Gambaran Umum Perusahaan Pembahasan

58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Dalam penelitian ini, penulis membagi beberapa tahapan kerjanya sebagai berikut. Langkah pertama dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 17 perusahaan dari total populasi 98 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Adapun gambaran umum perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berikut profil dasar dari masing-masing perusahaan terlihat pada tabel 4.1 profil perusahaan di bawah ini. Tabel 4.1 Profil Perusahaan Sampel Beserta Tahun Berdiri No Kode Nama Perusahaan Tahun Bergerak di Bidang 1 AKKU PT Aneka Kemasindo Utama Tbk 2001 Plastik dan kemasan 2 AKPI PT Argha Karya Prima Industry Tbk 1980 Plastik dan kemasan 3 APLI PT Asiaplast Industries Tbk 1992 Plastik dan kemasan 4 BRNA PT Berlina Tbk 1969 Plastik dan kemasan 5 BRPT PT Barito Pasific Tbk 1979 Kimia 6 BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk 1979 Kimia 7 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 1982 Kimia 8 EKAD PT Ekadharma International Tbk 1981 Kimia 9 FPNI PT Titan Kimia Nusantara Tbk 1987 Plastik dan kemasan 10 SIAP PT Sekawan Intipratama Tbk 1994 Plastik dan kemasan 11 SIMA PT Siwani Makmur Tbk - Plastik dan kemasan 12 SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 1983 Kimia 13 SRSN PT Indo Acidatama Tbk 1982 Kimia 14 TPIA PT Chandra Asri Petrochimical Tbk 1984 Kimia 15 TRST PT Trias Sentosa Tbk 1979 Plastik dan kemasan 16 UNIC PT Unggul Indah Cahaya Tbk 1983 Kimia 17 YPAS PT Yanaprima Hastapersada Tbk 1995 Plastik dan kemasan 48 Universitas Sumatera Utara 59 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Hasil Tabulasi Data Penelitian Populasi penelitian ini dibatasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Total perusahaan manufaktur yang terdaftar sampai 2011 adalah 98 perusahaan. Sampel dari penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus Slovin untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui seperti berikut : Setelah ke-17 perusahaan tersebut diseleksi, selanjutnya penulis akan mengobservasi laporan keuangan yang menjadi objek penelitian ini yakni laporan laba rugi, laba ditahan, laporan neraca dan laporan arus kas dari periode tahun 2008 sampai 2010. Dari data-data mentah tersebut, selanjutnya akan dipilih informasi yang relevan untuk dianalisa lebih lanjut. Adapun data variabel X 1 yakni arus kas bebas dari 17 sampel di atas dapat disajikan pada tabel 4.2 pada halaman 53. 49 Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.2 Aliran Arus Kas Bebas Diukur dari Tahun 2008 - 2010 No Kode 2008 2009 2010 1 AKKU Rp 277.430.230 Rp 230.238.099 Rp 376.063.531 2 AKPI Rp 228.478.702.000 Rp 253.907.815.000 Rp 32.581.833.000 3 APLI Rp 25.679.080.367 Rp 30.333.317.263 Rp 67.593.025.965 4 BRNA Rp 44.263.794.531 Rp 48.390.657.594 Rp 41.505.927.942 5 BRPT Rp 1.570.267.000.000 Rp 1.876.990.000.000 Rp 1.732.213.000.000 6 BUDI Rp 143.395.000.000 Rp 57.829.000.000 Rp 177.762.000.000 7 DPNS Rp 10.401.851.847 Rp 31.447.591.182 Rp 23.530.757.614 8 EKAD Rp 4.221.793.046 Rp 2.385.466.666 Rp 1.698.998.949 9 FPNI Rp 49.743.852.704 Rp 27.647.000.000 Rp 48.337.597.415 10 SIAP Rp 8.811.424.822 Rp 6.377.078.330 Rp 13.546.186.318 11 SIMA Rp 1.116.886.312 Rp 111.951.697 Rp 897.064.210 12 SOBI Rp 51.938.812.000 Rp 115.049.827.000 Rp 77.576.350.000 13 SRSN Rp 43.148.017.000 Rp 4.767.509.000 Rp 4.214.114.000 14 TPIA Rp 448.710.000.000 Rp 658.866.000.000 Rp 549.652.000.000 15 TRST Rp 102.800.661.656 Rp 63.367.841.226 Rp 77.406.520.453 16 UNIC 14.251.224 15.626.251 13.593.730 17 YPAS Rp 6.217.278.164 Rp 439.113.530 Rp 1.671.661.464 50 Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.3 Dividen X 2 Diukur Dari Tahun 2008 - 2010 No Kode 2008 2009 2010 1 AKKU Rp 460.000.000 Rp 46.828.000.000 Rp 56.649.000.000 2 AKPI Rp - Rp 27.200.000.000 Rp - 3 APLI Rp - Rp - Rp - 4 BRNA Rp 3.450.000.000 Rp 12.006.000.000 Rp 12.006.000.000 5 BRPT Rp - Rp - Rp 5 4.734.000.000 6 BUDI Rp 33.505.000.000 Rp 22.186.000.000 Rp 35.950.000.000 7 DPNS Rp 321.521.971 Rp 308.550 Rp - 8 EKAD Rp 1.118.040.000 Rp 1.677.060.000 Rp 3.354.120.000 9 FPNI Rp - Rp - Rp - 10 SIAP Rp - Rp - Rp - 11 SIMA Rp 248.736.540 Rp 248.736.540 Rp - 12 SOBI Rp 42.392.983.000 Rp 45.703.203.000 Rp 85.583.471.000 13 SRSN Rp - Rp - Rp - 14 TPIA Rp 145.680.000.000 Rp 109.260.000.000 Rp 145.680.000.000 15 TRST Rp 14.040.000.000 Rp 28.080.000.000 Rp 42.120.000.000 16 UNIC Rp 13.799.924.676 Rp 14.949.999.207 Rp 18.399.905.460 17 YPAS Rp 13.692.528.081 Rp 13.360.000.000 Rp 13.360.001.780 51 Universitas Sumatera Utara 62 Tabel 4.4 Nilai Pemegang Saham Diukur Dari Tahun 2008 - 2010 No Kode 2008 2009 2010 1 AKKU Rp 8.222.631.302 Rp 8.222.631.302 Rp 8.222.631.302 2 AKPI Rp 303.829.224.000 Rp 303.829.224.000 Rp 303.829.224.000 3 APLI Rp 4.367.923.968 Rp 4.367.923.968 Rp 33.542.841.148 4 BRNA Rp 575.000.000 Rp 575.000.000 Rp 575.000.000 5 BRPT Rp 5.908.786.000.000 Rp 5.908.786.000.000 Rp 5.908.786.000.000 6 BUDI Rp 96.486.000.000 Rp 96.486.000.000 Rp 96.486.000.000 7 DPNS Rp 93.450.650 Rp 452.295.000.000 Rp 452.295.000.000 8 EKAD Rp 7.126.240.000 Rp 7.126.240.000 Rp 7.126.240.000 9 FPNI Rp 496.930.075.907 Rp 496.930.075.907 Rp 496.930.075.907 10 SIAP Rp 10.505.453.656 Rp 10.505.453.656 Rp 10.505.453.656 11 SIMA Rp 4.125.000.000 Rp 4.125.000.000 Rp 4.125.000.000 12 SOBI Rp 1.302.814.000 Rp 2.945.885.000 Rp 11.055.517.000 13 SRSN Rp 600.000.000 Rp 600.000.000 Rp 600.000.000 14 TPIA Rp 263.531.000.000 Rp 263.531.000.000 Rp 263.531.000.000 15 TRST Rp 79.881.910.211 Rp 79.881.910.211 Rp 79.881.910.211 16 UNIC 14.945.090 14.945.090 14.945.090 17 YPAS Rp 28.053.970.017 Rp 28.054.021.637 Rp 28.054.021.637 52 Universitas Sumatera Utara 63 Selanjutnya dari tabel 4.2 di atas. akan disederhanakan untuk mencari variabel independen X 1 dengan menggunakan metode rata-rata bergerak moving average. Perhitungan dari nilai X 1 pada perusahaan PT Aneka Kemasindo Utama dilakukan dengan cara sebagai berikut : Dengan cara yang sama seperti di atas. perhitungan terhadap sisa keenambelas perusahaan sampel yang diberi nomor 2 – 16 dilakukan untuk mencari nilai variabel. Langkah selanjutnya untuk menghitung variabel X2. dilakukan dengan menggunakan rata-rata bergerak moving average. Perhitungan dari nilai X 2 pada perusahaan PT Aneka Kemasindo Utama dilakukan dengan cara sebagai berikut : 53 Universitas Sumatera Utara 64 Dengan cara yang sama seperti di atas. perhitungan terhadap sisa keenambelas perusahaan sampel yang diberi nomor 2 – 16 dilakukan untuk mencari nilai variabel. Hal yang sama juga berlaku pada variabel independen Y nilai pemegang saham yaitu dengan metode rata-rata bergerak. Perhitungan dari nilai Y pada perusahaan PT Aneka Kemasindo Utama dilakukan dengan cara sebagai berikut : Metode yang sama berlaku pada 16 perusahaan sampel lainnya untuk mencari variabel. Dari perhitungan ketiga variabel di atas penulis lalu mengkompilasi data-data hasil perhitungan tersebut di dalam bentuk tabular untuk memudahkan proses analisis lebih lanjut seperti yang tertera pada tabel 4.5 pada halaman berikutnya. 54 Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.5 Rata-rata Nilai Pemegang Saham Y . Nilai Arus Kas Bebas X 1 dan Dividen X 2 dari tahun 2008-2010 No Kode Y X 1 X 2 1 AKKU Rp 8.222.631.302 Rp 294.577.287 Rp 34.645.666.667 2 AKPI Rp 303.829.224.000 Rp 171.656.116.667 Rp 9.066.666.667 3 APLI Rp 14.092.896.361 Rp 41.201.807.865 Rp - 4 BRNA Rp 575.000.000 Rp 44.720.126.689 Rp 9.154.000.000 5 BRPT Rp 5.908.786.000.000 Rp 1.726.490.000.000 Rp 18.244.666.667 6 BUDI Rp 96.486.000.000 Rp 126.328.666.667 Rp 30.547.000.000 7 DPNS Rp 301.561.150.217 Rp 21.793.400.214 Rp 107.276.840 8 EKAD Rp 7.126.240.000 Rp 2.768.752.887 Rp 2.049.740.000 9 FPNI Rp 496.930.075.907 Rp 41.909.483.373 Rp - 10 SIAP Rp 10.505.453.656 Rp 9.578.229.823 Rp - 11 SIMA Rp 4.125.000.000 Rp 708.634.073 Rp 165.824.360 12 SOBI Rp 5.101.405.333 Rp 81.521.663.000 Rp 57.893.219.000 13 SRSN Rp 600.000.000 Rp 17.376.546.667 Rp - 14 TPIA Rp 263.531.000.000 Rp 552.409.333.333 Rp 133.540.000.000 15 TRST Rp 79.881.910.211 Rp 81.191.674.445 Rp 28.080.000.000 16 UNIC Rp 139.377.909.340 Rp 148.714.992.305 Rp 15.716.609.781 17 YPAS Rp 28.054.004.430 Rp 2.776.017.719 Rp 13.470.843.287 55 Universitas Sumatera Utara 66

