Membangun dan mewujudkan agar terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua fungsi pada organisasi dan kegiatan usaha bank.
1. Membangun dan mewujudkan agar terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua fungsi pada organisasi dan kegiatan usaha bank.
1. Pelatihan dan Sosialisasi Dalam rangka memberikan pemahaman (awareness) terhadap budaya kepatuhan (compliance culture) yang merupakan bagian dari budaya perusahaan (corporate culture), Unit Kerja Kepatuhan melakukan sosialisasi atas peraturan BI dan/atau OJK ke kantor cabang dan unit kerja terkait antara lain ketentuan perihal Kewajiban Penggunaan Rupiah Di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik dan Pihak Asing, dan Regulasi Perkreditan antara lain Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Kualitas Aset, Sistem Informasi Debitur (SID), Loan to Value (LTV).
Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan pegawainya, Unit Kerja Kepatuhan juga mengirimkan pegawainya untuk mengikuti pelatihan baik yang dilaksanakan oleh pihak Internal maupun Eksternal. • Pelatihan/sosialisasi yang dilaksanakan oleh Unit Kerja Kepatuhan adalah sebagai berikut:
Semester I - 2015
Semester II - 2015
28 kali pelatihan/sosialisasi • Pelatihan/sosialisasi yang diikuti oleh karyawan Unit Kerja Kepatuhan adalah sebagai berikut:
21 kali pelatihan/sosialisasi
Perihal
Semester I - 2015
Semester II - 2015
Jenis Training Yang Diikuti
6 kali pelatihan/sosialisasi
18 kali pelatihan/sosialisasi
Jumlah Karyawan Yang
2. Penyampaian Compliance News, Update FAQ dan Advisory
Sebagai upaya untuk mewujudkan budaya kepatuhan, selain memberikan pelatihan dan sosialisasi maka Unit Kerja Kepatuhan juga melakukan sosialisasi ketentuan antara lain dalam bentuk Compliance News, Update FAQ dan Compliance Advisory.
3. Penyampaian Informasi Terkini Ketentuan OJK dan/atau BI kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam hal terdapat penerbitan ketentuan baru oleh OJK dan/atau BI atau regulator lainnya yang berdampak signifikan terhadap operasional bank, Unit Kerja Kepatuhan menyampaikan informasi singkat kepada Dewan Komisaris dan Direksi melalui CEO Update atau melalui pertemuan reguler Dewan Komisaris dan Direksi.
4. Compliance Plan Self Assessment (CPSA). Sebagai salah satu upaya untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko kepatuhan maka Unit Kerja Kepatuhan memiliki program CPSA yang tata cara pelaksanaannya diatur dalam ketentuan internal Bank. Seiring dengan adanya penerbitan regulasi baru, Unit Kerja Kepatuhan berkewajiban untuk menyesuaikan atau mengkinikan aspek-aspek kepatuhan yang disajikan dalam CPSA. Pengkinian aspek kepatuhan dalam CPSA dilakukan oleh Unit Kerja Kepatuhan setiap 6 (enam) bulan sekali sesuai dengan periode penyampaian laporan CPSA oleh Unit Kerja/Cabang.
5. Compliance Testing. Untuk mengukur tingkat kepatuhan pada Cabang/Unit Kerja, Unit Kerja Kepatuhan dapat melakukan Compliance Testing dalam bentuk pengecekan pemahaman regulasi yang dilakukan baik secara On-Site Review maupun secara Off-Site Review. Hal-hal yang telah dilakukan antara lain:
a. Pengujian Kepatuhan di Kantor Cabang Pengujian Kepatuhan di Kantor Cabang dilakukan sebagai langkah dan upaya untuk mengukur tingkat kepatuhan pada Kantor Cabang/Unit Kerja.
Laporan Tahunan 2015
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisa & Pembahasan Manajemen
Laporan Tata Kelola Perusahaan
b. Metodologi Penilaian Risiko Kepatuhan
7. Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK)
Metodologi Penilaian Risiko Kepatuhan
Tools
berdasarkan risiko sudah mulai
BMPK Tools adalah program yang dirancang
dikembangkan dan diimplementasikan
sebagai Alat Bantu untuk membantu/
di bulan November 2015. Metodologi ini
memberikan pedoman kepada pihak-pihak di
mengharuskan dilakukannya penilaian
Bank yang terlibat dalam proses penyaluran
risiko kepatuhan secara berkala untuk
dana dapat mengindikasikan bahwa calon
mengidentifikasi serta menentukan
debitur/debitur merupakan pihak yang terkait
prioritas pemantauan atas risiko
atau bukan merupakan pihak terkait dengan
kepatuhan yang berdampak signifikan
Bank, sehingga dalam setiap penyaluran
terhadap Bank berupa penurunan
dana pada calon debitur tersebut dapat
tingkat kesehatan Bank (Risk Based Bank
dimonitor dan tidak melanggar ketentuan-
Rating).
