KEBODOHAN YANG DILAKUKAN ORANG BODOH

25. KEBODOHAN YANG DILAKUKAN ORANG BODOH

Tidak meninggalkan sedikitpun dari kebodohan, barang siapa yang menghendaki mengadakan pada suatu masa sesuatu yang lain dari apa yang dijadikan Allah pada masa itu

Bagi satu rombongan para pendaki jalan Ilahi ada diantara mereka yang tertinggal jauh di belakang meskipun mereka dalam bobot peribadahannya sama dengan mereka yang sudah lebih maju, satu hambatan yang menjadi batang nan melintang menghadang jalan mereka yang tertinggal adalah terletak pada kebodohannya yang tidak mau tunduk pada ketentuan Allah. Mereka masih jadi bahan permainan dan boneka nafsunya dan akal yang menjadi kendaraan nafsu dalam menghijab hatinya. Mereka memandang bahwa hukum asbab musabbab masih mewarnai hatinya dan meletakkan ketergantungan pada amalnya, mereka yakin akan mendapatkan apa yang diinginkannya dengan usahanya sendiri tanpa berbekal ilmu dan bimbingan.

Dimana taraf kerohanian orang lain telah masuk dalam jalan menuju Allah swt, mereka masih dipusingkan dan dibingungkan dengan sesuatu yang samar dan ragu, nafsunya tetap menguasai dan menjadi tali pengikat yang kuat membelenggu kakinya untuk melangkah. Bagaimana mungkin seseorang dapat mendekati Allah swt apabila mereka tidak menjadikan Allah sebagai Pengurus semua sisi kehidupannya dan tidak mengikuti aturan main-Nya, meskipun manusia mau atau tidak mau menerima ketentuan Allah tetap Allah akan melaksanakan ketentuan-Nya tanpa ada seorang pun yang mampu menghalanginya.

Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan (Ar-Rahman : 29)

  Allah Senantiasa dalam Keadaan Menciptakan, menghidupkan,

. Maksud lafadh

mematikan, Memelihara, memberi rezki dan lain lain.

Allah dalam pengaturan-Nya sangat adil dan bijaksanan tidak ada kedhaliman dalam ketentuan- Nya baik dalam lingkup kecil seperti halnya dalam pengaturan bagi manusia, kalau direnungkan hanya dari satu orang manusia saja yang terdiri dari rangkaian daging, tulang, urat, darah, kulit dll harus puluhan milyar ketentuan yang ditentukan Allah, dimana manusia dalam penemuan ilmiah tubuh manusia terdiri dari 800 galon darah yang harus menempuh peredarannya dalam 24 jam sepanjang 62.000 mil panjang urat, yang menyebabkan manusia bergerak, berfikir, tertawa, menangis, bahagia, sedih, begitu pula menjadikan manusia melihat, mendengar, mencium, meraba, atau dalam satu organ saja mata misalnya membuat mata dapat melirik, berkedip, berkerling, Allah dalam pengaturan-Nya sangat adil dan bijaksanan tidak ada kedhaliman dalam ketentuan- Nya baik dalam lingkup kecil seperti halnya dalam pengaturan bagi manusia, kalau direnungkan hanya dari satu orang manusia saja yang terdiri dari rangkaian daging, tulang, urat, darah, kulit dll harus puluhan milyar ketentuan yang ditentukan Allah, dimana manusia dalam penemuan ilmiah tubuh manusia terdiri dari 800 galon darah yang harus menempuh peredarannya dalam 24 jam sepanjang 62.000 mil panjang urat, yang menyebabkan manusia bergerak, berfikir, tertawa, menangis, bahagia, sedih, begitu pula menjadikan manusia melihat, mendengar, mencium, meraba, atau dalam satu organ saja mata misalnya membuat mata dapat melirik, berkedip, berkerling,

Urusan pengaturan-Nya adalah universal dan sempurna, bagi manusia yang tidak berkesan tentang pengaturan serta kesempurnaan Allah swt dalam hatinya, mereka adalah orang dungu dan tak berakal. Orang seperti ini masih merisaukan dan menggundahkan tentang perjalanan hukum taqdir, seakan taqdir Allah harus mengikuti keinginan hati mereka.