4.2.2 Analisis Data

Setelah data tersebut ditabulasi dalam bentuk tabular untuk memudahkan pengolahan lebih lanjut. langkah selanjutnya akan dianalisis sebagai berikut:

4.2.2.1. Analisis Regresi

Hal ini diawali dengan merancang model yang cocok untuk selanjutnya untuk digunakan memprediksi nilai pemegang saham di masa-masa mendatang apabila nilai arus kas bebas dan dividen diketahui berdasarkan pada data-data historis yang dikumpul oleh penulis dengan menggunakan laporan-laporan keuangan sebesar 3 tahun terakhir. Dalam penelitian ini model regresi tersebut diperoleh dengan menggunakan cara komputerisasi yakni menggunakan Microsoft Excel pada menu data analysis dengan mengaktifkan sub menu Add-ins Regression. Hasil summary output yang tertera di halaman 61 menunjukkan bahwa model regresi pada penelitian ini adalah Y = 62.744.923.739 + 3.450899558X 1 - 11.33347984X 2 + ε Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan bahwa nilai α = 62.744.923.739 menunjukkan bahwa nilai pemegang saham berkisar sebesar Rp 62.744.923.739 ketika tidak terjadi fluktuasi ataupun pergerakan nilai arus kas bebas dan besarnya dividen tidak dilakukan sama sekali. Koefisien regresi dari nilai pemegang saham pada variabel nilai arus kas bebas β 1 = +3.4509 menunjukkan bahwa nilai arus kas bebas naik sebesar Rp 1.000.- maka nilai penjualan akan meningkat sebesar Rp.3.450.-. 56 Universitas Sumatera Utara 67 Di sisi lain, koefisien regresi dari nilai penjualan terhadap besarnya dividen β 2 = -11.3334 menunjukkan bahwa besarnya dividen ditingkatkan Rp.1.000.- maka nilai pemegang saham akan menurun sebesar Rp.11.332.-. Dengan model tersebut selanjutnya ditarik garis linear yang merupakan ejawantah dari persamaan Y = 62.744.923.739 + 3.450899558X 1 - 11.33347984X 2 + ε berikut nilai . Gambar 4.1 Grafik Line Fit Plot 4.2.2.2. Analisis Korelasi Kemudian dari data tersebut dilakukan analisis korelasi untuk mencari hubungan antara nilai pemegang saham Y dengan nilai arus kas bebas dan dividen Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan dengan menggunakan Microsoft Excel pada menu data analysis dengan mengaktifkan sub menu Add-ins Regression sehingga diperoleh data pada tabel di bawah ini. 57 Universitas Sumatera Utara 68 Tabel 4.6 Summary Output Regression Regression Statistics Multiple R 0.990669157 R Square 0.981425378 Adjusted R Square 0.978771861 Standard Error 2.06018E+11 Observations 17 Coefficients Standard Error Nilai Pemegang Saham 62.744.923.739 61.135.334.403 Arus Kas Bebas 3.450899558 0.12688469 Dividen -11.33347984 1.6000745 Dari tabel 4.6, hasil perhitungan yang menggunakan sistem komputerisasi statistik tersebut diperoleh koefisien korelasi R yang dalam Summary Output Regression dikenal dengan istilah multiple R diperoleh nilai sebesar 0.9906. Dengan nilai koefiesien R=0.9906 dan bergradien positif menunjukkan bahwa terdapatnya suatu korelasi yang sangat kuat antara nilai pemegang saham terhadap nilai arus kas bebas dan besarnya dividen. Korelasi tersebut menunjukkan bahwa setiap pergerakan arus kas bebas dan dividen selalu diiringi dengan perubahan yang pasti dan memiliki signifikansi terhadap nilai pemegang saham. Dari nilai korelasi tersebut, selanjutnya akan dikomputasi besarnya nilai koefisien determinasi untuk mengetahui bagaimana perubahan variabel Y nilai pemegang saham dapat dijelaskan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. yang mana dalam penelitian ini adalah aliran arus kas bebas dan dividen. 58 Universitas Sumatera Utara 69

