5.2.4 Hubungan Antara Motivasi dengan Persepsi Keselamatan
Mengendarai Sepeda Motor
Hubungan antara motivasi dengan persepsi keselamatan mengendarai sepeda motor pada siswa Sekolah Menengah Atas
SMA Kota Depok tertera pada tabel berikut.
Tabel 5.10 Hubungan Motivasi dengan Persepsi Keselamatan Mengendarai
Sepeda Motor pada Siswa Sekolah Menengah Atas SMA Kota Depok Tahun 2016
Motivasi Persepsi Keselamatan
Mengendarai Sepeda Motor Total
P Value
OR 95 CI
Tidak penting Penting
N N
N
Rendah 39
63,9 22
36,1 61
100 0,003
2,901 1,471-5,719
Tinggi 33
37,9 54
62,1 87
100
Total 72
48,6 76
51,4 148
100
Berdasarkan tabel 5.10, hasil analisis hubungan antara motivasi dengan persepsi keselamatan mengendarai sepeda motor
diperoleh bahwa terdapat 39 63,9 siswa yang bermotivasi rendah berpendapat bahwa keselamatan mengendarai sepeda motor tidak
penting, sedangkan pada siswa yang bermotivasi tinggi, terdapat 33 37,9 siswa yang berpendapat bahwa keselamatan mengendarai
sepeda motor tidak penting. Nilai pValue sebesar 0,003. Hasil ini menunjukkan pvalue
0,05 yang berarti pada α=5 0,05 terdapat hubungan antara motivasi dengan persepsi keselamatan mengendarai sepeda motor. Analisis
statistik juga menunjukkan nilai odds ratio OR sebesar 2,901 yang berarti bahwa siswa yang memiliki motivasi rendah berpeluang
sebesar 2,901 kali untuk berpendapat bahwa keselamatan mengendarai
sepeda motor tidak penting dibanding dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi.
5.2.5 Hubungan
Antara Kepemilikan
SIM dengan
Persepsi Keselamatan Mengendarai Sepeda Motor
Hubungan antara
kepemilikan SIM
dengan persepsi
keselamatan mengendarai sepeda motor pada siswa Sekolah Menengah Atas SMA Kota Depok tertera pada tabel berikut.
Tabel 5.11 Hubungan Kepemilikan SIM dengan Persepsi Keselamatan
Mengendarai Sepeda Motor pada Siswa Sekolah Menengah Atas SMA Kota Depok Tahun 2016
Kepemilikan SIM
Persepsi Keselamatan Mengendarai Sepeda
Motor Total
P Value
Tidak penting Penting
N N
N
Tidak Punya 57
50 57
50 114
100 0,684
Punya 15
44,1 19
55,9 34
100
Total 72
48,6 76
51,4 148
100
Berdasarkan tabel 5.11, hasil analisis hubungan antara kepemilikan SIM dengan persepsi keselamatan mengendarai sepeda
motor diperoleh bahwa terdapat 57 50 siswa yang tidak punya SIM berpendapat bahwa keselamatan mengendarai sepeda motor tidak
penting, sedangkan pada siswa yang mempunyai SIM, terdapat 15 44,1 siswa yang berpendapat bahwa keselamatan mengendarai
sepeda motor tidak penting. Nilai pValue sebesar 0,684. Hasil ini menunjukkan pvalue
0,05 yang berarti pada α=5 0,05 tidak terdapat hubungan antara kepemilikan SIM dengan persepsi
keselamatan mengendarai sepeda motor.
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian ini memiliki keterbatasan yang mungkin membuat penulisan ini kurang sempurna, yaitu :
1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan teori dan instrumen penelitian
terdahulu yang bersumber dari skripsi peneliti lain sehingga dapat dikatakan instrumen yang digunakan bukan instrumen standar atau
baku, selain itu masih terdapat kekurangan dan ketidaklengkapan aspek keselamatan berkendara yang ditanyakan dalam kuesioner penelitian
ini. Peneliti hanya meneliti satu aspek saja yaitu mengenai persepsi responden tentang pentingnya tindakan keselamatan mengendarai
sepeda motor di jalan raya. Terdapat dua aspek yang tidak ditanyakan dalam penelitian keselamatan berkendara ini yaitu, persepsi tentang
kelengkapan kendaraan dan persepsi tentang rambu-rambu lalu lintas. Kuesioner yang digunakan memiliki beberapa kekurangan, namun
kuesioner ini sudah diuji validitas dan reliabilitas. 2. Dalam menentukan hasil ukur tidak menggunakan standar baku,
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi. 3. Hasil penelitian sangat dipengaruhi kejujuran responden dalam
menjawab kuesioner. Jika responden tidak jujur menjawab dikarenakan responden berdiskusi dengan temannya, maka gambaran persepsi