Pemberian Cuti Menjelang Bebas

2. Pemberian Cuti Menjelang Bebas

Pembebasan Bersyarat berbeda dengan Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat adalah Cuti Menjelang Bebas tidak bertujuan untuk mengakhiri hukuman, sebab Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil yang telah selesai menjalani Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat akan kembali lagi ke dalam Lembaga Pemasyarakatan untuk menyelesaikan masa hukumannya, sedangkan Pembebasan Bersyarat bertujuan untuk mengakhiri hukumannya. 126 Sama halnya dengan Pembebasan Bersyarat, pengaturan tentang Cuti Menjelang Bebas sebagai hak dari Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan UUP hanya diatur dalam 1 satu Pasal dan ayat saja yaitu Pasal 14 ayat 1 huruf l yang menyatakan bahwa, “ Narapidana berhak mendapatkan Cuti Menjelang Bebas”. Dan untuk pengaturan lebih lanjut, maka pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan selanjutnya disebut PP No. 32 Tahun 1999 yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan selanjutnya disebut PP No. 28 Tahun 2006. 126 Wawancara dengan Sugianto pada tanggal 08 Januari 2009, Kepala Seksi Bimbingan NarapidanaAnak Didik Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 Bagi setiap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan berhak mendapatkan cuti. 127 Ada beberapa cuti yang dapat diberikan kepada Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan yang meliputi, antara lain 128 : a. Cuti Mengunjungi Keluarga. b. Cuti Menjelang Bebas. Tidak setiap Narapidana dapat diberikan Cuti Mengunjungi Keluarga. Narapidana yang tidak dapat diberikan Cuti Mengunjungi Keluarga adalah Narapidana yang melakukan tindak pidana anatara lain 129 : a. Terorisme. b. Narkotika dan Psikotropika. c. Korupsi. d. Kejahatan terhadap keamanan Negara. e. Kejahatan Hak Asasi Manusia yang berat. f. Kejahatan transnasional terorganisasi lainnya. Sedangkan untuk Cuti Menjelang Bebas, tidak setiap Anak Didik Pemasyarakatan dapat diberikan Cuti Menjelang Bebas. Anak Sipil tidak dapat diberikan hak Cuti Menjelang Bebas sebagaimana diberikan kepada Anak Pidana dan Anak Negara. 130 Hal ini menurut berdasarkan hasil wawancara dengan Sugianto dikarenakan Anak Sipil 127 Pasal 41 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. 128 Pasal 41 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. 129 Pasal 41 ayat 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. 130 Pasal 41 ayat 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 tersebut keberadaannya di Lembaga Pemasyarakatan atau Lembaga Pemasyarakatan Anak maupun di Balai Pemasyarakatan bukan untuk menjalani hukuman, melainkan hanya semata-mata menjalani pembinaan anak sebagaimana yang diatur dalam UUP agar Anak Sipil tersebut dapat melakukan perbuatan yang positif di tengah-tengah masyarakat. 131 Berdasarkan hasil wawancara dengan Sugianto, ada beberapa hal yang diatur dalam PP No. 28 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Cuti Menjelang Bebas yang meliputi, antara lain 132 : a. Setiap Narapidana dan Anak Negara dapat diberikan Cuti Menjelang Bebas apabila telah memenuhi persyaratan antara lain : 1 Telah menjalani masa pidana sekurang-kurangnya 23 dua per tiga, dengan ketentuan 23 dua per tiga masa pidana tersebut tidak kurang dari 9 sembilan bulan. 133 2 Berkelakuan baik selama menjalani masa pidana sekurang-kurangnya 9 sembilan bulan terakhir dihitung sebelum tanggal 23 dua per tiga masa pidana. 134 131 Wawancara pada tanggal 08 Januari 2009, Kepala Seksi Bimbingan NarapidanaAnak Didik Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. 132 Wawancara dengan Sugianto pada tanggal 08 Januari 2009, Kepala Seksi Bimbingan NarapidanaAnak Didik Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. 133 Pasal 42A ayat 1 huruf a Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. 134 Pasal 42A ayat 1 huruf b Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 3 Lamanya Cuti Menjelang Bebas sebesar remisi terakhir, paling lama 6 enam bulan. 135 b. Bagi Anak Negara yang tidak mendapatkan Pembebasan Bersyarat akan diberikan Cuti Menjelang Bebas, dengan ketentuan sekurang-kurangnya telah mencapai usia 17 tujuh belas tahun 6 enam bulan dan berkelakuan baik selama menjalani pembinaan. c. Terhadap Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap Negara dan kejahatan Hak Asasi Manusia yang berat, dan kejahatan transnasional terorganisasi lainnya, diberikan Cuti Menjelang Bebas dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, apabila telah memenuhi syarat antara lain 136 : 1 Telah menjalani masa pidana sekurang-kurangnya 23 dua per tiga, dengan ketentuan 23 dua per tiga masa pidana tersebut tidak kurang dari 9 sembilan bulan. 