Teknik Pengambilan Sampel Air Danau Geografis Demografi

3.7.2. Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dinilai kualitas fisik, kimia dan bakteriologis melalui pemeriksaan laboratorium kemudian dibandingkan dengan Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor : 416MENKESPERIX1990 dan PP No. 82 tahun 2001 dan keluhan kesehatan yang telah terkumpul ditabulasi dan disajikan dalam tabel-tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisa dengan menggunakan persentase dan ditulis dalam bentuk narasi.

3.8. Teknik Pengambilan Sampel Air Danau

Pengambilan sampel air dilakukan pada 3 lokasi yang berbeda yaitu pada jarak 2 m dari daerah pemukiman dan aktivitas masyarakat, pada jarak 200 m dari daerah aktivitas masyarakat dan keramba jaring apung, dan pada daerah budidaya ikan jaring apung. Dimana sampel 1 dan sampel 2 diambil pada jarak 2 m dari daerah pemukiman dan aktivitas masyarakat dengan kedalaman 30 cm dari permukaan air danau pada titik yang berbeda, sampel 3 diambil pada jarak 200 m dari daerah aktivitas masyarakat dan keramba jaring apung dengan kedalaman 30 cm dari permukaan air, sampel 4, 5 dan sampel 6 diambil pada jarak 1 m dari setiap keramba dengan kedalaman 30 cm dari permukaan air danau. Pengambilan sampel air pada air danau : 1. Siapkan botol yang bersih dan mempunyai volume ± 300 ml serta dilengkapi dengan tutup asah. 2. Celupkan botol dengan hati-hati ke dalam air dengan posisi mulut botol searah dengan aliran air, sehingga air masuk ke dalam botol dengan tenang. Universitas Sumatera Utara 3. Isi botol sampai penuh dan hindari terjadinya turbelensi dan gelembung udara selama pengisian, kemudian botol ditutup dengan rapat. 4. Sampel siap dianalisis.

3.9. Teknik Pemeriksaan Sampel

3.9.1. Pemeriksaan di Lapangan

1. Temperatur

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan termometer Hg skala 0-50

2. Bau dan rasa

C. Termometer dimasukkan ke dalam air sedalam 10 cm dan biarkan selama 3 menit, lalu angkat dan dibaca. Untuk pemeriksaan bau dan rasa dilakukan langsung di lapangan dengan cara organoleptik atau menggunakan hidung dan lidah dengan bantuan beberapa orang untuk mewakili pemeriksaan bau dan rasa air.

3.9.2. Pemeriksaan di Laboratorium

1. pH air

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan pH-meter. Elektroda dari pH-meter dimasukkan ke dalam sampel air yang diukur, selanjutnya setelah angka yang tertera

2. DO

Bahan : a. Larutan MnSO 4 .5H 2 b. Larutan Alkali iodine O 10 c. Asam fosfat pekat H 3 PO 4 d. Larutan amilum 1 pekat Universitas Sumatera Utara e. Larutan Na 2 S 2 O 3 f. Larutan KI 10 0,06 N g. Asam klorida pekat HCL pekat h. Larutan standart K 2 Cr 2 O 7 Peralatan : 0,05 N 1. Labu erlenmayer 250 ml 2. Buret 25 ml 3. Pipet ukur 5 ml 4. Labu ukur 1000ml Prosedur : a. Standarisasi larutan Natrium Thiosulfat - Sebanyak 10 ml larutan standart primer K 2 Cr 2 O 7 - Selanjutnya di dalam ditambahkan 5 ml KI 10 dan 1 ml HCl pekat. 0,05 N di masukkan ke dalam labu erlenmayer. - Dengan segera titrasi I 2 yang terbentuk dalam larutan itu dengan Na 2 S 2 O 3 - Berikutnya tambahkan 1 ml larutan amilum 1 hingga warnanya berubah menjadi biru. sampai warnanya berubah menjadi kuning pucat. - Seterusnya lakukan terus titrasi sehingga warna biru hilang dan normalitas larutan Na 2 S 2 O 3 N Na dihitung. 2 S 2 O 3 Universitas Sumatera Utara b. Pengukuran Oksigen Terlarut - Sampel air sebanyak 100 ml dimasukkan dalam labu erlenmayer 250 ml dan ditambahkan dengan 1 ml MnSO 4 .5H 2 - Selanjutnya diaduk sampai homogen dan tampak lapisan atasnya bening. O 10 dan 1 ml alkali iodine. - Tambahkan 3 ml H 3 PO 4 - Titrasi larutan ini dengan larutan Na pekat. 2 S 2 O 3 - Berikutnya tambahkan 1 ml larutan amilum 1 dan warnanya akan menjadi biru. sampai warna kuning pucat. - Seterusnya titrasi lagi sampai warna biru hilang. - Kadar oksigen terlarut dalam sampel air yng diperiksa dapat dihitung dengan rumus : Kadar O 2 ppm

3. BOD

Bahan : idem dengan DO Prosedur : idem dengan DO Untuk BOD, setelah pengukuran sampel disimpan selama 5 hari. BOD dengan rumus : DO hari- DO 5

4. Nitrat

hari Peralatan : - Spektrofotometer NOVA 60 - Tabung reaksi - Kavet 10 mm-cel - Pipet Bahan : - Reagent NO 3 -1 Universitas Sumatera Utara - Reagent NO 3 Prosedur analisa : -2 - Pipet 4 ml Reagent NO 3 - Tambahkan 0,5 ml sampel, jangan diaduk. -1 ke dalam tabung reaksi. - Tambahkan 0,5 ml Reagent NO 3 - Atur timer untuk 10 menit waktu reaksi. -2, tutup dan aduk. Tabung akan menjadi panas. - Setelah 10 menit, pindahkan ke dalam kuvet 10 mm-cell - Pilih metode dengan autoselector Nitrat. - Tempatkan kuvet ke dalam ruang sel, dan konsentrasi nitrat akan terbaca di layar.