Bagi para mubtadi penempuh jalan menuju Ilahi hendaklah berusaha menghilangkan kehendak dan keinginan hati, semestinya berusaha untuk mengikuti sepenuh hati alur taqdir yang di tentukan Allah swt, jangan sekali-kali berseberangan dengan lajunya taqdir, karena Sang Penentu takdir tidak pernah berunding dan berembuk dengan siapapun dalam menentukan alur taqdir-Nya.

Dan sebaiknya dalam mengenal Allah hendaknya manusia tidak memandang tentang Tuhan hanya separuh wajah, seperti halnya memandang Allah bersifat Maha Pengasih harus pula memandang bahwa Allah bersifat Maha Keras dalam memberi hukuman, begitu pula manusia melihat Allah Maha Menghidupkan tetapi semestinya manusia juga memandang bahwa Allah Yang Maha Mematikan. Apabila manusia telah dapat memandang sifat-sifat Allah dalam satu kesatuan maka baru lah sampai bahwa dia mengenal Allah dengan sebenarnya begitu pula dengan segenap kebijaksaan-Nya maka mata hati tidak akan terhalang lagi dalam memandang seluruh ketentuan akan segala sesuatu berada dalam ketentuan-Nya.

Hati yang menerima sebagian ketentuan Allah swt termasuk hati yang tidak tunduk akan taqdir Tuhan, hati yang seperti ini tidak akan pernah merasa damai, berbagai sisi kehidupan manusia seperti waktu, ruang dan peristiwa terhiasi dengan galau dan gundah karena nafsunya tidak dapat meraih semua keinginannya. Mereka hanya mengharapkan pemberian Allah sesuai dengan yang diinginkannya dan menolak ketentuan Allah yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Kalaulah direnungkan dalam kehidupan mereka tidak pernah merasa damai baik dalam kesenangan maupun dalam kesedihan, apabila diberi kesenangan mereka tak pernah merasa damai dan tenang karena hatinya terus dihantui dengan rasa takut dan khawatir bahwa kesenangan itu cepat berubah menjadi monster kesedihan, terlebih lagi dalam menghadapi kesedihan, mereka dengan kesedihannya saja sudah tidak merasa tentram ditambah dengan desakan keinginan bahwa kesedihan ini ingin lekas berganti dengan kesenangan, menunggu adalah perbuatan yang sangat membosankan dan menyiksa hati.

Ayat Al- qur‟an menawarkan solusi untuk meraih kedamaian

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS Ar- Ra‟d : 28)

Dalam meraih ketenangan dan ketentraman hati dapat diraih dengan dzikir namun bukan dzikir dalam pemahaman kebanyakan orang yang cukup dengan menyebut dan mengingat Allah dalam setiap waktu dan tempat namun hati masih banyak diseraki sampah keinginan nafsu dan tidak mau menerima ketentuan Allah yang berseberangan dengan kemanusiaannya manusia, jangan berharap damai dapat diraih hanya bibir basah dengan menyebut Asma-Nya atau hati terhiasi dengan Dalam meraih ketenangan dan ketentraman hati dapat diraih dengan dzikir namun bukan dzikir dalam pemahaman kebanyakan orang yang cukup dengan menyebut dan mengingat Allah dalam setiap waktu dan tempat namun hati masih banyak diseraki sampah keinginan nafsu dan tidak mau menerima ketentuan Allah yang berseberangan dengan kemanusiaannya manusia, jangan berharap damai dapat diraih hanya bibir basah dengan menyebut Asma-Nya atau hati terhiasi dengan

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al- qur‟an

                 

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepadanya.

Hati yang telah menerima segala ketentuan Allah swt lah yang mampu mencapai ketentraman, ketenangan dan kedamaian yang hakiki. Dan akan mendapat bimbingan untuk dapat mendekatkan diri kepada-Nya.