39
2.1.3. Nilai Pemegang Saham
Pemegang saham shareholderstockholder merupakan pemilik sebenarnya dari sebuah korporosi dan mereka membeli saham tersebut baik dalam
bentuk saham biasa common stock maupun saham istimewa preferred stock dengan tujuan untuk memperoleh pengembalian yang memadai dari investasi
yang mereka lakukan tanpa dipengaruhi oleh resiko-resiko kegagalan membayar undue rich exposure.
Dalam prakteknya, pada pemegang saham akan memilih dewan komisaris maupun dewan direksi untuk menjalankan perusahaan dan melaksanakan kegiatan
operasional sehari-hari. Karena para manajer diharapkan untuk bekerja atas nama pemegang saham, oleh karena itu mereka diharapkan dapat mencapai kebijakan-
kebijakan yang telah digariskan dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham shareholder value.
Namun dalam konteks teoritikal, banyak literatur-literatur yang mengasumsikan istilah “memaksimalkan nilai pemegang saham” dengan
“memaksimalkan kekayaan pemegang saham stockholder wealth maximation” yang seharusnya jika terjemahkan dalam bahasa keuangan menjadi
“memaksimalkan harga saham korporasi”. Tentu saja perusahaan memiliki beberapa objektif yang harus dicapai disamping menaikkan harga saham
diantaranya membuat keputusan aktual yang sesuai dengan kepuasan para pemegang saham, kesejahteraan para pekerja dan keseimbangan interaksi dengan
komunitas dan masyarakat di mana perusahaan tersebut bergerak. Namun perlu
29
Universitas Sumatera Utara
40 digarisbawahi bahwa fokus utama tetap saja mengoptimalkan nilai pemegang
saham. Harga saham yang maksimal memerlukan bisnis yang dijalankan secara
efisien, menekan biaya ke titik yang paling minimum dengan catatan bahwa perusahaan tetap saja memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi
dengan harga serendah mungkin. Hal ini berarti perusahaan harus mengembangkan produk dan jasa yang diperlukan oleh konsumen yang mengacu
pada penggunaan teknologi baru dan investasi baru. Di samping itu, perusahaan yang dalam rangka memaksimalkan harga
saham harus mampu menghasilkan pertumbuhan dalam penjualannya dengan cara menciptakan suatu nilai creating value bagi pelanggannya dalam bentuk
pelayanan yang ramah dan efisien, persediaan barang yang memadai serta pendirian bisnis pada lokasi yang strategis. Terkadang beberapa kelompok
ilmuwan tertentu berargumen bahwa perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan laba dan nilai pemegang saham dapat meningkatkan nilai penjualan
dan go public. Dalam suatu perekonomian yang kompetitif harga saham dibatasi oleh
tingkat kompetisi dan loyalitas consumer. Jika perusahaan meningkatkan harganya pada tingkat di luar batas kemampuan pelanggan, hal ini menyebabkan
pernurunan harga saham Brigham, 2002:10. Tentu saja perusahaan sangat mengharapkan untuk memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dan mencoba
untuk menekan biaya, mengembangkan produk baru yang semuanya ini diharapkan dapat memperoleh laba di atas batas normal above normal profit.
30
Universitas Sumatera Utara
41 Perlu diketahui bahwa suatu perusahaan yang ingin sukses dan memperoleh laba
di atas normal, tentunya sangat menarik perhatian para competitor yang selanjutnya akan menurunkan harga sahamnya dan tentu saja akan memungkinkan
para pelanggan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ehrhardt dari Universitas
Tennessee, salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh manajer untuk memaksimalkan harga pemegang saham adalah dengan meningkatkan
kemampuan perusahaan dan menghasilkan saham pada masa sekarang maupun masa mendatang.
Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan yaitu: 1.
Aset keuangan perusahaan seperti saham perusahaan yang hanya berharga jika ia dapat menghasilkan arus kas.
2. Masalah penentuan nilai waktu arus kas. Tentunya kas yang diterima makin
cepat makin baik karena dapat digunakan investasi ulang ke dalam perusahaan untuk menghasilkan pendapatan atau sebagai pengembalian bagi investor
dalam bentuk dividen. 3.
Investor yang senantiasa untuk menghindari resiko. Jenis investor tersebut tentunya akan membayar lebih mahal untuk saham yang dapat menghasilkan
arus kas bebas sesegera mungkin. Karena ketiga fakta di atas, manajer dapat meningkatkan nilai pemegang
saham dengan cara meningkatkan ukuran arus kas, mempercepat penerimaan piutang dan mengurangi resiko.
31
Universitas Sumatera Utara
42 Walaupun dewasa ini para analis sangat tergantung pada arus kas dalam
mengakses performa perusahaan, namun perhatian masih tertuju pada EPS Earning Per Share. Hal ini disebabkan;
1. EPS mudah digunakan dan dimengerti
2. EPS dikalkulasi atas dasar prinsip akuntansi yang terstandarisasi
Walaupun pada akhirnya arus kas menentukan harga pemegang saham, manajer keuangan tidak dapat menghiraukan peranan EPS karena pengumuman
pembagian EPS mengimplikasikan signal-signal tertentu pada investor.
32
Universitas Sumatera Utara
43
2.1.4. Tinjauan Peneliti Terdahulu