29
Risyad akar Lubis : Proses Penyelenggaraan Ibadah Haj Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan, 2008.
USU Repository © 2008
12. Berdoa di ant ara Saf a dan Marwah. 13. Wukuf dan berdoa set elah melempar j umrah kecuali j umrah ’ Aqabah
pada hari-hari t asyrik. Hari-hari t asyrik adalah t anggal 11, 12 dan 13 Dzulhij j ah, j adi t iga hari set elah ’ Idul Adha at au hari raya Haj i.
14. Berdoa dan membaca t akbir set iap melempar j umrah.
24
C. Syarat dan Rukun Haji
Meskipun haj i merupakan rukun Islam yang kelima, hingga berart i bagian dari t iang pokok dari keislaman seorang Muslim, namun t idak semua
orang Islam diwaj ibkan unt uk melaksanakan ibadah haj i t ersebut . Seorang muslim baru berkewaj iban melaksanakan ibadah haj i j ika ia memenuhi
seperangkat syarat berikut ini, yait u: a. Beragama Islam, b ‘ Aqil dalam art ian berakal dan cerdas, c Bal igh, t elah cukup umur, mat ang secara
fisik-j asmani, d Merdeka, dalam art ian bukan hamba, budak sl ave dan e. Mampu ist it ha’ ah. Yang dimaksud dengan ’ mampu’ adalah
kesanggupan unt uk memenuhi semua perongkosan dan pembiayaan sert a kesanggupan dari segi fisik-j asmani unt uk melaksanakan perj alanan dan
peribadat an haj i t ersebut . Buku ’ Tunt ut an Prakt is Ibadah Haj i dan Umroh’ menguraikan bahwa
kesanggupan di sini mempunyai dua pengert ian: 1 mampu mengerj akan
24
H. S. Sutar dkk. Tuntutan Praktis Ibadah Haji dan Umroh Surabaya: Penerbit Indah, edisi baru, 2006, hal. 162-166.
30
Risyad akar Lubis : Proses Penyelenggaraan Ibadah Haj Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan, 2008.
USU Repository © 2008
haj i oleh diri sendiri yang syarat -syarat sebagai berikut : a hendaklah sehat badannya, b j alan yang akan dilalui aman, dengan art i t erj amin
keamanan j iwa dan hart a. Seandainya seseorang khawat ir t erhadap keselamat an dirinya, misalnya adanya peperangan, wabah penyakit
menular, maka ia berart i t idak sanggup, c mempunyai bekal yang cukup pergi dan pulangnya. 2 Kuasa mengerj akan haj i yang bukan dikerj akan
oleh yang bersangkut an, yait u dengan j alan menyuruh orang lain. Ini cont ohnya adalah orang yang t elah meninggal dunia, sedangkan ia di wakt u
hidupnya t elah mencukupi syarat waj ib haj i, maka haj inya waj ib dikerj akan oleh orang lain. Biaya mengerj akannya diambilkan dari hart a
peninggalannya. Terkait dengan hukum-hukum dalam ibadah haj i, selain dari syarat -
syarat waj ib haj i yang t elah diuraikan di at as, beberapa pembedaan dan penj elasan pat ut dicermat i. Unt uk it u ada beberapa ist ilah yang dikenal ,
yait u rukun haj i, waj ib haj i, sunnah haj i, sert a hal-hal yang diharamkan dalam haj i.
Adapun yang dimaksud dengan rukun haj i adalah ibadah dan amalan haj i yang apabila t idak dilaksanakan, at au dit inggalkan, haj inya menj adi
t idak sah. Ini berart i kewaj iban haj inya t idak t erpenuhi, hingga ia harus melaksanakan ibadah haj i kembali pada masa berikut nya. Yang t ermasuk
dalam rukun haj i adalah:
31
Risyad akar Lubis : Proses Penyelenggaraan Ibadah Haj Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan, 2008.
USU Repository © 2008
1. Ihram berniat mulai mengerj akan ibadah haj i at au ’ umrah dengan memakai pakaian ’ ihram’ . Segera set elah berihram, ia waj ib t idak
melakukan hal-hal yang dilarang selama dalam ’ ihram’ , t ermasuk memakai pakaian yang berj ahit bagi laki-laki, t ut up kepala, memot ong
rambut , bermesra-mesraan meskipun dengan ist eri sendiri, memakai kaus t angan dan menut up muka bagi wanit a.
