Gambar 8 Diagram alir proses pengemasan dan penyimpanan serbuk minuman fungsional.
3.3.1 Tahap pengambilan dan preparasi sampel
Contoh kerang pisau diambil di Perairan Cirebon dalam keadaan hidup kemudian langsung dipreparasi. Contoh dicuci sampai bersih dengan air tawar,
dipisahkan dari cangkangnya, dan dikeluarkan jeroannya. Contoh kemudian dihomogenisasi menjadi ukuran yang lebih kecil dengan penambahan air 1:1
bv. Sampel yang sudah homogen disaring menggunakan kain blacu dan dilakukan pemasakan dengan suhu 70ºC selama ± 10 menit dan disaring kembali
untuk diambil ekstraknya. Ekstrak kerang pisau disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan dalam freezer hingga digunakan. Preparasi sampel kerang pisau
Formulasi terpilih
Pengemasan dengan menggunakan aluminium foil
Penyimpanan pada suhu 30
o
C, 35
o
C, dan 45
o
C
Uji kadar vitamin C, uji aktivitas antioksidan Pengujian stabilitas : Derajat keasaman pH, nilai a
w
, uji warna, TPC, kapang.
Formulasi dengan masa simpan terbaik
dapat dilihat pada Lampiran 1 dan ekstrak kerang pisau dapat dilihat pada Lampiran 2.
Contoh jahe dicuci terlebih dahulu dengan air tawar dan dikupas kulitnya, selanjutnya dihomogenisasi menjadi ukuran yang lebih kecil dengan penambahan
air 1:1 bv kemudian disaring menggunakan kain blacu untuk diambil ekstraknya. Ekstrak jahe disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan dalam
freezer hingga digunakan. Contoh asam jawa dipisahkan dari bijinya. Asam Jawa yang sudah
dibersihkan dari biji dihomogenisasi menjadi ukuran yang lebih kecil kemudian ditambahkan air tawar dengan perbandingan air sebesar 1:1 bv. Larutan asam
jawa disaring menggunakan kain blacu hingga diperoleh ekstrak, kemudian dimasukkan ke dalam botol dan disimpan dalam refrigerator. Contoh jeruk lemon
dicuci dengan air dan dipotong untuk kemudian diperas dan diambil air hasil perasannya lalu disaring, setelah itu dilakukan penambahan air 1:1 bv. Ekstrak
jahe merah, ekstrak jeruk nipis, dan ekstrak asam jawa dapat dilihat pada Lampiran 2.
Bahan utama dan bahan tambahan dicampur sesuai dengan formulasi kemudian dilakukan penambahan maltodekstrin sebanyak 10 dari berat larutan
minuman fungsional kemudian dilakukan proses spray drying Lampiran 3, setelah minuman dalam bentuk serbuk baru dilakukan penambahan sukrosa 1:1
bb. Produk akhir hasil formulasi adalah dalam bentuk serbuk dengan metode spray drying. Komposisi dari bahan utama dan bahan-bahan tambahan merupakan
perlakuan dalam penelitian ini. Tujuan pemasakan pada bahan utama dan bahan- bahan tambahan adalah untuk membunuh mikroorganisme yang akan berpengaruh
pada saat penyimpanan.
3 .3.2 Tahap formulasi minuman fungsional
Formulasi didasarkan pada hasil percobaan trial and error terhadap karakteristik mutu organoleptik dari minuman fungsional ini. Formulasi serbuk
minuman fungsional ini awalnya menghasilkan lima formula minuman serbuk dengan bahan tambahan hanya menggunakan jahe dan asam jawa. Kerang pisau
dan bahan tambahan jahe serta asam jawa dikeringkan terlebih dahulu menggunakan oven 40-60ºC, tetapi hasil yang didapatkan tidak disukai oleh