Maltodekstrin Karakteristik Bahan-bahan Campuran
serta biaya dari proses pengeringan tersebut. Dalam penggunaan metode pengeringan, penggunaan spray dryer merupakan metode yang paling sering
digunakan untuk pengeringan bahan terutama dalam skala besar industri Mujumdar 2000. Pengeringan semprot atau spray drying adalah metode
pengeringan yang mengkombinasikan proses pengeringan sekaligus proses pembentukan serbuk. Material masukannya berupa cairan dengan total padatan
tertentu. Pengeringan semprot menghasilkan bubuk yang sangat halus 5
–100 µm dengan diameter rata
–rata 20 sampai 60 µm Patel et al. 2009. Pemilihan kondisi pengeringan, alat atomisasi, ukuran, dan geometri chamber akan menentukan
karakteristik produk yang dihasilkan termasuk perhitungan transfer panasnya Arku et al. 2008. Menurut Patel et al. 2009, formulasi penghitungan waktu
pengeringan pada metode pengeringan semprot sangat rumit karena kondisi pengeringan yaitu humiditas dan temperatur udara, kadar air, dan diameter
partikel, serta gerakan relatif diantara partikel dan pergerakan udara yang terus berubah setiap saat.
Prinsip pengeringan semprot didasarkan pada proses penyemprotan produk dalam bentuk droplet cairan ke dalam suatu ruangan yang dihembus dengan udara
panas sehingga terjadi proses pengeringan. Bahan masukan pada metode pengeringan semprot dapat berupa larutan, emulsi, atau suspensi cairan. Aliran
udara panas akan menaikkan suhu permukaan droplet sehingga air dalam droplet akan terevaporasi. Air yang terevaporasi akan keluar bersama aliran udara
sedangkan droplet dengan kadar air rendah akan turun ke dasar chamber dengan bantuan cyclone.
Beberapa kelebihan metode pengeringan semprot antara lain adalah tidak banyak merusak mutu produk dibandingkan dengan metode pengeringan drum
serta biaya pengeringan relatif terjangkau dibandingkan dengan metode freeze drying dalam menghasilkan kualitas produk yang relatif setara Fernandez 2008.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Chandan 2006, yaitu meskipun suhu inlet pengering yang digunakan sangat tinggi, kerusakan protein akibat panas menjadi
minimal karena terjadi pendinginan evaporatif yang berasal dari air yang menguap dari bahan yang dikeringkan.
Karakteristik produk yang dihasilkan oleh metode pengeringan semprot dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Parameter utama yang mempengaruhi
karakteristik produk pada metode pengeringan semprot antara lain adalah proses pre-heating, pre-konsentrasi, pembentukan droplet dalam atomizer, serta suhu
pengeringan yang terdiri dari temperatur masukan suhu inlet dan temperatur keluaran suhu outlet yang digunakan Arku et al. 2008. Menurut Chandan
2006, meskipun suhu inlet pengering yang digunakan sangat tinggi, kerusakan protein akibat panas menjadi minimal karena terjadi pendinginan evaporatif yang
berasal dari air yang menguap dari bahan yang dikeringkan.