Kerangka Konsep Jenis Penelitian Defenisi Operasional

c. Danau yang kedalamannya 31-100 m, contoh diambil di 4 titik titik yaitu permukaan, lapisan termokilin, di atas lapisan hipolimnion dan bagian dasar danau. d. Danau yang kedalamannya lebih dari 100 m, titik pengambilan contoh ditambah sesuai keperluan.

2.9. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Penggunaan air Danau Toba Keluhan Kesehatan Masyarakat : 1. Ada 2. Tidak Kualitas Air Danau Toba : - Kualitas fisik bau, rasa, suhu - Kualitas kimia pH, DO, BOD, Nitrat, Fosfat - Kualitas bakteriologis Pemeriksaan laboratorium Memenuhi Syarat Permenkes No. 416 Tahun 1990 Tidak Memenuhi Syarat Permenkes No. 416 Tahun 1990 Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini survei yang bersifat deskriptif, dilakukan untuk mengetahui kualitas air dan keluhan kesehatan pemakai air Danau Toba di sekitar keramba jaring apung di Desa Tanjung Bunga Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di sekitar keramba jaring apung di desa Tanjung Bunga Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Adapun alasan pemilihan lokasi adalah : 1. Belum pernah dilakukan penelitian di daerah tersebut. 2. Daerah penelitian merupakan daerah kegiatan budidaya perikanan dan masyarakat langsung menggunakan air danau sebagai sumber air bersih dan sebagai air minum. Lokasi pemeriksaan sampel air dilakukan di laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular BTKL PPM Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2010.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi yang diambil adalah seluruh kepala keluarga atau yang mewakili dalam suatu keluarga yang sudah dewasa, di Desa Tanjung Bunga yang berjumlah 342 keluarga. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel

Penelitian ini termasuk penelitian survei deskriptif, maka teknik pengambilan sampel dengan rumus Taro Yamane Notoadmojo, 2005 : n Keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan ketepatan yang diinginkan Maka : n = 77 KK 80 KK Berdasarkan perhitungan yang diperoleh, maka jumlah sampel sebesar 80 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu secara random sampling agar setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Dan objek penelitian adalah air Danau Toba di sekitar keramba jaring apung. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data dari hasil pengukuran kualitas air danau di sekitar keramba jaring apung dan keluhan kesehatan pemakai air yang diperoleh dari hasil data kuesioner. Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, antara lain: data jumlah penduduk yang berdomisili di kawasan pesisir danau Desa Tanjung Bunga yang diambil di Kantor Kepala Desa Tanjung Bunga Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, data dari PuskesmasRS Kecamatan Pangururan, data yang didapatkan dari hasil penelitian orang lain dan situs-situs intenet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.5. Defenisi Operasional

a. Kualitas air Danau Toba adalah keadaan mutu air Danau Toba di sekitar keramba jaring apung yang digunakan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari. b. Kualitas fisik air adalah keadaan mutu air Danau Toba yang memenuhi persyaratan kualitas air meliputi suhu, warna, dan rasa air berdasarkan Permenkes RI No. 416 Tahun 1990. c. Bau air adalah aroma khas dari air Danau Toba yang diperiksa dengan metode organoleptik. d. Rasa air adalah rasa air Danau Toba yang diperiksa dengan metode organoleptik. e. Suhu air adalah temperatur atau kondisi air Danau Toba yang diperiksa dengan menggunakan alat ukur thermometer. f. Kualitas kimia air adalah keadaan mutu air Danau Toba yang memenuhi persyaratan kualitas air meliputi pH, DO, BOD, nitrat dan fosfat berdasarkan Permenkes RI No. 416 Tahun 1990. g. pH adalah kadar keasaman dari air Danau Toba yang diperiksa di laboratorium dengan menggunakan pH meter, hasilnya dibandingkan dengan Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air bersih. Universitas Sumatera Utara h. DO adalah kadar oksigen terlarut dari air Danau Toba yang diperiksa di laboratorium, hasilnya dibandingkan dengan Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air bersih. i. BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan mikroorganisme untuk memecahkan bahan organik dalam air Danau Toba yang diperiksa di laboratorium, hasilnya dibandingkan dengan Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air bersih. j. Nitrat adalah unsur utama nitrogen dalam air Danau Toba yang diperiksa di laboratorium, hasilnya dibandingkan dengan Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air bersih. k. Fosfat adalah unsur fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dan juga indikator pencemaran dalam air Danau Toba yang diperiksa di laboratorium, hasilnya dibandingkan dengan PP No. 82 tahun 2001. l. Kualitas bakteriologis air adalah keadaan mutu air yang memenuhi persyaratan kua litas bakteriologis bakteri coliform air bersih berdasarkan Permenkes RI No. 416 Tahun 1990. m. Penggunaan air adalah tindakan pemanfaatan air Danau Toba oleh masyarakat di sekitar keramba jaring apung sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari yang meliputi air minum dan air bersih untuk mandi dan mencuci. n. Air Minum adalah penggunaan air Danau Toba untuk dikonsumsi setiap hari di sekitar keramba jaring apung. o. Air Bersih adalah penggunaan air Danau Toba untuk kebutuhan sehari-hari yang meliputi seperti mandi dan mencuci di sekitar keramba jaring apung. Universitas Sumatera Utara p. Keluhan kesehatan adalah keluhan yang dirasakan masyarakat yang disebabkan oleh penggunaan air Danau Toba meliputi keluhan seperti diare, gatal-gatal pada kulit dan iritasi mata. q. Ada yaitu terdapat keluhan kesehatan masyarakat akibat penggunaan air Danau Toba, berupa diare, gatal-gatal pada kulit dan iritasi mata. r. Tidak ada yaitu tidak terdapat keluhan kesehatan masyarakat akibat penggunaan air Danau Toba berupa diare, gatal-gatal pada kulit dan iritasi mata.

3.6. Aspek Pengukuran