Status Pekerja Ir. Nazlina, MT

menerapkan ilmu tukang yang telah dilihatnya selama membantu tukang tersebut, namun adakalanya seorang tukang juga mengizinkan keneknya memasang batu memplester pasangan batu pada daerah-daerah yang tidak akan menimbulkan kerusakan bangunan atau pada daerah yang terlindung tidak terlihat. Sebanyak 38 responden 38 mengatakan bahwa pekerja bangunan tidak pernah mengikuti pelatihan, baik yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor tempatnya bekerja atau pelatihan teknik yang diikutinya di luar, berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa para pekerja bangunan memperoleh pengetahuan tekniknya hanya dari pengalaman bekerja. Selanjutnya sebanyak 62 responden 62 mengatakan pernah mengikuti pelatihan teknik, responden yang demikian adalah responden yang berasal dari perusahaan kontraktor dan konsultan pengawas, serta pada awalnya juga berlatar belakang pendidikan teknik sipil. Pada penelitian ini juga diperoleh bahwa pada saat tertentu pihak konsultan pengawas adakalanya memberikan penyuluhan tentang pekerjaan yang akan dilakukan, penyuluhan ini bebas diikuti oleh seluruh pekerja bangunan, namun karena waktu penyuluhan umumnya dilakukan di luar jam kerja pada jam istirahat makan siang, sehingga sedikit sekali pekerja bangunan yang mau mengikutinya.

5.4. Status Pekerja

Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008 Status pekerja bangunan secara umum adalah pekerja harian lepas, yang bekerja pada sub-sub kontraktor, sehingga secara umum pekerja akan bertanggung jawab pada sub-sub kontraktor yang menggajinya, namun di samping itu juga ada pekerja yang bekerja pada kontraktor utama kontraktor pemenang tender pekerjaan, namun jumlahnya sangat terbatas. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan group-group pekerja berdasarkan borongan untuk pekerjaan tertentu, seperti pekerjaan pasangan batu bata, plesteran batu bata, pengurungan lantai, pemasangan tegel, pekerjaan elektrikal, keseluruhan pekerjaan tersebut akan diawasi oleh konsultan pengawas, untuk memastikan kualitas teknik dan ketetapan waktu pembangunannya. Pekerja bangunan lainnya adalah pemasok material bangunan, juga dilaksanakan oleh sub kontraktor lainnya, sehingga bahan-bahan yang dinilai sesuai spesifikasi dapat diterima dan material yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan diterima diganti sesuai spesifikasi. Pemasok material juga memiliki pekerja-pekerja yang mengerti serta mengetahui tentang spesifikasi teknik bangunan, sehingga material yang dipesan kontraktor utama atau sub kontraktor dapat dipenuhi. Status bekerja dari pekerja bangunan secara umum terbagi dalam 2 dua kategori yaitu pekerja tetap dan pekerja tidak tetap. Pekerja tetap adalah pekerja yang digaji dan dikelola oleh kontraktor utama, sehingga pekerja ini secara umum bertanggung jawab terhadap kontrakor utama, serta memberikan penjelasan pekerjaan pada konsultan pengawas. Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008 Pekerja tidak tetap adalah pekerja yang melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan kontraktor utama, sehingga pekerja tidak tetap ini dapat berupa pekerja borongan, pekerja mingguan, pekerja dan pekerja lepas. Berdasarkan data di atas diperoleh bahwa pekerja bangunan yang bekerja membangun bangunan bertingkat di Kota Medan secara umum sebanyak 72 merupakan pekerja tetap, yang direkrut oleh kontraktor utama dan sub kontraktor yang menanganinya. Namun hasil kuesioner juga menunjukkan adanya pekerja tidak tetap sebanyak 28 responden 28,00 pekerja ini secara umum adalah pekerja yang belum memiliki keahlian tentang teknik bangunan, pekerja lepas ini akan digunakan jika sub-sub kontraktor memerlukan tenaga ekstra untuk mengejar ketertinggalan jadwal penyelesaian pekerjaannya.

5.5. Jam Kerja