Rekruitmen Status Pekerja Pelatihan

pandangan-pandangan lembaga swadaya masyarakat organisasi masyarakat untuk mencarikan solusi yang baik dan dapat diterima berbagai pihak dalam pelaksanaan pembangunan tersebut Soeratmo, 1991. Selaras dengan pendapat Salim, Koetjaraningrat 2000 mengatakan bahwa unsur kebudayaan dapat ditinjau dari: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan kesenian.

2.7. Rekruitmen

Rekruitmen pekerja merupakan pintu gerbang dalam peningkatan keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan akan mendapatkan para staf dan pekerja yang handal dan mampu berproduksi optimal, jika rekruitmen pekerja tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan, penempatan pekerja tersebut disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Mangkunegara 2000 mengatakan bahwa rekruitmen adalah suatu sistem penjaringanpemilihan tenaga kerja dengan tujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan yang diinginkan, dengan mempertimbangkan harapan perusahaan terhadap pekerja yang akan direkrut. Selanjutnya Simamora 1995 mengatakan bahwa rekruitmen adalah tingkat persyaratan minimum yang dapat dipenuhi oleh pekerja terhadap keinginan perusahaan untuk dapat diterima sebagai bagian dari perusahaan yang merekrutnya. Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008

2.8. Status Pekerja

Status pekerja secara umum didefinisikan adalah sebagai kedudukan dan posisi seseorang dalam suatu sistem organisasi perusahaan. Status seseorang menjadi unsur penting dalam penentuan keterlibatannya dalam menumbuh kembangkan organisasi yang dimasukinya. Status pekerja selalu mempengaruhi seseorang dalam mencarikan solusi dalam suatu kegiatan perusahaan, serta mampu membangkitkan perasaan nyaman bagi pekerja yang telah mengetahui statusnya, serta mengakibatkan ketidak nyamanan bagi pekerja lainnya. Mangkunegara 2000 mengatakan bahwa status pekerja dalam bekerja sangat terkait erat kemampuannya dalam meningkatkan kinerja pekerjaannya, serta dapat memberikan perasaan nyaman bagi pekerja tersebut.

2.9. Pelatihan

Program pelatihan bagi tenaga kerja diusahakan agar tenaga kerja mendengar, memahami dan menghayati pekerjaannya dalam usaha untuk menaikkan kinerja serta meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam usaha menanamkan kesadaran dan pemahaman cara kerja yang aman, sehat dan selamat. Pelatihan ini dapat dilakukan berupa kursus, ceramah, diskusi, pemutaran slide, bulletin atau Sahrial Angkat : Analisis Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan Perusahaan X, 2008 USU Repository © 2008 majalah dan dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar perusahaan, bekerjasama dengan lembaga dan instansi terkait lainnya. Pelatihan yang diterima pekerja harus dapat diimplementasikan dalam sistem kerja, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat menghasilkan produk yang lebih baik dari sebelumnya, serta mampu lebih meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja.

2.10. Alat Pelindung Diri