ketentuan BMPK antara lain penyaluran
c. Pemantauan Transaksi Merchant
dana pada pihak terkait khususnya pada
Pemantauan Transaksi Merchant
hubungan keluarga dengan Pengurus Bank.
dilakukan sebagai salah satu upaya
Penyaluran dana tersebut juga senantiasa
pencegahan terhadap penyalahgunaan
berpegang pada prinsip prinsip kehati-hatian,
alat pembayaran dengan menggunakan
terutama dalam melakukan penghitungan
kartu, khususnya kartu kredit. Secara
BMPK sampai derajat kedua bagi keluarga
berkala dilakukan pemantauan transaksi
Pengendali, Dewan Komisaris, Direksi dan
merchant yang diketahui menerima
Pejabat Eksekutif Bank.
transaksi gesek tunai dari pemegang kartu kredit.
2. Pengelolaan Risiko Kepatuhan yang dihadapi
6. Compliance Kuesioner Check List
oleh Bank
Dalam upaya menuju budaya patuh, telah
1. Penyampaian Informasi ketentuan OJK dan/
dibuat serangkaian pertanyaan-pertanyaan
atau BI pada Unit Kerja Terkait
yang terkait dengan ketentuan-ketentuan Penerbitan ketentuan OJK dan/atau BI OJK dan/atau BI maupun ketentuan
dapat berdampak pada kegiatan operasional
perundangan lainnya sehubungan dengan
maupun bisnis Bank. Sejalan dengan hal
pemberian fasilitas kredit (Compliance Loan
tersebut, untuk mengelola adanya risiko
Kuesioner Cheklist) yang akan diberikan kepatuhan sebagai akibat penerbitan pada debitur untuk memberikan pedoman
ketentuan/peraturan baru tersebut maka
kepada pihak-pihak di Bank yang terlibat
dilakukan penyampaian informasi ketentuan
dalam proses pemberian kredit agar dalam
OJK dan/atau BI kepada kantor cabang/unit
pemberian kredit selalu mengacu kepada
kerja terkait melalui tahapan sebagai berikut:
ketentuan-ketentuan yang berlaku dan
a. Penyampaian awal informasi kepada
senantiasa berpegang pada prinsip prinsip
unit kerja terkait melalui email.
kehati-hatian dalam pelaksanaan pemberian
b. Berdiskusi dengan unit kerja terkait
kredit tersebut.
untuk melihat gap antara peraturan yang baru diterbitkan terhadap kondisi terkini
Compliance Loan Kuesioner Checklist ini akan
serta tindak lanjut yang perlu dilakukan.
dilakukan update secara berkala apabila
c. Melakukan pemantauan terhadap terdapat perubahan ketentuan dari regulator
komitmen implementasi ketentuan terkait.
tersebut.
ANTARA
PERATURAN MENGINFORMASIKAN
PERATURAN
TINDAK
BARU KEPADA UNIT TERKAIT
BARU DENGAN
LANJUT YANG
PROSES
MELALUI E-MAIL
KONDISI SAAT
460 PT Bank Maybank Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Manajemen Laporan Tata Kelola
Tanggung Jawab Sosial
Risiko Perusahaan
Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Laporan Tahunan 2015
2. Tindak Lanjut Implementasi Ketentuan Regulator Unit Kerja Kepatuhan telah menindaklanjuti beberapa ketentuan yang diterbitkan oleh OJK dan/ atau BI serta menyampaikannya kepada cabang/unit kerja untuk ditindaklanjuti. Untuk memastikan pemenuhan kepatuhan atas Ketentuan Regulator yang baru diterbitkan tersebut maka Unit Kerja Kepatuhan bersama dengan unit kerja terkait membuat Gap Analisis dan memastikan gap analisis maupun kewajiban yang diatur dalam ketentuan Regulator telah terpenuhi dalam ketentuan dan prosedur internal (Standar Operating Procedure/SOP).
3. Self Assessment atas Compliance Risk Profile Hasil dari Self Assessment atas Compliance Risk menjadi bagian dari Laporan Risk Profile Bank yang disampaikan ke OJK. Penilaian atas Compliance Risk Profile meliputi penilaian terhadap Risiko Inheren, Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) serta Nilai Komposit Risiko Kepatuhan secara keseluruhan.
Mempertimbangkan peringkat Risiko Inheren adalah Low To Moderate dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko adalah Satisfactory, maka secara keseluruhan Nilai Komposit Risiko Kepatuhan adalah peringkat Low to Moderate.