Jenis Kelamin Faktor-Faktor yang Mendasari Persepsi Berkendara

2.4 Faktor-Faktor yang Mendasari Persepsi Berkendara

2.4.1 Jenis Kelamin

Muchlas 2005, mengatakan karakteristik individu mempengaruhi seseorang memberikan interpretasi persepsi pada suatu objek atau stimulus yang dilihatnya, interpretasi persepsi tersebut sangat dipengaruhi oleh karakteristik individunya seperti jenis kelamin. Dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin laki-laki mempersepsikan tentang sesuatu objek berbeda dengan perempuan. Iversen Rundmo 2004, menyebutkan bahwa berdasarkan kelompok umur, pengemudi remaja yang berjenis kelamin laki-laki memiliki kemampuan memperkirakan kondisi di jalan dan lingkungan sekitar untuk meminimalisasi risiko dibandingkan dengan pengemudi perempuan. Hal tersebut menggambarkan bahwa remaja laki-laki lebih banyak yang mengendarai sepeda motor dibandingkan dengan perempuan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Lestari 2013 pada siswa kelas X sepuluh SMAN di Depok, menunjukkan hasil bahwa sebagian besar 65,4 siswa yang mengendarai sepeda motor berjenis kelamin laki-laki dibandingkan siswa berjenis kelamin perempuan. Perbedaan jenis kelamin dalam persepsi risiko mengindikasikan bahwa laki-laki lebih toleran terhadap risiko dibandingkan dengan perempuan. Laki-laki cenderung untuk berlebihan dalam menilai kemampuan berkendaranya. Laki-laki muda khususnya lebih menilai peraturan lalu lintas secara negatif dan menganggap remeh risiko yang berhubungan dengan pelanggaran lalu lintas Botterill Mazur, 2004. Hal ini diungkapkan juga dalam penelitian Botteril Mazur 2004, bahwa laki-laki cenderung untuk berlebihan dalam menilai kemampuan berkendaranya. Laki-laki muda khususnya lebih menilai peraturan lalu lintas secara negatif dan menganggap remeh risiko yang berhubungan dengan pelanggaran lalu lintas Botterill Mazur, 2004. Begitu juga Matthews dan Moran 1986, mengatakan bahwa laki-laki muda cenderung untuk menganggap remeh bahaya pada situasi berkendara yang berisiko menengah hingga tinggi. Ditambahnya lagi pernyataan dari Trankle, dkk 1990, ditemukan bahwa remaja laki-laki lebih rendah dalam hal menilai risiko pada situasi lalu lintas dibandingkan laki-laki dewasa. Penelitian yang dilakukan oleh Chang, dkk 2007, di Taipei mengenai perilaku berisiko yang menyebabkan kecelakaan sepeda motor bahwa sebagian besar pengemudi laki-laki menampakkan perilaku pelanggaran dalam berkendara dibandingkan dengan pengemudi perempuan. Namun sebaliknya, pengemudi perempuan lebih sering terlibat kasus kecelakaan motor dibandingkan dengan pengemudi laki-laki. Sehingga Chang, dkk 2007, berpendapat bahwa tidak ada hubungan signifikan yang berkaitan dengan jenis kelamin dan kecelakaan sepeda motor. Salihat 2009, juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan persepsi risiko keselamatan berkendara.

2.4.2 Pengetahuan