8. Banyaknya jumlah anggota akan mempengaruhi pekerja, karena pekerja
tersebut harus membiayai anggota keluarga. 9.
Peralatan yang digunakan, di mana semakin baik peralatan yang digunakan maka kecelakaan kerja juga akan semakin kecil.
10. Lancarnya penggajian, semakin lancar penggajian tanpa penundaan gajian
akan memberikan perasaan tenang bagi pekerja bangunan, lokasi tempat bekerja, akan memberikan konstribusi pada keselamatan kerja, di mana pekerja
yang bekerja di tempat ketinggian selayaknya lebih ditingkatkan keselamatan kerjanya, sistem komunikasi pekerjaan, sistem penggajian, jarak rumah dengan
proyek.
2.5. Aspek Sosial Ekonomi
Suatu pembangunan sering dipadang sebagai proses multi dimensional dari berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti aspek ekonomi, aspek sosial, aspek
budaya, aspek teknis dan aspek administrasif. Namun dalam kenyataannya beberapa aspek tersebut, sering sekali diabaikan
sehingga setelah kegiatan dilakukan secara langsung membawa dampak negatif terhadap kegiatan tersebut, aspek tersebut antara lain aspek sosial, aspek budaya
Soemarwoto, 1997. Salim 1995 mengatakan bahwa dalam kegiatan pembangunan
meningkatkan gerak mobilitas sehingga dapat mempermudah kelompok masyarakat
Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008
berhubungan satu dengan yang lain, bahkan kadang-kadang bisa berbenturan dengan kelompok lainnya, sehingga dapat mengakibatkan nilai-nilai sosial satu dengan yang
lainnya menjadi berbeda. Dalam keadaan ini timbullah ketidakseimbangan disequilibrium dalam sistem nilai sosial.
Menurut Peraturan Pemerintah Indonesia No. 51 Tahun 1993 jo Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. Kep.14MENHEL31994, yang
perlu mendapat perhatian dalam analisis dampak sosial ekonomi adalah: 1.
Karakteristik demografis struktur, dinamikan, mobilitas, kepadatan, dan lain- lain,
2. Kesempatan kerja dan berusaha,
3. Pola pemikiran dan penguasaan sumber daya alam,
4. Tinkat pendapatan penduduk,
5. Sarana dan prasarana perekonomian lembaga perbankan, pasar pusat
perbelanjaan, pelabuhanterminal, jalan dan lain-lain, 6.
Pola pemanfaatan sumber daya. Pembangunan dengan tujuan pengembangan ekonomi serta menciptakan
perubahan kearah yang lebih baik untuk mengejar ketertinggalan suatu daerah dibandingkan dengan daerah lainnya. Pengaruh sosial ekonomi yang cenderung
mengarah negatif akan memberikan pengaruh lain bagi keberlangsungan kegiatan pembangunan tersebut, itulah sebabnya dalam mengendalikan dampak suatu kegiatan
harus dengan melibatkan masyarakat di sekitar proyek tersebut, karena secara
Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008
keseluruhan tujuan dari pembangunan adalah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat Salim, 1988.
Kegiatan pembangunan cenderung menimbulkan pengaruh terhap lingkungan hidup, antara keselarasan kehidupan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Namun
pembangunan mutlak diperlukan dalam mengembangkan kemampuan bertahap hidup manusia, sehingga manusia tidak akan pernah terlepas dari pembangunan Salim,
1988. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1974 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial yang memberikan arti bahwa kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun
spritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman batin, yang dimungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi masyarakat serta
kewajiban manusia sesuai Pancasila. Menurut Soeratmo 1991 komponen lingkungan sosial ekonomi yang
dianggap penting untuk diketahui: 1.
Pola perkembangan penduduk jumlah, umur, perbandingan kelamin dan lain sebagainya. Pola perkembangan penduduk pada masa-masa yang lalu sampai
sekarang perlu diketahui.
Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008
2. Pola perpindahan erat hubungannya dengan perkembangan penduduk, pola
perpindahan antara lain: perpindahan keluar masuk ke satu daerah secara umum, serta pola perpindahan musiman dan tetap.
3. Pola perkembangan ekonomi, pola perkembangan ekonomi masyarakat erat
hubungannya pula dengan perkembangan penduduk, perpindahan, keadaan sumber daya alam yang tersedia.
Soeratmo 1991 menjelaskan dalam memilih komponen-komponen tersebut pula diprioritaskan komponen-komponen yang merupakan komponen kritis atau
sangat penting dalam menentukan kehidupan masyarakat setempat komponen lingkungan sosial ekonomi kritis khususnya untuk negara berkembang antara lain:
a. Penyerapan tenaga kerja,
b. Berkembangnya struktur ekonomi,
c. Peningkatan pendapatan masyarakat,
d. Perubahan lapangan pekerjaan.
Kesehatan masyarakat dan masalah sumber daya yang sangat langka dan serta sangat dibutuhkan masyarakat.
Faktor sosial ekonomi merupakan salah satu faktor penting karena faktor tersebut mengemukakan aspek khusus dari lingkungan manusia dan perubahan paling
kritis yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan. Pelaksanaan pembangunan yang sering mengakibatkan perubahan aspek fisik dan biologis akan
memberikan dampak pada aspek sosial. Perubahan yang terjadi pada aspek sosial dari
Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008
suatu pembangunan secara simultan akan diperkuat oleh perubahan yang terjadi pada aspek-aspek fisik dan biologis Pelly, 1991.
Selanjutnya kerangka pemikiran utama terhadap dampak sosial harus dilaksanakan dengan membandingkan antara keadaan masa kini dan masa mendatang
dengan memperhitungkan: a.
Jika pembangunan dilakukan, b.
Jika kegiatan tidak dilakukan. c.
Bagaimana masa depan lebih baik dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan Pelly, 1991.
Menurut Mun dalam Fandeli 1992 cara pendugaan dampak komponen sosial ekonomi dapat diklasifikasikan atas dasar dua kelompok, yaitu kelompok ekstrapolasi
dan kelompok normative. Kedua kelompok tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Kelompok ekstrapolasi yang dasarnya melakukan pendugaan yang didasarkan pada kondisi masa yang lalu masa kini secara konsisten. Adanya dampak sosial
ekonomi dalam kurun waktu tertentu akan dapat dipergunakan untuk memperkirakan kondisi yang akan datang secara linier atas dasar trend yang ada.
2. Kelompok Normative merupakan metode yang dilakanakan dengan cara
menentukan sasaran kondisi sosial ekonomi terlebih dahulu, kemudian untuk mencapai sasaran ini dilakukan pendugaan terhadap perubahan kondisi sosial
ekonomi, pada saat ini dan waktu-waktu mendatang hingga kurun waktu yang ditentukan.
Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008
2.6. Aspek Sosial Budaya