Sumber Pencemaran Air Danau Toba

di daerah tengah danau lebih rendah karena berada jauh dari buangan limbah organik. Dihubungkan dengan nilai baku mutu air golongan I PP No.82 tahun 2001, kandungan nitrat Perairan Danau Toba tergolong cukup tinggi artinya telah melampau batas maksimal yang diperbolehkan. Dalam hal ini batas maksimal yang diperbolehkan adalah 10 mgl. Besar nilai rata-rata amoniak yang diperoleh pada Perairan Danau Toba sewaktu penelitian berkisar 0,09-1,63 mgl. Kandungan amoniak tertinggi pada daerah keramba jaring apung karena adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari pakan ikan yang tidak habis termakan, sehingga amoniak terakumulasi di perairan Fitra, 2008.

2.4.2. Sumber Pencemaran Air Danau Toba

Kualitas perairan Danau Toba pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh kegiatan- kegiatan manusia, terutama pemukiman penduduk, peternakan, pertanian, kegiatan industri pariwisata, kegiatan perindustrian dan perdagangan termasuk pasar, hotel dan restoran, serta kegiatan transportasi air Partogi, 2006. Limbah dan kegiatan pemukimanrumah tangga seperti : air cucian, tinja, sampah, kotoran ternak akan mempengaruhi kualitas air Danau Toba. Limbah dari hotel dan restoranrumah makan seperti : limbah cair, tinja, limbah padatsampah, sisa-sisa makanan dimana berbagai limbah tersebut selanjutnya akan meningkatkan kadar BOD, COD, bakteri pathogen dan lain-lain Anonim, 2009. Kegiatan ekonomi masyarakat di Kawasan Danau Toba disektor perikanan meliputi kegiatan penangkapan dan budidaya. Kegiatan budidaya yang berkembang pesat adalah dengan Keramba Jaring Apung. Keberadaan Keramba Jaring Apung diperairan Danau Toba menambah beban pencemaran akibat adanya limbah berupa sisa-sisa pakan ikan yang tidak habis dikonsumsi ikan dan kotoran ikan itu sendiri Fitra, 2008. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data Badan Pengawas Dampak Lingkungan Daerah Bapedalda, perairan Danau Toba digunakan untuk budidaya keramba jaring apung yang jumlahnya 5.612 unit dimana jumlah pakan yang diberikan adalah 24 kgper kerambahari. Pencemaran air Danau Toba mulai dirasakan ketika keberadaan keramba jaring apung itu ada di permukaan danau. Diperparah lagi pertumbuhan eceng gondok yang begitu subur menjadi indikator bahwa air kaya zat-zat organik pencemaran organik Anonim, 2008. Lokasi keramba jaring apung hendaknya jauh dari atau di luar wilayah yang diperuntukkan bagi pengembangan pariwisata atau dan kegiatan manusia lainnya agar tidak terjadi dampak yang mungkin mengganggu kehidupan ikan yang dipeliharanya atau sebaliknya. Jumlah keramba jaring apung yang diperkenankan di suatu perairan harus dibatasi mengingat jumlah ikan yang dipelihara sangat banyak. Besarnya jumlah ikan mengakibatkan besarnya jumlah pakan yang diberikan. Akibatnya, banyak sekali kotoran ikan dari hasil metabolisme pakan yang yang terbuang ke dalam perairan. Hal ini menyebabkan meningkatnya kadar bahan organik, fosfat, dan nitrat di dalam air Suyanto, 2009. Karena nitrat dan fosfat juga bermanfaat bagi tumbuhan air, maka terjadi pertumbuhan yang berlebih di dalam perairan. Suatu perairan dapat samasekali tertutup oleh tumbuhan sehingga mengurangi cahaya yang masuk ke dalam air. Selain itu oksigen telarut menjadi berkurang, air menjadi semakin anaerobik, anyir dan bau, sehingga mengurangi populasi organisme yang aerob dan menurunkan nilai estetik. Dengan demikian, dayaguna air bagi kesehatan juga menurun. Pertumbuhan tanaman sedemikian dapat pula mengganggu sistem pengolahan air. Hal inipun memberi pengaruh terhadap Universitas Sumatera Utara kesehatan secara tidak langsung lewat musnahnya rantai makanan yang bersifat aerob Slamet, 2007.

2.5. Syarat Kualitas air