2 Berkelakuan baik selama menjalani masa pidana sekurang-kurangnya 9 sembilan bulan terakhir dihitung sebelum tanggal 23 dua per tiga masa pidana. 3 Lamanya Cuti Menjelang Bebas sebesar remisi terakhir, paling lama 3 tiga bulan. 135 Pasal 42A ayat 1 huruf c Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. 136 Pasal 42A ayat 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 4 Telah mendapat pertimbangan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan. d. Pertimbangan yang diberikan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan tersebut, wajib memperhatikan kepentingan keamanan, ketertiban umum dan rasa keadilan masyarakat. 137 e. Pemberian Cuti Menjelang Bebas tersebut ditetapkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 138 f. Terhadap Cuti Menjelang Bebas tersebut dapat dicabut apabila Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil melanggar ketentuan Cuti Menjelang Bebas. 139 Selain dari PP No. 28 Tahun 2006 tersebut, maka untuk Pembebasan Bersyarat peraturan pelaksana lainnya diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat selanjutnya disebut PerMen No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007. Menurut Madong Gorat pemberian Cuti Menjelang Bebas sama halnya dengan pemberian Pembebasan Bersyarat kepada Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil, apabila yang bersangkutan telah memenuhi syarat substantif dan syarat administratif, hal tersebut sesuai Pasal 5 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata 137 Pasal 42A ayat 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. 138 Pasal 42A ayat 5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. 139 Pasal 42A ayat 6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 140 Berdasarkan hasil wawancara dengan Madong Gorat, ada beberapa syarat substantif yang diberikan untuk Cuti Menjelang Bebas kepada Narapidana dan Anak Pidana meliputi antara lain 141 : a. Telah menunjukkan kesadaran dan penyesalan atas kesalahan yang menyebabkan dijatuhi pidana. 142 b. Telah menunjukkan perkembangan budi-pekerti dan moral yang positif. 143 c. Berhasil mengikuti program kegiatan pembinaan Narapidana dan Anak Pidana yang bersangkutan. 144 d. Masyarakat dapat menerima program kegiatan pembinaan Narapidana dan Anak Pidana yang bersangkutan. 145 140 Wawancara dengan Madong Gorat pada tanggal 07 Januari 2009, Kepala Sub Seksi Register dan Bimbingan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. 141 Wawancara dengan Madong Gorat pada tanggal 07 Januari 2009, Kepala Sub Seksi Register dan Bimbingan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. 142 Pasal 6 ayat 1 huruf a Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 143 Pasal 6 ayat 1 huruf b Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 144 Pasal 6 ayat 1 huruf c Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 145 Pasal 6 ayat 1 huruf d Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 e. Berkelakuan baik selama menjalani pidana dan tidak pernah mendapat hukuman disiplin untuk Cuti Menjelang Bebas sekurang-kurangnya dalam waktu 9 sembilan bulan terakhir dan . 146 f. Masa pidana yang telah dijalani untuk Cuti Menjelang Bebas adalah 23 dua per tiga dari masa pidananya, dan jangka waktu Cuti sama dengan remisi terakhir paling lama 6 enam bulan dengan ketentuan apabila selama menjalani cuti melakukan tindak pidana baru, maka selama di luar Lembaga Pemasyarakatan tidak dihitung sebagai masa menjalani pidana. 147 Sementara untuk Anak Negara persyaratan substantif dalam pemberian Cuti Menjelang Bebas meliputi, antara lain : a. Telah menunjukkan kesadaran dan penyesalan atas kesalahan yang menyebabkan dijatuhi pidana. 148 b. Telah menunjukkan perkembangan budi-pekerti dan moral yang positif. 149 c. Berhasil mengikuti program kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan 146 Pasal 6 ayat 1 huruf e Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 147 Pasal 6 ayat 1 huruf f Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 148 Pasal 6 ayat 2 huruf a Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 149 Pasal 6 ayat 2 huruf b Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 tekun dan bersemangat. 150 d. Masyarakat dapat menerima program pembinaan Anak Negara yang bersangkutan. 151 e. Berkelakuan baik. 152 f. Masa pendidikan yang telah dijalani di Lembaga Pemasyarakatan Anak untuk Cuti Menjelang Bebas sekurang-kurangnya 6 enam bulan. 