Kualitas Air Danau Toba

Secara umum kondisi perairan Danau Toba masih tergolong Oligotropik miskin zat hara. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lokasi yang terletak di tengah danau sekitar 500 m dari pinggir danau, kecerahan air mencapai 11-14 m dengan kandungan nutrisi dalam air masih rendah dan kadar oksigen masih terdeteksi sampai ke dasar danau pada kedalaman antara 200 – 500 m. Pada bagian pinggir Danau Toba yang dekat dengan pemukiman dan aktivitas penduduk serta lokasi budidaya ikan dalam jarring apung terdeteksi kadar nutrisi yang tinggi Barus, 2007 dalam Fitra, 2008. Air Danau Toba merupakan sumber air minum bagi sebahagian besar masyarakat yang bermukim di sekitarnya. Delapan puluh dua persen 82 masyarakat di pinggir Danau Toba menggunakan air danau sebagai sumber air minum, baik secara langsung maupun melalui pengolahan sederhana Sitanggang, 2009.

2.4.1. Kualitas Air Danau Toba

Hasil analisis laboratorium terhadap sampel air Danau Toba yang diambil pada bulan November 2008 di daerah Pangambatan, Silimalombu dan Hutaginjang menunjukkan bahwa nilai pH sebesar 8,18, kelarutan oksigen DO yaitu sebesar 3,76 mgl, BOD Biochemical Oxygen Demand sebesar 11,26 mgl, COD sebesar 18,66 mgl, dan fosfat yang ditemukan 0,3 mgl Anonim, 2008. Menurut penelitian yang dilakukan di daerah Parapat, bahwa hasil pengukuran menunjukkan temperature pada Perairan Danau Toba berkisar antara 24,61-26,59°C. Hasil pengukuran kecerahan pada tiga stasiun pengamatan berkisar antara 4,29 - 7,94 m. Hasil penelitian menunjukkan, nilai pH Perairan Danau Toba berkisar 7,30 - 7,41 Fitra, 2008. Universitas Sumatera Utara Nilai rata-rata BOD5 Perairan Danau Toba sewaktu penilitian berkisar 1,10 – 2,8 mgl. BOD5 tertinggi sebesar 2,8 mgl diperoleh pada daerah keramba jaring apung sedangkan yang terendah sebesar 1,10 mgl diperoleh pada daerah tengah danau. Dengan demikian maka kebutuhan oksigen oleh bakteri untuk mengoksidasi bahan organik pada lokasi pengamatan berkisar 1,10 – 2,8 mgl. Tingginya nilai BOD5 pada daerah keramba jaring apung mengindikasikan bahwa kandungan bahan organik di daerah keramba jaring apung lebih tinggi dari pada daerah pemukiman penduduk. Bahan organik ini berasal dari pakan ikan yang tidak habis termakan oleh ikan sehingga terlarut di dalam air Fitra, 2008. Nilai rata-rata COD Perairan Danau Toba sewaktu penelitian berkisar 26,02 - 30,21 mgl. Nilai COD yang diperoleh sewaktu penelitian pada Perairan Danau Toba tergolong kurang baik, sebab baku mutu air golongan I menurut PP No. 82 tahun 2001 memiliki nilai COD maksimal 10 mgl. Fosfat yang terukur di Perairan Danau Toba sewaktu penelitian berkisar 0,23 - 0,35 mgl. Berdasarkan baku mutu air golongan I PP No. 82 tahun 2001, nilai kandungan fosfat yang dimiliki danau Toba sudah tergolong tidak layak. Dalam hal ini nilai yang layak untuk fosfat adalah 0,200 mgl. Besarnya kandungan rata-rata nitrat NO3-N di Perairan Danau Toba berkisar 10,29-15,47 mgl. Nilai nitrat tertinggi di jumpai pada daerah pemukiman penduduk sedangkan terendah di daerah tengah danau. Nitrat pada daerah pemukiman penduduk lebih tinggi, karena nitrat merupakan hasil oksidasi terakhir dari amonium dan amoniak yang berasal dari limbah domestik. Karena berada pada lokasi yang dekat dengan aktivitas penduduk maka buangan limbah domestik yang mengandung amoniak jelas akan menyebabkan jumlah nitrat akan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya kandungan nitrat Universitas Sumatera Utara di daerah tengah danau lebih rendah karena berada jauh dari buangan limbah organik. Dihubungkan dengan nilai baku mutu air golongan I PP No.82 tahun 2001, kandungan nitrat Perairan Danau Toba tergolong cukup tinggi artinya telah melampau batas maksimal yang diperbolehkan. Dalam hal ini batas maksimal yang diperbolehkan adalah 10 mgl. Besar nilai rata-rata amoniak yang diperoleh pada Perairan Danau Toba sewaktu penelitian berkisar 0,09-1,63 mgl. Kandungan amoniak tertinggi pada daerah keramba jaring apung karena adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari pakan ikan yang tidak habis termakan, sehingga amoniak terakumulasi di perairan Fitra, 2008.

2.4.2. Sumber Pencemaran Air Danau Toba