4.2.2.3. Analisis Koefisien Determinasi

Pada tabel 4.6 di halaman sebelumnya dapat kita lihat besarnya nilai koefisien determinasi R 2 yang dikenal dengan istilah R Square adjusted menunjukkan nilai 0.9787. Dengan koefisien determinasi sebesar 0.9787 dan bergradien positif dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa nilai arus kas bebas dan pembagian dividen secara keseluruhan memainkan peranan sebesar 97.87 terdapat variasi faktor-faktor dalam penentuan nilai pemegang saham sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor-faktor penentu lainnya yang diharapkan dapat dijadikan objek penelitian bagi para peneliti dimasa mendatang yang dalam penelitian ini dianggap konstan cateris paribus. Untuk meneliti lebih lanjut berapa kontribusi setiap variabel X 1 maupun X 2 terhadap fluktuasi nilai pemegang saham. Selanjutnya penulis akan melakukan analisis koefisien determinasi parsial. Untuk itu terlebih dahulu perlu dicari korelasi antara masing-masing variabel X 1 dan X 2 terhadap variabel Y.

4.2.2.4. Analisis Determinasi Parsial

Nilai koefisien determinasi tersebut diperoleh dengan memadukan sum of square SSR yang diperoleh dengan menggunakan software Microsoft Excel pada menu data analysis dengan mengaktifkan sub menu Add-ins Regression. Selanjutnya setelah diperoleh SSR dari masing-masing variabel tersebut kemudian dikomputisasi secara manual dengan menggunakan formula yang tertera pada bab 3 teknik analisis data. 59 Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.7 Uji Determinasi Parsial X 1 Regression Statistics Multiple R 0.956483969 R Square 0.914861582 Adjusted R Square 0.909185688 Standard Error 4.26115E+11 Observations 17 Df SS Regression 1 2.92667E+25 Residual 15 2.72361E+24 Total 16 3.19903E+25 Dari tabel 4.7 di atas diperoleh nilai SSR = 2.9266 dan SSR X 1 | X 2 pada tabel 4.6 sehingga selanjutnya diolah dengan rumus sebagai berikut Koefisien determinasi parsial X 1 = 0.78 = 78 Dari kalkulasi tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi parsial variabel X 1 terhadap Y sebesar 78. Koefisien tersebut menjelaskan bahwa dalam keadaan konstan apabila besarnya dividen tidak diimplementasikan maka dividen memberikan kontribusi sebesar 78 terhadap peningkatan nilai pemegang saham. 60 Universitas Sumatera Utara 71 Tabel 4.8 Uji Determinasi Parsial X 2 Regression Statistics Multiple R 0.006579464 R Square 4.32893E-05 Adjusted R Square -0.066620491 Standard Error 1.46034E+12 Observations 17 Df SS Regression 1 1.38484E+21 Residual 15 3.1989E+25 Total 16 3.19903E+25 Dari data tabel di atas maka dapat diperoleh nilai SSR yaitu 1.3848 sehingga untuk mencari koefisien determinasi parsial X 2 dapat menggunakan rumus di bawah ini. Koefisien determinasi parsial X 2 Dari kalkulasi tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi parsial variabel X 1 terhadap Y sebesar 98.14. Koefisien tersebut menjelaskan bahwa dalam keadaan konstan apabila nilai arus kas bebas tidak diimplementasi maka besarnya nilai arus kas bebas X 1 memberikan kontribusi sebesar 98.14 terhadap peningkatan nilai pemegang saham. 61 Universitas Sumatera Utara 72