153 Berdasarkan hasil wawancara dengan Sugianto, persyaratan administratif yang dilakukan dalam pemberian Cuti Menjelang Bebas sama halnya dengan Pembebasan Bersyarat untuk Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan yang melitputi yaitu 154 : a. Kutipan Putusan Hakim ekstrak vonis. 155 b. Laporan penelitian yang dibuat pembimbing kemasyarakatan atau laporan perkembangan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan 150 Pasal 6 ayat 2 huruf c Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 151 Pasal 6 ayat 2 huruf d Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 152 Pasal 6 ayat 2 huruf e Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 153 Pasal 6 ayat 2 huruf f Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 154 Wawancara dengan Sugianto pada tanggal 08 Januari 2009, Kepala Seksi Bimbingan NarapidanaAnak Didik Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. 155 Pasal 7 huruf a Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 kecuali Anak Sipil yang bersangkutan. 156 c. Surat pemberitahuan ke Kejaksaan Negeri tentang rencana pemberian Pembebasan Bersyarat terhadap Narapidan dan Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil yang bersangkutan. 157 d. Salinan register F daftar yang memuat tentang pelanggaran tata tertib yang dilakukan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil selama menjalani masa pidana atau pendidikan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kepala Rumah Tahanan Negara. 158 e. Susunan daftar perubahan atau pengurangan masa pidana, seperti grasi, remisi dan lain-lain dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Negara. 159 f. Surat pernyataan kesanggupan dari pihak yang akan menerima Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil, seperti pihak keluarga, sekolah, instansi pemerintah atau swasta dengan diketahui oleh pemerintah daerah setempat serendah- rendahnya Lurah atau Kepala Desa. 160 156 Pasal 7 huruf b Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 157 Pasal 7 huruf c Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 158 Pasal 7 huruf d Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 159 Pasal 7 huruf e Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 160 Pasal 7 huruf f Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 g. Terhadap Narapidana dan Anak Pidana Warga Negara Asing diperlukan syarat tambahan yang meliputi antara lain 161 : 1 Surat Jaminan dari Kedutaan BesarKonsulat Negara orang asing yang bersangkutan bahwa Narapidana dan Anak Pidana Pemasyarakatan tidak melarikan diri atau mentaati syarat-syarat selama menjalani Pembebasan Bersyarat. 2 Surat Keterangan dari Kepala Kantor Imigrasi setempat mengenai status keimigrasian yang bersangkutan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Sugianto, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pemberian Cuti Menjelang Bebas, Asimilasi, Pembebasan Bersyarat dan Cuti Bersyarat tidak diberikan kepada 162 : a. Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan kecuali Anak Sipil yang kemungkinan akan terancam jiwanya. b. Narapidana yang sedang menjalani pidana penjara seumur hidup. c. Warga Negara Asing yang dimasukkan dalam daftar pencegahan dan penangkalan CEKAL pada Direktorat Jenderal Imigrasi. Sementara itu, berdasarkan hasil wawancara dengan Madong Gorat wewenang dalam pemberian Cuti Menjelang Bebas tersebut ada pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang pelaksanaannya didelegasikan kepada setiap 161 Pasal 7 huruf g Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 162 Wawancara dengan Sugianto pada tanggal 08 Januari 2009, Kepala Seksi Bimbingan NarapidanaAnak Didik Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Haksasi Manusia Republik Indonesia, dan untuk Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai didelegasikan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia wilayah Sumatera Utara. 163 Dan hal tersebut juga sesuai dengan Pasal 10 PerMen No. M.01.PK.04.10 Tahun 2007. Bedasarkan hasil wawancara dengan Madong Gorat, ada beberapa tahapan dalam pemberian Cuti Menjelang Bebas yang meliputi, antara lain 164 : a. Tim Pengamat Pemasyarakatan selanjutnya disebut TPP Lembaga Pemasyarakatan atau TPP Rumah Tahanan Negara, setelah mendengar pendapat anggota TPP dan mempelajari laporan perkembangan pembinaan dari Wali Pemasyarakatan, mengusulkan pemberian Cuti Menjelang Bebas kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kepala Rumah Tahanan Negara. 165 b. Apabila Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kepala Rumah Tahanan Negara menyetujui usulan dari pihak TPP Lembaga Pemasyarakatan atau TPP Rumah Tahanan Negara, maka usulan tersebut diteruskan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia setempat 166 untuk Lembaga 163 Wawancara dengan Madong Gorat pada tanggal 07 Januari 2009, Kepala Sub Seksi Register dan Bimbingan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. 