2. Wukuf di Padang Arafah pada wakt u yang dit ent ukan, yait u mulai dari wakt u Zhuhur t anggal 9 Dzulhij j ah sampai t erbit faj ar pada 10
Dzulhij j ah. 3. Tawaf Ifadhah, yait u mengelilingi ka’ bah sebanyak t uj uh kali, dengan
syarat menut up aurat , Ka’ bah di sebelah kiri dan memulainya dari arah Haj ar al-Aswad Bat u Hit am.
4. Sa’ i, yait u berlari-lari kecil at au berj alan cepat ant ara bukit Shaf a dan Marwah.
5. Mencukur at au menggunt ing rambut , sedikit nya t iga helai rambut , 6. Tert ib, maksudnya rangkaian rukun ini dilakukan secara berurut an.
Selanj ut nya adalah ’ waj ib haj i’ , yait u segala sesuat u yang mest i dikerj akan dan t idak boleh dit inggalkan dan apabila t ert inggal waj ib digant i
dengan menyembelih binat ang t ernak. Dengan kat a lain, waj ib haj i adalah sesuat u yang perlu dilakukan, t et api t idak menent ukan sahnya haj i, dan
32
Risyad akar Lubis : Proses Penyelenggaraan Ibadah Haj Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan, 2008.
USU Repository © 2008
bisa digant i dengan membayar dam denda, yait u dengan menyembelih binat ang. Adapun yang t ermasuk waj ib haj i ada t uj uh macam:
1 Ihram dari Miqat . Miqat at au t apalbat as ini ada dua macam, yait u miqat zamani yait u bat asan dari segi wakt u yait u dari awal bulan
Syawal hingga t erbit faj ar Hari Raya Haj i, t anggal 10 Dzulhij j ah. Yang kedua adalah miqat makani, t apalbat as dari segi t empat , yait u di
mana j ama’ ah haj i waj ib memulai niat dan mengenakan pakaian ihram. Bagi j ama’ ah haj i dari Asia Tenggara, t ermasuk Indonesia,
miqat makaninya adalah Yalamlam, yait u nama sebuah bukit di wilayah Tuhamah, namun unt uk prakt isnya, para j ama’ ah haj i
umumnya memulai berihram di bandara int ernasional Jeddah. 2 Bermalam mabit di Muzdalifah. Set elah selesai dari Padang Arafah
menuj u Mina, singgah di Muzdalif ah, t erut ama unt uk berdoa sert a mengumpulkan bat u-bat u kerikil yang nant inya digunakan unt uk
melempar j umrah. 3 Melont ar Jamrah ’ Aqabah, wakt unya set elah lewat t engah malam 10
Dzulhij j ah hingga subuh 11 Dzulhij j ah. 4 Melont ar Tiga Jamrah, yait u Jamrah Ula, Jamrah Wust ha dan Jamrah
’ Aqabah yang boleh dilakukan dalam rent ang wakt u t iga hari sej ak 11 hingga 13 Dzulhij j ah.
5 Bermalam di Mina
33
Risyad akar Lubis : Proses Penyelenggaraan Ibadah Haj Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan, 2008.
USU Repository © 2008
6 Tawaf Wada’ , yait u mengelilingi ka’ bah t uj uh kali sebelum meninggalkan kot a suci Makkah.
7 Menj auhkan diri dari semua larangan at au yang diharamkan. Adapun yang diharamkan selama mengerj akan ibadah haj i, adalah a ’ Raf at s’ ,
segala perbuat an yang menimbulkan nafsu birahi, b ’ Fasiq’ melakukan dosa besar sepert i mencuri, meminum minuman keras,
at au mengulang-ulang melakukan dosa kecil, sepert i bergunj ing, c ’ Jidal’ bert engkar, berselisih at au berdebat yang t idak berpaedah. d
memakai pakaian yang berj ahit , e memot ong dan meminyaki rambut , f melakukan akad nikah, g berburu dan membunuh
binat ang,
D. Macam-macam Haji