4.2.2.5. Analisis Multikolinearitas

Untuk penelitian yang membutuhkan dua variabel X diperlukan uji lebih lanjut terhadap korelasi antara variabel X 1 dan X 2 untuk mengetahui kemungkinan terjadinya Co-linear antara variabel-variabel independen sehingga tidak memberikan informasi yang unik. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisis Multikolinearitas. Sebelum itu kita perlu mengetahui korelasi variabel-variabel tersebut dengan menggunakan Microsoft Excel pada menu data analysis dengan mengaktifkan sub menu Add-ins Corellation sehingga diperoleh data seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini. Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Y X1 X2 Y 1 X1 0.95648397 1 X2 -0.0065795 0.254011633 1 Dengan menggunakan data diatas dapat kita hitung hubungan antara variabel independen X 1 nilai arus kas bebas dan X 2 dividen yang mana selanjutnya perlu kita analisis terlebih lanjut untuk mengetahui apakah terdapat gejala untuk multi kolinearitas terhadap kedua variabel independen tersebut. VIF1 sama dengan VIF2 = 62 Universitas Sumatera Utara 73 Karena VIF-nya adalah 1.06897212 5 maka kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada alasan yang valid untuk mencurigai terdapatnya gejala kolinearitas yang serius antara variabel independen nilai pemegang saham terhadap kedua variabel independennya. Sekaligus juga kita dapat menyimpulkan bahwa kedua variabel X 1 dan X 2 memang merupakan faktor penentu yang cocok dalam perancangan model regresi linear Setelah melakukan serangkaian analisis sampai tahap merancang model prediksi untuk penelitian ini. selanjutnya akan dilakukan analisis uji hipotesa untuk membuktikan dan memverifikasi keakuratan serta kebenaran dari model prediksi maupun korelasi lainnya sehingga analisis tersebut benar-benar memiliki nilai validitas yang tinggi.

4.2.3. Uji Validitas dan Reabilitas

Adapun Uji Hipotesis yang dilakukan terhadap serangkaian teknik analisis:

