Kualitas Bakteriologis Bahan Buangan Padat

mesotrofik yang memiliki kadar ortofosfat 0,011 – 0,03 mgliter; dan perairan eutrofik yang memiliki kadar ortofosfat 0,031 – 0,1 mgliter Wetzel, 1975 dalam Effendi, 2003. Berdasarkan kadar fosfor total, perairan diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu : perairan dengan tingkat kesuburan rendah, yang memiliki kadar fosfat total berkisar antara 0-0,02 mgliter; perairan dengan tingkat kesuburan sedang, yang memiliki kadar fosfat total 0,021-0,05 mgliter; dan perairan dengan tingkat kesuburan tinggi, yang memiliki kadar fosfat total 0,051-0,1 mgliter. Fosfat merupakan parameter untuk mendeteksi pencemaran air. Kadar maksimum fosfat sbg P dalam air minum yang masih diperbolehkan 0,2 mgL PP. No. 82 Tahun 2001.

2.5.3. Kualitas Bakteriologis

Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dar segala bakteri, terutama bakteri pathogen Notoatmodjo, 2003. Bakteri golongan Coli Coliform bakteri tidak merupakan bakteri patogen, tetapi bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri patogen. Menurut Permenkes RI No. 416MENKESPERIX1990, bakteri coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah 50 MPN. 2.6. Bahan Pencemar Di Dalam Air Berbagai macam kegiatan yang ada saat ini apabila tidak disertai dengan program pengolahan limbah yang baik akan memungkinkan terjadinya pencemaran air, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Bahan pencemar air dapat dikelompokkan sebagai berikut : Wardhana, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.6.1. Bahan Buangan Padat

Bahan buangan padat yang dimaksud disini adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar butiran besar maupun yang halus butiran kecil. Kedua macam bahan buangan padat tersebut apabila dibuang ke air lingkungan maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah : a. Pelarutan Bahan Buangan Padat oleh Air Apabila bahan buangan padat larut di dalam air, maka kepekatan air atau berat jenis cairan akan naik. Adakalanya pelarutan bahan buangan padat di dalam air akan disertai pula dengan perubahan warna air. Air yang mengandung larutan pekat dan warna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Akibatnya, proses fotosintesis tanaman dalam air menjadi terganggu. Jumlah oksigen yang terlarut di dalam air juga akan berkurang. Hal ini sudah barang tentu berakibat pula terhadap kehidupan organisme yang hidup di dalam air. b. Pengendapan Bahan Buangan Padat di Dasar Air. Kalau bahan buangan padat berbentuk kasar dan berat serta tidak larut dalam air maka bahan buangan tersebut akan mengendap di dasar air. Terjadinya endapan di dasar air sanagt menggagu kehidupan organisme di dalam air kerena endapan akan menutup permukaan dasar air. Endapan juga dapat menghalangi datangnya sinar matahari sehingga fotosintesis terganggu. c. Pembentukan Koloid Yang Melayang Di Dalam Air Koloid terjadi karena bahan buangan padat yang berbentuk halus sebagian da yang larut dan sebagian lagi tidak dapat larut dan tidak dapat mengendap. Koloid ini melayang di dalam air sehingga air menjadi keruh. Universitas Sumatera Utara

2.6.2. Bahan Buangan Organik