Komposisi kimia jahe merah dan asam jawa
menunjukkan bahwa perairan tersebut masih aman dari pencemaran kadmium, hal ini diduga karena lokasi perindustrian jauh dari perairan tersebut.
Tabel 8 Kadar logam berat kerang pisau mgkg Logam berat
Daging Jeroan
SNI 3460.1-2009 mgkg
Pb 0,28 ± 0,35
0,67 ± 0,25 1
Cd tidak terdeteksi
0,13 ± 0,03 1
Hg 0,02 ± 0,00
0,04 ± 0,00 0,5
Kadar merkuri pada daging dan jeroan kerang pisau hasil penelitian ini berturut-turut adalah 0,02 mgkg dan 0,04 mgkg. Standar total merkuri pada
bahan makanan yang diperbolehkan Codex adalah 0,1 mgkg, sedangkan metilmerkuri untuk produk perikanan harus di bawah 0,5 mgkg. Berdasarkan
standar SNI 3460.1-2009, batas aman logam berat Hg dalam produk daging kerang adalah 0,5 mgkg. Hasil analisis merkuri kerang pisau pada penelitian ini
masih tergolong aman bila dibandingkan dengan standar SNI. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-
efek khusus pada makhluk hidup. Logam berat dapat menjadi bahan racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup, tetapi sebagian logam-logam tersebut tetap
dibutuhkan oleh makhluk hidup, walaupun dalam jumlah yang sedikit Arifin 2011. Darmono 2001 melaporkan bahwa logam berat secara biologis terkumpul
dalam tubuh organisme, menetap untuk waktu lama dan berfungsi sebagai racun kumulatif. Effendi 2003 menyatakan bahwa di dalam tubuh makhluk hidup
misalnya kerang, logam berat akan mengalami biokonsentrasi dan bioakumulasi sehingga kadarnya di dalam tubuh lebih besar daripada lingkungan perairan.
Konsentrasi residu logam dalam jaringan biota akan selalu berfluktuasi dipengaruhi antara lain, umur dan ukuran biota Al-Yousef et al. 2004, kebiasaan
makan biota atau tingkat trofik dalam jaringan Watanabe et al. 2003, serta spesies atau jenis biota Qugun et al. 2005; Calta dan Canpolat 2006 sehingga
hewan ini dapat digunakan sebagai indikator pencemaran suatu perairan. Logam berat juga mengalami biomagnifikasi yakni kadarnya akan semakin meningkat
dengan peningkatan posisi organisme pada rantai makanan.