berkendara. Hal ini dikarenakan adanya faktor lain misalkan pengalaman
sendiri atau pengalaman orang lain dalam
mengasumsikan risiko yang dihadapinya
2.4.3 Pengalaman
Robbins 1996 dan David Krech 1962, menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang
adalah pengalaman. Menurut Rachmat 2009, pengalaman yang dimiliki seseorang akan sangat berperan dalam menginterpretasikan
stimulus seseorang. Pengalaman masa lalu atau apa yang dipelajari pada masa lalu akan menyebabkan terjadinya perbedaan
interpretasi. Geller 2001, menyebutkan bahwa individu yang tidak
pernah mengalami injury atau near miss, akan menganggap bahwa bahaya tidak akan pernah terjadi pada dirinya. Orang cenderung
untuk menilai berlebihan kejadian yang jarang terjadi, dan menilai remeh kejadian yang sering terjadi. Pengalaman memberikan
informasi yang memberikan gambaran baru mengenai risiko terhadap individu, sehingga mempengaruhi individu dalam
menginterpretasikan suatu risiko. Pada kasus dimana individu memiliki informasi yang sedikit mengenai pengalaman yang
dialami oleh dirinya sendiri terhadap suatu risiko, maka informasi yang diterima dari berbagai sumber memainkan peranan penting
dalam persepsi risiko seseorang Suprani, 2010.
Menurut Cooper 1998, orang sering berperilaku tidak aman karena orang tersebut belum pernah cedera saat
melaksanakan pekerjaannya dengan tidak aman. Tetapi jika kita melihat Heinri
ch’s Triangle, sebenarnya orang tidaklah jauh dari potensi kecelakaan. Sementara itu, Geller 2001 menyebutkan
faktor pengalaman pada tugas yang sama dan lingkungan yang sudah dikenal dapat mempengaruhi orang tersebut berperilaku
tidak aman dan terus berlaku karena menyenangkan, nyaman, serta menghemat waktu dan perilaku ini cenderung berulang.
Penelitian yang dilakukan oleh Widiyanti 2013, menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengalaman dengan
persepsi risiko keselamatan berkendara. Notoatmodjo 2007, menyatakan bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri
atau pengalaman orang lain sehingga pengetahuan dan pengalaman saling berhubungan.
2.4.4 Motivasi