164 Wawancara pada tanggal 07 Januari 2009, Kepala Sub Seksi Register dan Bimbingan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai. 165 Pasal 11 huruf a Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 166 Pasal 11 huruf d Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai, maka Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. c. Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat menolak atau menyetujui usulan pemberian Cuti Menjelang Bebas setelah mempertimbangkan hasil sidang TPP Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia setempat. 167 d. Apabila Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia menolak tentang Cuti Menjelang Bebas, maka dalam jangka waktu 14 empat belas hari terhitung sejak diterimanya usulan tersebut, memberitahukan penolakan itu beserta dengan alasannya kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kepala Rumah Tahanan Negara yang bersangkutan. 168 e. Apabila Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia menyetujui tentang usulan Cuti Menjelang Bebas, maka Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia menerbitkan Surat Keputusan tentang Cuti Menjelang Bebas. 169 Sebagaimana halnya dengan Pembebasan Bersyarat, maka Keputusan mengenai Cuti Menjelang Bebas tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal 167 Pasal 11 huruf e Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 168 Pasal 11 huruf f Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 169 Pasal 11 huruf g Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 Pemasyarakatan atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 170 Selanjutnya, sebelum Cuti Menjelang Bebas tersebut dilaksanakan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan atau Kepala Rumah Tahanan Negara, maka ada beberapa hal yang wajib dilakukan antara lain : a. Memberikan petunjuk agar Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan berprilaku positif di dalam masyarakat dan tidak melanggar persyaratan yang ditetapkan. 171 b. Menandatangani surat untuk menjalani Cuti Menjelang Bebas berdasarkan Keputusan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan. 172 c. Menyerahkan Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan yang menjalani Cuti Menjelang Bebas kepada BAPAS dan membuat berita acara penyerahan yang disertai laporan perkembangan pembinaan dan catatan penting lainnya. 173 Pada tahap selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan Madong Gorat adalah masalah pengawasan. Untuk pengawasan terhadap Narapidana dan Anak Pidana yang sedang menjalani Cuti Menjelang Bebas dilakukan oleh BAPAS setempat, hal 170 Pasal 12 huruf c Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 171 Pasal 17 huruf a Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. 172 Pasal 17 huruf b Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat 173 Pasal 17 huruf d Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 tersebut sesuai dengan yang disebutkan dalam Pasal 19 PerMen No. M.01.PK.04-10 Tahun 2007.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembebasan Bersyarat Dan Cuti Mengunjungi Keluarga Terhadap Perilaku Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

0 68 125

Analisis Pengaruh Kebijakan Pembebasan Bersyarat Dan Cuti Menjelang Bebas Terhadap Over Kapasitas Penghuni Pada Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

2 36 125

Pembinaan Narapidana di Lembaga :Pemasyarakatan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan,(Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 32 344

Pelaksanaan Cuti Menjelang Bebas (CMB) Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan

3 35 128

Pelaksanaan Pembinaan Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai)

1 41 122

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 12

PENUTUP PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 6

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Peran Balai Pemasyarakatan Dalam Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Klas Ii Pekalongan).

0 1 12

PELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT DAN CUTI MENJELANG BEBAS DI DALAM SISTEM PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA INTEGRASI SOSIAL NARAPIDANA (Studi Pada Balai Pemasyarakatan Klas 1 padang).

0 0 9

PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DALAM RANGKA PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A PADANG.

0 0 9