4.2.3.1 Uji F-Test

Peneliti menggunakan 5 tahapan prosedur uji hipotesis f-test adalah sebagai berikut: Langkah pertama : menentukan H dan H 1 H0 : β 1 = β 2 = 0 H1 : tidak semua nilai b = 0 Langkah kedua : menentukan taraf nyata level of significance α Taraf nyata pada penelitian ini adalah 5 dengan tingkat kepercayaan 95 63 Universitas Sumatera Utara 74 Langkah ketiga : menentukan uji statistik yang digunakan Dalam rangka u ntuk memastikan nilai β1.β2 ≠ 0 perlu dilakukan F -test Langkat keempat : mengformulasikan kriteria penilaian Untuk menarik kesimpulan dari kriteria penilaian yang ada perlu diketahui nilai kritikal critical value pada uji F statistik dapat ditemukan pada lampiran 6. Pada taraf nyata 5 seperti yang telah ditentukan pada halaman sebelumnya kita dapat menggunakan tabel untuk menentukan derajat kebebasan numerator dan deminatornya. Nilai derajat kebebasan degree of freedom numerator diperoleh dari banyaknya jumlah observasi k-1. Nilai derajat kebebasan degree of freedom denominator diperoleh dari total observasi dikurangi nilai k. Langkah kelima menyeleksi sampel melakukan perhitungan serta pengambilan keputusan untuk memudahkan proses pengikhtisaran dapat kita baca dengan menggunakan Microsoft Excel pada menu data analysis dengan mengaktifkan sub menu Add-ins ANOVA with single factor . Adapun format dari tabel ANOVA yang terdapat data software format statistik Sumber Variasi Derajat Kebebasan Jumlah kuadrat Rata – rata kuadrat F Regresi Error Total 64 Universitas Sumatera Utara 75 Selanjutnya derngan menggunakan mirosoft excel diperoleh hasil perhitungan komputerisasi sebagai berikut: Tabel 4.10 Tabel ANOVA ANOVA Df SS MS F Significance F Regression 2 3.13961E+25 1.56981E+25 369.8582834 7.62851E-13 Residual 14 5.94208E+23 4.24435E+22 Total 16 3.19903E+25 Nilai kritikal value F seperti terdapat pada lampiran 6 dengan menggunakan tabel taraf kebebasan 0.05 kita dapat mencari pada baris numerator 2 dan kolom denominator 14 sehingga didapat nilai kritikal value sebesar 3.74. Kriteria penilaian : Tolak H apabila F-calculated F-critical Karena F-calculated F-critical maka keputusan untuk hipotesis di atas adalah menolak H dan menerima H 1 Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kriteria penilaian tersebut adalah tidak semua menilai β ,β 1 dan β 2 = 0 sehingga koefisien regresi tersebut berguna untuk memprediksi variabel dependen. Dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana uji statistik di atas menyimpulkan bahwa baik variabel X 1 yang dalam penelitian ini merupakan aliran kas bebas maupun X 2 dividen memberikan kontribusi yang dapat dijelaskan terhadap variasi nilai variabel independen nilai pemegang saham dan hal ini telah terbukti melalui uji ilmiah. 65 Universitas Sumatera Utara 76

4.2.3.2 Uji t-test

Uji statistik t test ini digunakan untuk memeriksa apakah koefisien korelasi sama dengan 0. Peneliti menggunakan 5 tahapan prosedur uji hipotesis t-test adalah sebagai berikut: Langkah pertama : Menentukan H dan H 1 H : β 1 = β 2 = 0 H 1 : tidak semua nilai b = 0 Langkah kedua : menentukan taraf nyata level of significance α Taraf nyata pada penelitian ini adalah 5 dengan tingkat kepercayaan 95 Langkah ketiga : menentukan uji statistik yang digunakan Dalam rangka untu k memastikan nilai.koefisien β1.β2 ≠ 0 dilakukan uji statistik t - test. Langkat keempat : mengformulasikan kriteria penilaian Untuk menarik kesimpulan dari kriteria penilaian yang ada perlu diketahui nilai kritikal critical value pada uji t-statistik dapat ditemukan pada lampiran 7. Kriteria penilaian : Tolak H apabila t-calculated t-critical Tolak H apabila t-calculated - t-critical Langkah kelima menyeleksi sampel melakukan perhitungan serta pengambilan keputusan untuk memudahkan proses pengikhtisaran dapat kita baca dengan menggunakan Microsoft Excel pada menu data analysis dengan mengaktifkan sub 66 Universitas Sumatera Utara 77 menu Add-ins Regression . Adapun format dari tabel uji t-test yang terdapat data software format statistik. Tabel 4.11 Uji t-test Coefficients Standard Error t Stat Intercept b0 62744923739 61135334403 1,026328299 Arus Kas Bebas b1 3,450899558 0,12688469 27,19713108 Dividen b2 -11,33347984 1,6000745 -7,083095091 Pada taraf nyata 5 seperti yang telah ditentukan pada halaman sebelumnya kita dapat menggunakan tabel untuk menentukan derajat kebebasan yaitu: Nilai derajat kebebasan degree of freedom diperoleh dari banyaknya jumlah observasi 17 sampel n dan variabel independen k sebanyak 2 sehingga diperoleh dengan rumus n-k+1 = 14 derajat kebebasan. Dengan menggunakan derajat kebebasan dan test dua arah maka nilai kritikal yang diperoleh adalah - 2.145 dan 2.145. Dengan menggunakan tabel 4.11 uji t-test pada halaman sebelumnya diperoleh 1 3.4508 dan = 0.1268. Untuk memperoleh nilai t- calculated digunakan rumus: Kriteria penilaian : Tolak H apabila t-calculated t-critical Karena t calculated 27.21 t critical 2.145 maka keputusan untuk hipotesis di atas adalah menolak H dan menerima H 1 . 67 Universitas Sumatera Utara 78 Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kriteria penilaian tersebut adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai arus kas bebas dan nilai pemegang saham. Dengan cara yang sama seperti perhitungan di atas, diperoleh = -11.333 dan = 1.600. Untuk memperoleh nilai t-calculated digunakan rumus: Kriteria penilaian : tolak H apabila t-calculated - t-critical Karena t-calculated -7.038 t-critical -2.145 maka keputusan untuk hipotesis di atas adalah menolak H dan menerima H 1 . Kesimpulan yang dapat diperoleh dari kriteria penilaian tersebut adalah terdapat pengaruh yang signifikan dan berarah negatif antara dividen dan nilai pemegang saham.

