Karakteristik Responden Di Desa Tanjung Bunga. Penggunaan Air

Menurut Sutrisno 2006, air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit pathogen sama sekali dan tak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1 Coli100 ml air. Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia. Bakteri pathogen yang mungkin ada dalam air antara lain adalah bakteri typhsum, vibrio colera, bakteri disentri dll.

5.2. Karakteristik Responden Di Desa Tanjung Bunga.

Berdasarkan hasil penelitian secara umum diperoleh bahwa dari 25 responden yang berusia 26-35 tahun di Desa Tanjung Bunga yang terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 46 orang 57,5 dan sebagian besar responden memiliki pendidikan SMU yaitu sebanyak 38 orang 47,5 . Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam hal pekerjaan rumah. Menurut Slamet 2007, untuk mencapai tujuan kesehatan lingkungan air, maka mereka yang sangat berkepentingan dengan menyediakan air bersih dan sanitasi perlu diikutsertakan. Mereka adalah kaum wanita. Setiap harinya kaum wanita dan anak- anaklah yang sangat membutuhkan air. Merekalah yang mengurus ketersediaan minuman, makanan, air untuk mandi, cuci dan lainnya. Responden yang memiliki anggota keluarga 1-5 orang yaitu sebanyak 59 orang 73,8 , dan 32 orang 40,0 responden yang tinggal di Desa Tanjung Bunga selama 11-20 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah lama tinggal di desa tersebut sehingga sudah terbiasa menggunakan air Danau Toba. Universitas Sumatera Utara

5.3. Penggunaan Air

Dari tabel 4.7. diketahui bahwa 67 orang 83,8 responden menyatakan seluruh anggota keluarga menggunakan air danau dan 67 orang 83,8 responden menyatakan menggunakan air danau sebagai air minum, mandi, mencuci pakaian, mencuci alat dapur, mencuci buah dan sayuran. 67 orang 83,8 responden memasak air sampai mendidih. Responden yang berusia 26-35 tahun dan 36-45 tahun ada sebanyak 20 orang menggunakan air sebagai air minum dan untuk mandi dan responden yang paling banyak adalah perempuan sebanyak 40 orang. 25 orang yang berusia 26-35 tahun menggunakan air untuk menggosok gigi, mencuci pakaian, alat dapur dll dan 46 orang responden berjenis kelamin perempuan. Menurut Notoatmodjo 2003, bahwa kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, memasak, mandi, mencuci bermacam-macam cucian dan sebagainya. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Dari data tabel 4.7 masih ada 11 orang 13,8 responden buang air besar ke danau dan 19 orang 23,8 responden membuang sampah ke danau dan masih banyak masyarakat menggunakan air danau tanpa pangolahan terlebih dahulu yaitu sebanyak 74 orang 92,5 . Bila dibandingkan dengan hasil wawancara terhadap masyarakat Desa Tanjung Bunga tentang penggunaan air danau sebagai sumber air bersih dan air minum, jelas bahwa tindakan masyarakat Desa Tanjung Bunga dalam menjaga kebersihan air masih kurang baik, terbukti bahwa masih ada masyarakat yang buang air besar dan membuang sampah ke danau yang dapat menyebabkan pencemaran pada air. Universitas Sumatera Utara Menurut Slamet 2007, bahwa air bekas mandi, bekas cuci pakaian, maupun cuci perabot, bahan makanan dan lain-lainnya, tentunya mengandung banyak sabun atau detergen dan mikroorganisme. Selain itu ada lagi air yang mengandung exkreta, yakni tinja dan urin manusia. Dibandingkan dengan air bekas cuci, maka exkreta ini jauh lebih berbahaya karena mengandung banyak kuman pathogen yang berbahaya bagi manusia. Dalam menganggkut air ke rumah, responden menyimpan air dalam wadahtempat tidak tertutup 44 orang 55 . Responden yang berusia 26-35 tahun ada sebanyak 16 orang menggangkut air dalam wadah tidak tertutup, dan sebanyak 25 orang perempuan menggangkut air dalam wadah tidak tertutup. Menurut mereka tidak perlu menggunakan tutup. Masyarakat tidak mengetahui bahwa apabila menggangkut air dalam wadah tidak tertutup, air akan terkontaminasi udara kotor dan larut dalam air yang akan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Menurut Sutrisno 2006, bahwa adanya kemampuan dari air untuk melarutkan bahan-bahan padat, mengabsorsikan gas-gas dan bahan cair lainnya, sehingga semua air mengandung mineral dan zat-zat lain dalam larutan yang diperolehnya dari tanah dan udara yang dilaluinya. Kandungan zat-zat ini dalam air dalam konsentrasi tertentu dapat menimbulkan efek ganggauan kesehatan pada si pemakai. Menurut tabel 4.7. bahwa 13 orang 16,3 responden tidak menyimpan air dalam wadah tidak tertutup. Hal ini dapat menyebabkan pengotoran terhadap air dan juga dapat menjadi tempat perindukan nyamuk. Menurut Slamet 2007, air dapat berperan sebagai sarang insekta yang menyebarkan penyakit pada masyarakat. Vektor penyakit dapat mengandung penyebab penyakit dari berbagai jenis penyebab penyakit di dalam tubuh vektor. Vektor yang Universitas Sumatera Utara bersarang di air dan sering terjadi di Indonesia, pada umumnya adalah nyamuk dari berbagai spesies. Sebagaimana diketahui, nyamuk Aedes suka bersarang di air yang bersih. Tempat-tempat yang dapat dijadikan sarang nyamuk banyak sekali, sampai pada reservoir air bersih yang tidak tertutup.

5.4. Keluhan Kesehatan