IKHLAS MERUPAKAN ESENSI IBADAH

10. IKHLAS MERUPAKAN ESENSI IBADAH

Amal merupakan kerangka yang tegak sedangkan ruhnya adanya rahasia ikhlas yang menyertai amal tersebut

Amal merupakan perbuatan lahiriah yang diumpamakan sebagai tubuh fisik dan ikhlas diibaratkan sebagai roh yang menghidupkan tubuh fisik tersebut. Petuah Ibnu Atha di atas mengajak manusia merenung akan adanya relevansi antara amal dan ikhlas, petuah sebelumnya berbicara tentang hubungan amal dengan ahwal dan petuah di point ini Ibnu Atha menghubungkan antara amal dengan ikhlas, dengan demikian berarti adanya hubungan antara ahwal dengan ikhlas, sementara relevansi keduanya adalah sama-sama perbuatan hati atau dengan kata lain bisa disebut bahwa ikhlas merupakan suasana yang mewarnai hati dalam melakukan amal sementara ahwal adalah Nur Ilahi yang menyinari hati yang telah ikhlas. Ikhlas menjadi syarat penting untuk mendapatkan Nur Ilahi. Jikalau Allah berkehendak untuk mengenalkan diri-Nya keda salah seorang hamba-Nya maka terpancarlah Nur-Nya pada hati hamba-Nya tersebut. Nur Ilahi ini desebut pula Nur Rahasia, maka siapapun yang telah mendapat cahaya ini maka dia akan merasakan tanda-tanda Kebesaran Allah, dengan mengenal tanda-tanda-Nya ini maka dia akan mengenal Allah, hati yang sudah sampai pada tahapan ini maka orangnya disebut mukhlis sejati, Al- qur‟an menggambarkan dengan kisah Nabi Yusuf as

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (Q.S Yusuf : 24)

Sebuah kisah fenomenal sang Maestro Nabi Yusuf as yang diajak bermaksiat oleh seorang istri mentri kerajaan Mesir, karena tergoda dengan ketampanan Nabi Yusuf Zulaikha lupa daratan dan tidak malu lagi mengajak Nabi Yusuf as untuk melakukan perbuatan maksiat, namun Nabi Yusuf as adalah seorang hamba yang ikhlas, sementara hamba yang ikhlas dijaga dan dipelihara oleh Allah swt dari perbuatan keji dan kotor, Nur Rahasia Ilahi menyinari dengan terang ke dalam hatinya, melaui penyaksian tanda-tanda kebesaran Allah dapat memusnahkan rangsangan nafsu. Ini merupakan tahapan ikhlas tahapan tertinggi yang dimiliki seorang arifin, orang yang mencapai tahapan ikhlas tertinggi ini selalu berada dalam keridhaan Allah swt baik dalam gerak maupun dalam diam, selamanya Allah swt mengajarkan kepadanya agar selalu ikhlas dalam apapun.

Dialah yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia; Maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. (Q.S Al-

Mu‟min : 65)

Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di Setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada- Nya. sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)". (Q.S Al-Araf : 29)

Untuk mencapai tahapan ikhlas yang tertinggi ini bukan sesuatu yang mudah untuk diraih, tetapi setiap manusia harus berupaya dan berusaha agar dapat mencapainya, bagi mereka yang sudah mulai tumbuh kuncup rasa kasih sayang maka Allah akan membangun keikhlasan dalam hati orang tersebut, mata hatinya sudah mampu memandang akan kebesaran dan keagungan Allah dan melihat dirinya hanyalah hamba yang hina dina lagi papa, sudah merasa bahwa menjadi hamba harus tunduk dan mentaati semu perintah-Nya, orang yang sudah sampai pada tahapan ini mereka beribadah kepada Allah sudah karena Allah, Allah yang memerintah dan hamba wajib mentaati karena Allah memiliki hak untuk ditaati dan diibadahi, seluruh perbuatannya sudah karena Allah bukan karena sesuatu yang lain, barisan ini sudah mulai dapat memenjarakan nafsu rendahnya dan sudah mulai tidak tergiur dengan moleknya duniawi, hanya saja mereka masih memandang dirinya berada disamping-Nya, mereka masih merasa yang melakukan amal adalah diri mereka sendiri, mereka gembira sudah menjadi hamba Allah dan beribadah dengan karena Allah, sifat dan keadaan manusiawinya masih sering mempengaruhi hatinya. Babak seterusnya setelah kerohaniannya

meningkat maka hatinya akan dikuasai oleh Af‟al Allah, sehingga mereka beribadah tidak memandang dirinya dan amalnya tetapi sudah memandang Allah, Sifat-sifat- Nya, dan Af‟al-Nya. Mereka sudah mampu mengaflikasikan sabar, ridha, tawakkal dan ikhlas semuanya merupakan pemberian Allah bukan lahir dari amal dan ilmunya.

Tahapan iklas yang paling rendah adalah seseorang beribadah sudah bisa lepas dari pengaruh riya baik yang dhahir maupun yang bathin tetapi masih memandang pahala yang dijanjikan Allah swt. Sementara bagi mereka yang melakukan amal dengan tujuan duniawi, memandang pujian atau bermuslihat melakukan amal kebaikan untuk menutupi kejelekannya sudah tidak dikatagorikan dalam ikhlas bahkan masuk dalam jajaran syirik dalam amal.

Dan (aku telah diperintah):"Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang musyrik. Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu Termasuk orang-orang yang zalim". (Q.S Yunus : 105-106 )

                     

Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar

oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (Q.S Al-Hajj : 31)

Tidak sedikit ayat Al- qur‟an yang menyerukan untuk berbuat ikhlas dalam amal dan jangan berbuat syirik, apabila sebuah amal dilakukan karena makhluk berarti memandang makhluk bisa memberi manfaat dan mendatangkan madlarat maka amal tersebut jauh dari nilai-nilai ikhlas dan bahkan akan menghantarkannya pada perbuatan syirik