5. Fosfat

Peralatan : spektrofotometer U-Ves DR 4000 HACH Bahan : - Air suling - Phos ves 3 pospat Powder Pillow Prosedur analisa : 1. Pilih program analisa untuk phosphorus, ascorbic acid method atau dengan menekan angka 3025 2. Layar spektrofotometer akan menampilkan tulisan : HACH PROGRAM : 3025 P React AS LR. 3. Masukkan 10 ml sampel ke dalam kuvet. 4. Tambahkan 1 bungkus Phos Ves 3 phospat Powder Pillow, aduk sampai larut sempurna. 5. Atur timer untuk 2 menit. Universitas Sumatera Utara 6. Isi kuvet yang kedua dengan 10 ml sampel sebagai blanko 7. Setelah timer berbunyi yang menandakan 2 menit reaksi setelah selesai, masukkan kuvet yang berisi blanko ke dalam spektrofotometer, tutup dan tekan tombol ZERO. 8. Keluarkan kuvet yang berisi blanko tadi, dan ganti dengan kuvet yang berisi sampel. Tutup dan baca konsentrasi phospat yang tertera di layar spektrofotometer.

6. Pemeriksaan Secara Bakteriologis

Untuk menentukan adanya coliform dan jumlah coliform didalam air dipakai sistem Multiple Tukes. Sistem ini dilengkapi dengan daftar MPN Most Probable Number. Pemeriksaan MPN dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan menggunakan metode tabung ganda : 5 x 10 ml, 1 x 1 ml, 1 x 0,1ml. - Alat : a. Autoclave b. Incubator 37 C dan 44 c. Timbangan C d. Labu Erlenmeyer e. Rak tabung reaksi f. Petri Disk g. Pipa steril: 1cc dab 10cc h. Kawat ose i. Tabung durham - Bahan : a. Gram Buffer phosphate pH 7,2 b. Lactosa Broth Universitas Sumatera Utara c. BGLB d. Endo agar e. Gentiane Violet f. Alkohol 99 g. Fuction 1. Test Perkiraan Presumtive test Media yang biasa digunakan adalah lactose broth. - Cara pemeriksaan: Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing media lactose broth yang berisi tabung durham. Air ditanam 5 tabung masing-masing 10ml: 1 tabung = 1 ml; 1 tabung = 0,1ml, dan dituliskan standart portion; 5 x 10ml;1 x 1ml,1 x 0,1ml. Tabung-tabung ini dieramkan 2 x 24 jam 37 2. Test Penegasan Confirmation test C. Tabung positif adalah tabung yang terjadi peragian dan terdapat gas pada tabung durham, dan dilanjutkan dengan test penegasan. Media yang dipergunakan Brilian Green Lactosa bile Broth BGLB 2, test ini untuk menegaskan hasil positif dari hasil perkiraan. - Cara Pemeriksaan : a Dari tiap-tiap tabung test perkiraan yang positif , dipindahkan 1-2 ose kedalam tabung konfirmative yang berisi 10 ml BGLB 2 dari masing-masing tabung Presumtive di inokulasikan ke dalam 2 tabung BGLB 2. Universitas Sumatera Utara b Satu seri tabung BGLB 2 diinokulasikan pada suhu 37 C selama 24-48 jam , untuk memastikan adanya coliform. Pada satu seri yang lain diinokulasikan pada suhu 44 c Pembacaan dilakukan setelah 24 - 48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB 2 yang menunjukkan positif gas. C selama 24 jam untuk memastikan adanya koli tinja. Pembacaan hasil dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas, baik pada seri tabung yang di inkubasi pada suhu 37 C ataupun pada seri tabung yang di inkubasi 44 C angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN, maka akan diperoleh indeks MPN coliform untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 37 C dan indeks MPN koli tinja untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 44 C. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 4.1.1. Kecamatan Pangururan Kecamatan Pangururan adalah salah satu kecamatan dari 9 Kecamatan di Kabupaten Samosir, yang berbatasan sebelah utara dengan danau yaitu Danau Toba. Kecamatan Pangururan mempunyai luas 121,43 km 2

4.1.2. Desa Tanjung Bunga

dan merupakan kecamatan dengan jumlah desakelurahan terbanyak yaitu 28 desakelurahan dan memiliki 1 Puskesmas yaitu Paskesmas Buhit.

a. Geografis

Desa Tanjung Bunga merupakan salah satu desa yang berada di pesisir pantai Danau Toba. Desa Tanjung Bunga yang terletak atau berbatasan dengan : Sebelah utara : Desa Boho, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Sebelah selatan : Kelurahan Siogung-Ogung, Sebelah timur : Danau Toba dan Sebelah barat : Desa Pucuk Buhit, Kecamatan Pangururan.

b. Demografi

Kondisi kependudukan maupun keadaan sosial budaya masyarakat Desa Tanjung Bunga mempunyai karakter yang khas yaitu memegang teguh kebudayaan dan agama serta adat istiadat yang ada di daerah tersebut. Jumlah penduduk Desa Tanjung Bunga menurut data tahun 2009 adalah 342 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 2097 orang dimana jumlah laki-laki sebanyak 1008 orang dan perempuan sebanyak 1086 orang. Universitas Sumatera Utara Sebagian besar masyarakat mempunyai pekerjaan sebagai petani dan nelayan. Di sepanjang pantai Desa Tanjung Bunga terdapat 20 unit keramba jaring apung. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Hasil Pengukuran Kualitas Air