50
Risyad akar Lubis : Proses Penyelenggaraan Ibadah Haj Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan, 2008.
USU Repository © 2008
mengaj ukan RUU yang hampir t idak pernah digunakan sel ama rej im Orde Baru. Dengan pert imbangan it ulah serangkaian RUU diaj ukan oleh kalangan
DPR, dan RUU t ent ang penyelenggaraan ibadah haj i merupakan salah sat u di ant aranya.
DPR menyet uj ui RUU t ent ang Penyelenggaraan ibadah haj i yang berisi t iga puluh pasal it u unt uk disahkan menj adi undang-undang pada
t anggal 15 April 1999. Selanj ut nya, ia disahkan pada t anggal 3 Mei 1999 dan diundangkan pada hari yang sama menj adi Undang-undang Nomor 17 t ahun
1999 t ent ang Penyelenggaraan Ibadah Haj i dan t ercant um dalam LN Lembaran Negara No. 53 t ahun 1999 TLN Tambahan Lembaran Negara
No. 3832.
B. Dasar Hukum
Adapun yang menj adi dasar hukum dalam pembent ukan Panit ia Penyelenggara Ibadah Haj i PPIH Bandara Polonia Medan adalah:
a. Undang-undang No. 17 Tahun 1999 t ent ang Penyelenggaraan Ibadah
Haj i; b.
Keput usan Ment eri Agama Republik Indonesia Nomor 396 t ent ang Penyelenggaraan Ibadah Haj i dan Umrah;
c. Keput usan Direkt ur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haj i Nomor D 348 Tahun 2003 t ent ang Pet unj uk Pelaksanaan Penyelenggaraan Ibadah Haj i dan Umrah;
51
Risyad akar Lubis : Proses Penyelenggaraan Ibadah Haj Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan, 2008.
USU Repository © 2008
d. Keput usan Direkt ur Jenderal Penyelenggaraan Haj i dan Umrah
Nomor D 499 Tahun 2006 t ent ang Pembent ukan Panit ia Penyelenggara Ibadah Haj i PPIH Embarkasi Medan Tahun 1427
H 2006 M; e.
Keput usan Ket ua Panit ia Penyelenggara Ibadah Haj i PPIH Embarkasi Medan Tahun 1427 H 2006 M Nomor 06 KEPT.PPIH 2006 t anggal 20
Nopember 2006 t ent ang Pengangkat an Pembant u Penait ia Penyelenggara Ibadah Haj i P3IH Embarkasi Medan.
Rangkaian perat uran perundang-undangan di at as merupakan bagian dari Hukum Administ rasi Negara karena Hukum Administ rasi Negara adalah
sekumpulan perat uran yang mengat ur hubungan ant ara administ rasi negara dengan warga masyarakat , di mana administ rasi negara diberi wewenang
unt uk melakukan t indakan hukumnya sebagai implement asi dari pol icy suat u pemerint ahan.
44
... hukum yang mengat ur kewenangan badan-badan dengan lembaga-lembaga pemerint ahan baik dalam bent uk t ert ulis maupun
Dengan kat a lain, Hukum Administ rasi Negara adalah sekumpulan perat uran yang memberi wewenang kepada administ rasi
negara unt uk mengat ur masyarakat . Dalam buku salah sat u buku kamus hukum, Hukum Administ rasi
Negara ini didefinisikan sebagai berikut :
44
Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004, hal. 4.
52
Risyad akar Lubis : Proses Penyelenggaraan Ibadah Haj Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan, 2008.
USU Repository © 2008
t idak t ert ulis yang berbent uk keseluruhan ket ent uan-ket ent uan hukum.
45
1 t iap-t iap badan pemerint ahan t idak boleh menyalah-gunakan kekuasaan misbruik van macht unt uk t uj uan lain;
Selanj ut nya dij elaskan bahwa Hukum Administ rasi Negara memiliki t iga prinsip ket ent uan hukum yang berlaku, yait u:
2 set iap anggot a warganegara t idak boleh menghalang-halangi, mengganggu at au merint angi t indakan-t indakan t iap badan
pemerint ahan dengan menyalahgunakan fungsinya j aminan- j aminan yang ada padanya;
3 masing-masing badan pemerint ahan dalam menj alankan fungsinya t idak dibenarkan saling melanggar kedaulat an badan
pemerint ahan lainnya.
46
Pelanggaran t erhadap prinsip pert ama di at as disebut det ournement de pouvoir. Jika yang dilanggar prinsip yang kedua, maka pelanggaran it u
dinamakan abus d’ assurances. Sedangkan pelanggaran t erhadap prinsip ket iga umumnya dikenal sebagai usurpat ie kekuasaan.
47
C. Asas dan Tujuan Undang-undang Penyelenggaraan Ibadah Haji