Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai

BAB II PELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT, CUTI MENJELANG BEBAS

DAN CUTI BERSYARAT DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II B TANJUNG BALAI

A. Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai

Gedung Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai merupakan salah satu gedung bersejarah yang dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, didirikan pada tahun 1906 yang pertama sekali difungsikan sebagai rumah sakit. Pada waktu itu Tengku Mansyur membangun Rumah Sakit di Jalan Utama Pulau Simardan yang sekarang disebut sebagai “Komplek Perumahan Rumah Tahanan Tanjung Balai”, yang dilengkapi dengan 2 dua ruang dokter, 1 satu sal, 1 satu kamar gila dan 1 satu kamar mayat serta kamar mandi atau toiletnya. 71 Bersamaan dengan pembangunan Rumah Sakit oleh Tengku Mansyur, Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1906 juga membangunan rumah penjara yang berdampingan langsung dengan Rumah Sakit yang dibangun Tengku Mansyur, pada tahun 1927 Rumah Sakit yang dibangun Tengku Mansyur dipindahkan ke lokasi Rumah Sakit Umum Tanjung Balai di Selat Lancang. Sementara itu, bekas Rumah Sakit tersebut kemudian oleh pemerintah Hindia Belanda dijadikan sebagai rumah penjara bersamaan dengan rumah penjara yang telah dibangun pemerintah Hindia Belanda. 71 Rumah Tahanan Tanjung Balai, Sejarah Berdirinya Penjara Tanjung Balai Tanjung Balai : Rumah Tahanan Tanjung Balai, 1990, hal. 1. Sri Asmaniah : Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas Dan Cuti Bersyarat Di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Balai Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, 2009 Pada tahun 1930, bekas Rumah Sakit dan bangun penjara secara resmi difungsikan oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai rumah tawanan dengan nama gevangenis wixen, kemudian beberapa kali mengalami perubahan nama, sebagai berikut 72 : 1. Tahun 1930 sampai dengan tahun 1945 dengan nama Gevangenis Wixen. 2. Tahun 1945 sampai dengan tahun 1947 dengan nama Rumah Pendidikan Jiwa. 3. Tahun 1947 sampai dengan tahun 1964 dengan nama Rumah Penjara. 4. Tahun 1964 sampai dengan tahun 1984 dengan nama Rumah Tahanan Negara. 5. Tahun 1984 sampai dengan tahun 2003 dengan nama Rumah Tahanan Negara. 6. Tahun 2003 sampai dengan sekarang dengan nama Lembaga Pemasyarakatan.

B. Keadaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tanjung Balai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembebasan Bersyarat Dan Cuti Mengunjungi Keluarga Terhadap Perilaku Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

0 68 125

Analisis Pengaruh Kebijakan Pembebasan Bersyarat Dan Cuti Menjelang Bebas Terhadap Over Kapasitas Penghuni Pada Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

2 36 125

Pembinaan Narapidana di Lembaga :Pemasyarakatan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan,(Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 32 344

Pelaksanaan Cuti Menjelang Bebas (CMB) Bagi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan

3 35 128

Pelaksanaan Pembinaan Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Binjai)

1 41 122

PENDAHULUAN PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 12

PENUTUP PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLATEN DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 4 6

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN Peran Balai Pemasyarakatan Dalam Pemberian Pembebasan Bersyarat Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Di Balai Pemasyarakatan Klas Ii Pekalongan).

0 1 12

PELAKSANAAN PEMBEBASAN BERSYARAT DAN CUTI MENJELANG BEBAS DI DALAM SISTEM PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA INTEGRASI SOSIAL NARAPIDANA (Studi Pada Balai Pemasyarakatan Klas 1 padang).

0 0 9

PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DALAM RANGKA PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A PADANG.

0 0 9