Syarat Pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti

Cuti Bersyarat berada ditangan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau pejabat yang ditunjuk untuk hal tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Repulik Indonesia dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan setempat.

B. Syarat Pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti

Bersyarat Pada bab sebelumnya telah diuraikan bahwa, setelah seseorang ditetapkan sebagai Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan, 222 maka sejak saat itu hak-haknya sebagai Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan mulai diperhatikan dan dipertimbangkan dengan cara menghitung berapa lama hukuman yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dijatuhkan kepadanya dan ditambah dengan berapa lama seseorang tersebut ditahan dalam proses peradilannya. Hal tersebut bertujuan untuk memperhitungkan hak-hak yang didapat oleh Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan dalam penerimaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Selain daripada yang telah diutarakan di atas, maka berbicara tentang masalah yang menjadi pertimbangan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai dalam memberikan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat, menurut Madong Gorat adalah sama halnya dengan penetapan syarat substantif untuk 222 kecuali Anak Sipil tidak diberikan Pembebasan Besyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat, dikarenakan Anak Sipil tersebut keberadaannya di Lembaga Pemasyarakatan atau Lembaga Pemasyarakatan Anak maupun di Balai Pemasyarakatan bukan untuk menjalani hukuman, malainkan hanya semata-mata menjalani pembinaan anak sebagaimana yang diatur dalam UUP agar Anak Sipil tersebut dapat melakukan perbuatan yang positif di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi dapat diberikan Cuti Mengunjungi Keluarga. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 pelaksanaan pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat yang meliputi antara lain 223 : 1. Telah menunjukkan kesadaran dan penyesalan atas kesalahan yang menyebabkan dijatuhi pidana. Hal ini membutuhkan perhatian dari para petugaspegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai agar lebih aktif memperhatikan setiap Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan yang bertujuan sebagai indikator terlaksananya hal tersebut. 2. Telah menunjukkan perkembangan budi-pekerti dan moral yang positif. Indikator terlaksananya hal tersebut adalah berawal dari para petugaspegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai yang tetap memperhatikan setiap sikap dan tingkah laku dari Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan telah mengalami perubahan yang bersifat positif. 3. Berhasil mengikuti program kegiatan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan. Indikator berhasilnya para Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan dalam mengikuti program kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai tersebut didasari dari sarana dan prasarana harus memadai serta didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal dari para petugaspegawai Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. 223 Wawancara dengan Madong Gorat pada tanggal 07 Januari 2009, Kepala Sub Seksi Register dan Bimbingan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 4. Masyarakat dapat menerima program kegiatan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan. Hal ini dapat terwujud jika program pembinaan dalam re-integrasi sosial dapat berjalan dengan baik dan benar, sehingga masyarakat di sekitar Lembaga Pemasyarakat mendapat manfaat positif dari program-program pembinaan yang diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. 5. Berkelakuan baik selama menjalani pidana, pembinaan dan pendidikan serta tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin untuk : a. Pembebasan Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas sekurang-kurangnya dalam waktu 9 sembilan bulan terakhir. b. Cuti Bersyarat sekurang-kurangnya dalam waktu 6 enam bulan terakhir. 6. Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan yang kemungkinan akan terancam jiwanya. Para petugaspegawai Lembaga Pemasyarakatan harus tanggap akan keberadaan diri priabadi dari setiap Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan jika seandainya diberikan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat tersebut dapat merugikan atau membahayakan jiwa dari Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan, maka sebaiknya Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat tidak perlu diberikan. 7. Narapidana yang sedang menjalani pidana penjara seumur hidup. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 8. Warga Negara Asing sebagai Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan yang dimasukkan dalam daftar pencegahan dan penangkalan CEKAL pada Direktorat Jenderal Imigrasi. Hal tersebut untuk mencegal dari para Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan Warga Negara Asing melarikan diri ke Negara asalnya atau ke Negara lain.

C. Prosedur Tetap Pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembebasan Bersyarat Dan Cuti Mengunjungi Keluarga Terhadap Perilaku Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

0 68 125

Analisis Pengaruh Kebijakan Pembebasan Bersyarat Dan Cuti Menjelang Bebas Terhadap Over Kapasitas Penghuni Pada Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

2 36 125

Pembinaan Narapidana di Lembaga :Pemasyarakatan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan,(Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 32 344

Pelaksanaan Cuti Menjelang Bebas (CMB) Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan

3 35 128

Pelaksanaan Pembinaan Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai)

1 41 122

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 12

PENUTUP PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 6

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Peran Balai Pemasyarakatan Dalam Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Klas Ii Pekalongan).

0 1 12

PELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT DAN CUTI MENJELANG BEBAS DI DALAM SISTEM PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA INTEGRASI SOSIAL NARAPIDANA (Studi Pada Balai Pemasyarakatan Klas 1 padang).

0 0 9

PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DALAM RANGKA PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A PADANG.

0 0 9