4.2.3.3. Uji P-Test

Tujuan dari P-test ini adalah untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikasn terhadap variabel dependen. Tabel 4.12 Uji P-test Coefficients Standard Error t Stat P-value Intercept 62744923739 61135334403 1.026328299 0.322144078 Nilai arus kas bebas 3.450899558 0.12688469 27.19713108 1.6116E-13 Dividen -11.33347984 1.6000745 -7.083095091 5.48057E-06 68 Universitas Sumatera Utara 79 Dari tabel di atas dapat kita baca p-value yang diperoleh dari Microsoft Excel pada menu data analysis dengan mengaktifkan sub menu Add-ins Regression adalah sebesar 0.3221. Kriteria Penilaian X 1 : Dengan confidence level 5. tolak H apabila p-value α Untuk variabel X 1 .p = 1.611. hal ini berarti p-value α dimana 1.611 0.05 Hal ini berarti X 1 memiliki korelasi yang cukup kuat dengan Y. Pada penelitian tersebut melalui analisis koefisien determinasi X 1 . X 2 terdapat 1.611 kontribusi X 1 terhadap nilai pemegang saham. Nilai tersebut menunjukkan kontribusi yang cukup kecil dari nilai arus kas bebas terhadap nilai pemegang saham apabila tidak dijalankan bersama-sama terhadap dividen. Kriteria penilaian X 2 : Untuk variabel X 2 .p = 5.4805 Dengan confidence level 5. tolak H0 apabila p-value α Untuk variabel X 2 .p = 5.4805. hal ini berarti p-value α dimana 5.4805 0.05 Hal ini berarti X 2 memiliki korelasi yang cukup kuat dengan Y. Pada penelitian tersebut melalui analisis koefisien determinasi X 1 . X 2 terdapat 5.4805 kontribusi X 2 terhadap nilai pemegang saham. Nilai tersebut menunjukkan kontribusi yang cukup kecil dari nilai arus kas bebas terhadap nilai pemegang saham apabila tidak dijalankan bersama-sama terhadap dividen. Dari masing-masing statistik di atas, uji-t untuk setiap koefisien regresi diikuti dengan p-test ternyata seriring dengan uji F-test terhadap signifikansi 69 Universitas Sumatera Utara 80 modal tersebut menunjukkan bahwa uji validitas terhadap keseluruhan analisis di atas adalah valid.

4.2.3.4. Uji Residual

Dari gambar 4.2 Pada halaman 74 dapat kita liat bahwa persebaran data dalam diagram berserak tidak menunjukkan adanya suatu model ataupun pola tertentu seperti homodiktas atau normalitas sehingga uji tes dengan menggunakan metode residual menunjukkan bahwa model dengan formula Y cocok digunakan untuk memprediksi nilai pemegang saham. Dengan kata lain model tersebut dapat direkomendasi untuk dijadikan model prediksi terhadap nilai pemegang saham di masa mendatang dengan tingkat keakuratan 95. 70 Universitas Sumatera Utara 81 Gambar 4.2 Grafik Uji Residual 71 Universitas Sumatera Utara 82

