Water activity a Stabilitas Produk Selama Penyimpanan
Hasil pengamatan selama 60 hari penyimpanan menunjukkan peningkatan jumlah sel mikroba yang berbeda pada setiap suhu penyimpanan Gambar 14.
Pada suhu 45
o
C terjadi peningkatan total mikroba yang cukup tinggi mulai dari pengamatan hari ke-35 hingga pengamatan terakhir yaitu rata-rata sebesar
5,1x10
3
, sedangkan pada suhu 30
o
C pada akhir pengamatan tercatat 1,9 x 10
3
dan pada suhu 35
o
C sebesar 1,7 x 10
3
. Menurut Standar Nasional Indonesia jumlah maksimum koloni bakteri
dalam produk pangan adalah sebesar 5,0x10
5
. Apabila dilihat kesesuaian dengan ketentuan dalam SNI 01-3719-1996, formula minuman yang disimpan selama 60
hari pada suhu ruang telah memenuhi syarat mikrobiologis karena jumlah TPC pada produk minuman yang diuji masih di bawah batas yang ditetapkan dalam
SNI. Faktor yang menyebabkan jumlah TPC pada minuman fungsional ini masih dibawah standar SNI, karena pada formulasi minuman tersebut mengandung jahe
merah yang mempunyai zat antimikroba. Sari rimpang jahe merah dapat digunakan sebagai antibakteri pada susu pasteurisasi dalam menurunkan jumlah
bakteri E.coli Ernawati 2010. Rimpang jahe merah mengandung senyawa- senyawa kimia dari golongan fenol diantaranya adalah gingerol, shogaol dan
zingeron yang bersifat antimikroba termasuk kapang, sehingga efektif dalam menghambat pertumbuhan kapang Penicillium citrinum Thom Yaqin 2009.
Penyebab lain dari rendahnya jumlah TPC pada serbuk minuman fungsional karena pertumbuhan bakteri tersebut juga di pegaruhi oleh pH dimana, serbuk
1000 2000
3000 4000
5000 6000
10 20
30 40
50 60
70
lo g
c fu
g
Lama Penyimpanan hari
suhu 30 suhu 35
suhu 45
Gambar 14 Peningkatan sel mikroba selama penyimpanan. ,
, .
minuman fungsional ini mempunyai nilai pH yang rendah yaitu 3,31. Minuman atau makanan berasam tinggi jarang menimbulkan keracunan karena bakteri
patogen pada umumnya tidak tumbuh pada pH tersebut. Demikian pula spora bakteri tidak menimbulkan masalah pada minuman atau makanan semacam ini
karena spora tidak dapat bergerminasi dan tumbuh pada pH dibawah 4,6 fardiaz 1992.
Pengamatan terhadap jumlah kapang menunjukkan hasil yang berbeda di setiap suhu penyimpanan. Pada suhu 45
o
C jumlah kapang cenderung meningkat dibandingkan dengan suhu 30
o
C dan 35
o
C Gambar 15. Meningkatnya kapang pada suhu 45ºC disebabkan selama penanganan dan pengolahan produk telah
terkontaminasi dengan jenis kapang yang tahan panas. Kapang merupakan mikroorganisme yang banyak tersebar diberbagai tempat, sehingga sangat mudah
mencermati substrat atau media yang cocok bagi pertumbuhannya. Ketahanan panas mikroorganisme cenderung meningkat ketika suhu inkubasi meningkat,
khususnya bagi mikroorganisme pembentuk spora. Kapang dan khamir pada umumnya tergolong dalam mesofil, yaitu tumbuh baik pada suhu 25-30ºC
Fardiaz 1992. Meskipun pada umumnya kapang agak sensitif terhadap panas, namun spora aseksual kapang cenderung lebih resisten terhadap panas
dibandingkan dengan bentuk miselia Frazier dan Westhoff 1988.
Secara keseluruhan jumlah kapang yang terdapat didalam formula minuman serbuk fungsional ini mengalami peningkatan yang berarti. Hal ini juga
10 20
30 40
50 60
70
10 20
30 40
50 60
70
Jum lah k
ol oni
g
Lama penyimpanan
suhu 30 suhu 35
suhu 45 Gambar 15 Perubahan jumlah kapang selama penyimpanan pada suhu
, ,
. .