Prosedur Tetap Pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan

8. Warga Negara Asing sebagai Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan yang dimasukkan dalam daftar pencegahan dan penangkalan CEKAL pada Direktorat Jenderal Imigrasi. Hal tersebut untuk mencegal dari para Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan Warga Negara Asing melarikan diri ke Negara asalnya atau ke Negara lain.

C. Prosedur Tetap Pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan

Cuti Bersyarat Prosedur tetap pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain 224 : 1. Tahap Pembinaan Pada tahap pembinaan ini dilakukan 2 dua hal, antara lain : a. Wali NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan mengajukan nama-nama NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang telah memenuhi syarat substantif dan syarat administratif kepada Sekretaris Tim Pengamat Pemasyarakatan selanjutnya disebut TPP. b. Sekretaris TPP melakukan beberapa hal, antara lain : 1 Menyiapkan berkas-berkas NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan, yaitu : 224 Derektorat Jenderal Pemasyarakatan, Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan Jakarta : Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, 2001, hal. 103-108. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 a Kartu Pembinaan. b Penelitian Pemasyarakatan selanjutnya disebut LITMAS dari BAPAS atau yang dilegalisir oleh BAPAS. c Perhitungan tahap pembinaan. d Salinan putusan Pengadilan ekstra vonis. e Surat Keterangan asli dari Kejaksaan bahwa NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan tidak mempunyai perkara lagi. f Salinan Daftar Huruf F. g Salinan Daftar Perubahan atau pengurangan masa pidana. h Surat pernyataan sanggup dari pihak yang akan menerima NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan. i Surat keterangan dari psikolog atau dokter. j Bagi NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan Warga Negara Asing, diperlukan syarat tambahan antara lain : 1 Surat keterangan sanggup menjamin dari Kedutaan BesarKonsulat Negara orang Asing yang bersangkutan. 2 Surat rekomendasi dari Kepala Kantor Imigrasi setempat. 2 Membuat risalah singkat pembinaan NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang akan disidangkan yang meliputi kegiatan pembinaannya dan keadaan perilakunya selama yang bersangkutan berada di Lembaga Pemasyarakatan. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 3 Membuat undangan dan menyampaikan undangan sidang TPP yang dilampiri dengan risalah singkat pembinaan NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan sebagaimana yang dimaksud dengan angka 2. 2. Tahap yang dilakukan oleh TPP a. Melaksanakan sidang TPP. b. Membuat berita acara persidangan yang ditanda-tangani oleh seluruh anggota yang hadir. c. Membuat dan menyampaikan rekomendasi TPP kepada Ka.LAPAS. 3. Tahap yang dilakukan oleh Ka.LAPAS a. Mempelajari rekomendasi dan risalah sidang TPP. b. Mengusulkan pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat kepada Ka.KanWil Dep.Kum.HAM setempat. c. Apabila keputusan Pembebasan Bersyarat telah diterbitkan, memerintahkan kepada unit pembinaan untuk mengantar NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang akan melaksanakan Pembebasan Bersyarat ke Kejaksaan Negeri setempat dan BAPAS setempat. d. Apabila keputusan Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat telah diterbitkan, memerintahkan kepada unit pembinaan untuk mengantar NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang akan melaksanakan Pembebasan Bersyarat ke BAPAS setempat. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 4. Tahap Pembinaan Selanjutnya a. Berdasarkan keputusan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan untuk Pembebasan Bersyarat dan Ka.Kanwil.Dep.Kum.HAM setempat untuk Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat, maka unit pembinaan membuat dan menyerahkan surat pengantar beserta tembusan keputusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat kepada Administrasi Keamanan dan Ketertiban selanjutnya disebut KAMTIB. b. Membuat berita acara serah terima NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang akan melaksanakan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 5. Tahap yang dilakukan KAMTIB a. Membuat surat perintah pengawalan NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang akan melaksanakan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. b. Menyerahkan surat perintah pengawalan dan tembusan keputusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat kepada Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan selanjutnya disebut KPLP. 6. Tahap yang dilakukan KPLP a. Petugas pengawal menyampaikan surat perintah pengawalan kepada Kepala Regu Pengamanan selanjutnya disebut Ka.RUPAM. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 b. Ka.RUPAM memerintahkan kepada petugas pengamanan blok untuk memanggil NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan. c. Petugas pengamanan blok melakukan : 1 Mencocokkan surat keputusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat dengan NarapidanAnak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan. 2 Menyerahkan NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan kepada Ka.RUPAM. d. Ka.RUPAM melakukan tindakan, antara lain : 1 Mencocokkan surat keputusan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat dengan NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan. 2 Mencatat nama NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan pada buku laporan pengamanan. 3 Mencatat nama yang keluar pada buku pengeluaran NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan dan ditandatangani oleh petugas pengawal. 4 Petugas pengawal membawa buku pengeluaran NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang dikawalnya kepada petugas Portir. e. Petugas Portir melakukan : 1 Meneliti dan menjaga agar jumlah NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang berada diruang portir seimbang dengan kekuatan penjagaan pada portir. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 2 Setelah yakin dengan kekuatan penjagaan di Portir, petugas portir membuka pintu II dan memerintahkan NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan masuk dengan tertib, kemudian mengunci kembali. 3 Mencocokkan dan mencatat nama NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan, jam keluar dan nama pengawalnya pada buku laporan. 4 Mencatat nama NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang keluar pada papan lalu-lintas NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan. 5 Membuka pintu I dan memerintahkan NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan keluar pintu. 6 Menutup dan mengunci kembali pintu I dengan sempurna. f. Petugas pengawal dan petugas unit pembinaan bersama-sama membawa NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang diberikan Pembebasan Bersyarat ke Kejaksaan Negeri setempat untuk mendapatkan pengesahan eksekusi dan selanjutnya membawa NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang bersangkutan kepada BAPAS dengan membuat berita acara serah terima. g. Bagi NarapidanaAnak Didik Pemasyarakatan yang diberikan Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat, maka petugas pengawal dan pembinaan menyerahkan langsung kepada BAPAS dengan membuat berita acara serah terima. h. Apabila pada lokasi Lembaga Pemasyarakatan tidak terdapat BAPAS, maka pihak Lembaga Pemasyaraktan mengirimkan surat pemberitahuan tentang pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 kepada BAPAS yang wilayah kerjanya mencakup lokasi Lembaga Pemasyarakatan yang bersangkutan. Bahwa prosedur tetap pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat harus sesuai dengan Prosedur Tetap Protap pelaksanaan tugas pemasyarakatan yang dikeluarkan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, jadi pelaksanaan pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat tersebut tidak boleh di luar dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Namun apabila pelaksanaan pemberian Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat tersebut dilaksanakan di luar dari ketentuan yang berlaku, maka pihak-pihak yang melakukan tindakan tersebut akan dikenakan sanksi administratif dan bahkan dapat juga dikenakan sanksi pidana penjara sesuai dengan besar atau kecilnya kesalahan yang telah dilakukan. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009

BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN YANG TERJADI DALAM PELAKSANAAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembebasan Bersyarat Dan Cuti Mengunjungi Keluarga Terhadap Perilaku Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

0 68 125

Analisis Pengaruh Kebijakan Pembebasan Bersyarat Dan Cuti Menjelang Bebas Terhadap Over Kapasitas Penghuni Pada Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

2 36 125

Pembinaan Narapidana di Lembaga :Pemasyarakatan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan,(Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 32 344

Pelaksanaan Cuti Menjelang Bebas (CMB) Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan

3 35 128

Pelaksanaan Pembinaan Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai)

1 41 122

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 12

PENUTUP PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 6

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Peran Balai Pemasyarakatan Dalam Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Klas Ii Pekalongan).

0 1 12

PELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT DAN CUTI MENJELANG BEBAS DI DALAM SISTEM PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA INTEGRASI SOSIAL NARAPIDANA (Studi Pada Balai Pemasyarakatan Klas 1 padang).

0 0 9

PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DALAM RANGKA PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A PADANG.

0 0 9