4.3. Pembahasan

Dividen merupakan salah satu indikator bagi investor untuk melihat kemampuan perusahaan dalam pengelilaan sistem dan keuangan perusahaan. Dengan demikian jika perusahaan yang mampu membayar dividen mampu menaikkan harga saham perusahaan tersebut. Begitu juga dengan arus kas bebas, jika perusahaan memiliki arusa kas bersih yang positif akan mempu memberikan keyakinan pada investor untuk membeli saham perusahaan, apabila investor sudah banyak menginginkan saham perusahaan tersebut tentu akan mampu menaikkan harga saham di pasar. Dividen dan arus kas bebas sangat sejalan, karena dividen merupakan beban perusahaan yang akan dikeluarkan pengeluaran itu berada di komponen arus kas, yaitu pada bagian hasil dari arus kas suatu perusahaan itu masih menunjukkan nilai kas bersih positif, maka merupakan nilai tambah bagi perusahaan di mata investor. Bertolak pada perhitungan dengan berbagai analisis di atas ternyata hasil penelitian untuk variabel dividen berlawanan dengan hasil temuan yang diperoleh dari peneliti sebelumya. Seperti yang kita ketahui menurut penelitian Nasution 2011 terdapat pengaruh dividend per share dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau melepaskan saham perusahaan yang hendak diinvestasikan. Namun hasil yang diperoleh penulis menunjukkan bahwa dividen memberikan korelasi minus 11 terhadap setiap kenaikan nilai pemegang saham. Hal ini dapat terjadi karena selama proses pemantauan dan pengumpulan data ternyata tidak semua perusahaan yang terdaftar di BEI menyajikan laporan tahunannya secara komprehensif dari sejak pendaftaran. Di samping itu, salah 72 Universitas Sumatera Utara 83 satu hal yang perlu mendapat perhatian yang sekaligus merupakan isu topik yang tengah diperdebatkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito bahwa saja ada beberapa perusahaan emiten yang selama 3 tahun berturut-turut tidak pernah membagikan dividen terhadap pemegang saham dan perusahaan tersebut perlu mendapat sanksi tegas berupa de-listing dari bursa. Pada penelitian ini ada beberapa perusahaan yang ternyata tidak secara reguler dividen kepada pemegang saham yang dapat diringkas sebagai berikut: A. Perusahaan yang tidak membagikan dividen selama 1 tahun terakhir yakni: a. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk b. PT Siwani Makmur Tbk B. Perusahaan yang tidak membagikan dividen selama 2 tahun terakhir: a. PT Argha Karya Prima Industry Tbk b. PT Barito Pasific Tbk C. Perusahaan yang tidak membagikan dividen selama 3 tahun terakhir: a. PT Asiaplast Industries Tbk b. PT Titan Kimia Nusantara Tbk c. PT Sekawan Intipratama Tbk d. PT Indo Acidatama Tbk Perbedaan ini mungkin menyebabkan hasil penelitian yang berbeda antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Padahal secara kajian teoritis, dividen merupakan indikator utama alat analisis investor. 73 Universitas Sumatera Utara 84 Penelitian ini sekaligus membuktikan lemahnya pengawasan dan kontrol yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia selaku tempat berlangsungnya transaksi pembelian dan penjualan instrumen keuangan. Di pihak lain, lemahnya kontrol dari Bapepam Badan Pengawas Pasar Modal juga menyebabkan kelalaian para perusahaan emiten dalam menjalankan kewajibannya untuk membayarkan dividen kepada para investor atau pemegang saham yang selanjutnya akan mempengaruhi keputusan investasi bagi investor lainnya. 74 Universitas Sumatera Utara 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan kajian sebelumnya, ada beberapa hal pokok yang dapat disimpulakan dari hasil penelitian ini, yaitu: 1. Hubungan antara variabel independen arus kas bebas dan dividen terhadap nilai pemegang saham dapat diformulasikan dengan menggunakan model analisis regresi berganda sebagai Y = 62.744.923.739 + 3.450899558X 1 - 11.33347984X 2 + ε 2. Dengan menggunakan analisis korelasi diperoleh R= 0.99 yang menunjukkan bahwa korelasi antara nilai arus kas bebas dan dividen dengan nilai pemegang saham adalah sangat kuat. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel tersebut. 3. Hasil analisis koefisien determinasi mengindikasikan 97 dapat dijelaskan dengan fluktuasi arus kas bebas dan dividen. 4. Pengukuran dengan determinasi parsial, menunjukkan bahwa variabel arus kas bebas berpengaruh signifikan terhadap nilai pemegang saham dengan korelasi positif 78 sedangkan variabel dividen juga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan nilai pemegang saham dengan korelasi negatif 98. 5. Penelitian ini di satu sisi mendukung peneliti sebelumnya bahwa saja terdapat hubungan signifikan antara arus kas dengan nilai pemegang saham, namun di pihak lain hasil penelitian terhadap hubungan dividen dan nilai pemegang saham ternyata berlawanan dengan penelitian sebelumnya. Singkatnya 75 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH ARUS KAS BEBAS, HUTANG, DAN LABA TERHADAP DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 28

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 3 68

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 92

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 4

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 20

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 4

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 3