
kehidupan sehari-hari Suhartini, 2004.
2.4. Kesehatan Secara Umum
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 54 responden didapatkan mean sebesar 31.77 dalam rentang 0 – 100. Nilai tertinggi didapat dari pertanyaan
nomor 34 saya merasa sama sehatnya seperti orang lain. Sebanyak 4 responnden 7.4 menjawab benar. Menurut Murtiwi 2005 kesehatan
lansia diukur berdasarkan terpenuhinya semua tingkatan kehidupan fisik, fungsional, sosial, spiritual, psikologis, dan ekonomi. Jadi kemungkinan lansia
merasakan bahwa semua tingkatan kehidupanya terpenuhi dengan baik. Sedangkan nilai terendah dari pertanyaan nomor 35, saya merasa kesehatan
saya semakin memburuk, 35.2 menjawab benar. Hasil ini sesuai dengan penelitian wahyuni 2007 responden cenderung terus menerus atau sering
Universitas Sumatera Utara
berdoa dan mendekatkan diri pada tuhan karena hal ini dianggap sebagai sumber kekuatan agar mampu menerima keadaan yang dihadapi. Teori yang
lain juga mengatakan pada saat mengalami stress individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan untuk
dapat menerima keadaan sakit yang dialami, khususnya jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dan hasil yang belum pasti
Hamid, 1999
2.5. Vitalitas