2.6. Aspek Sosial Budaya
Pembangunan di tengah masyarakat yang telah berkembang secara umum akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan perikehidupan masyarakat.
Keadaan ini secara lambat laun akan menghasilkan persesuaian budaya masyarakat setempat dengan budaya pendatang, namun sering sekali budaya setempat tidak
mampu menyerap budaya yang datang. Kemampuan suatu budaya untuk mempengaruhi budaya lainnya sangat
tergantung dari keluwesan budaya tersebut menyesuaikan dengan keadaan lingkungannya. Budaya yang demikian akan bertumbuh kembang dan mempengaruhi
pola kehidupan masyarakat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat tersebut. Untuk membuktikan besarnya pengaruh aspek sosial budaya terhadap laju pembangunan
masih sering dilupakan, sehingga aspek sosial budaya tersebut sering tidak diteliti Koentjaraningrat, 2000.
Soeratmo 1991 mengemukakan bahwa pengaruh sosial budaya terhadap pembangunan masih sangat jarang dilakukan dengan prinsip analisis dampak dan
pendugaan dampaknya. Kenyataannya dampai sosial ekonomi akan terasa nyata, jika dampak sosial budaya terasa lebih dahulu, di samping itu sering dijumpai dampak
Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008
suatu aktivitas proyek pada aspek sosial ekonomi tetapi negatif pada aspek sosial budaya atau keadaan sebaliknya.
Dalam penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan di Indonesia mengisyaratkan secara nyata perlunya mempertimbangkan faktor adat-istiadat, tata
cara interaksi keanekaragaman tata nilai dan norma yang berkembang ditengah- tengah masyarakat, maka dalam pembangunan kebudayaan masyarakat di sekitar
areal pembangunan harus menjadi acuan dalam pelaksanaan Fandeli, 1992. Berdasarkan Pedoman Penyusunan AMDAL di Indonesia menyebutkan
bahwa pengaruh pembangunan industri terhadap lingkungan sosial budaya adalah: 1.
Keadaan struktur penduduk termasuk jumlah kepadatan penduduk termasuk jumlah kepadatan, keanekaragaman penduduk, serta pola mobilitas penduduk.
2. Perikehidupan sehari-hari, adat-istiadat, tata cara interaksi keanekaragaman tata
nilai dan norma. 3.
Sikap, nilai dan persepsi terhadap lingkungannya dan kehidupan lingkungannya. 4.
Distribusi kekuasaan, sistem stratifikasi sosial, diversikan dalam masyarakat. 5.
Integrasi dari berbagai kelompok masyarakat. 6.
Sejarah budaya yang patut dipelihara. 7.
Keadaan dan sistem kekuasaan Soeratno, 1991. Integrasi dari berbagai kelompok masyarakat harus menjadi pertimbangan
lainnya untuk mewujudkan suatu pembangunan bagi masyarakat luas. Oleh sebab itu dalam bidang analisis mengenai dampak lingkungan selalu dimintakan pendapat dan
Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008
pandangan-pandangan lembaga swadaya masyarakat organisasi masyarakat untuk mencarikan solusi yang baik dan dapat diterima berbagai pihak dalam pelaksanaan
pembangunan tersebut Soeratmo, 1991. Selaras dengan pendapat Salim, Koetjaraningrat 2000 mengatakan bahwa
unsur kebudayaan dapat ditinjau dari: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi
dan kesenian.
2.7. Rekruitmen