P. Gosong Pandan P. Gosong Keroya
P. Semakdaun P Sempit
P. Karya P. Karang Congkak
P. Pramuka P. Panggang
5 °4
5 5
°
4 5
5 °4
4 5
°
4 4
5 °4
3 5
°
4 3
5 °4
2 5
°
4 2
106 °33
106 °34
106 °34
106 °35
106 °35
106 °36
106 °36
106 °37
106 °37
106 °38
106 °38
0.8 1.6
2.4 Kilometers
N
9 °
9 °
8 °
8 °
7 °
7 °
6 °
6 °
104 °
104 °
105 °
105 °
106 °
106 °
107 °
107 °
108 °
108 °
Skala 1:48.000 Sumber data:
- Peta Bakosurtanal - Peta Rupa Bumi Indonesia
- Data Survei Lapang Tahun Pembuatan : 2011
Kartografer Mega Dewi Astuti C24070066
Lautan Tubir Karang
Daratan
INSET LEGENDA
3. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di beberapa pulau di kawasan Kepulauan Seribu P. Karang Congkak, P. Karang Lebar, Jakarta Utara. Survey diadakan pada bulan Juli
2010 sedangkan penelitian utama dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2011 dengan durasi pengamatan antara 7-14 hari tiap bulanya. Lokasi pengambilan data dan
sampel air terletak di sekitar Perairan Pulau Karang Congkak Gambar 2, sedangkan Pengamatan biota pelankton dilakukan di laboratorium Biologi Mikro,
FPIK, IPB.
Gambar 2. Peta lokasi pengamatan di wilayah perairan Kepulauan Seribu
3.2. Alat dan Bahan
Tabel 2. Alat dan bahan penelitian Jenis
Kegunaan Alat
1 Kapal motor
Mobilisasi untuk memburu lumba-lumba 2
GPS Global Positioning System
menentukan Kordinat perjumpaan lumba- lumba
3 Tropong Binokuler
melihat jarak jauh 4
Kamera digital Dokumentasi
5 Handycam
Dokumentasi Tingkah laku lumba-lumba 6
Hand refractometer Mengukur salinitas
7 Termometer alkohol
Mengukur suhu 8
Kertas lakmus Mengukur pH
9 Plankton net
Mengabil sempel air Plankton 10
Mikroskop Mengamati Pelankton
11 Botol film
Tempat air sampel plankton 12
Ember Mengambil air laut yang akan disaring
13 Jam
Menandai waktu kemunculan lumba-lumba 14
Data sheet Mencatat data
15 Alat tulis
Pencatatan data 16
Buku identifikasi mengidentifikasi jenis lumba-lumba
17 Peta batrimetri Kepulauan
Seribu Penentuan arah pelayaran
Bahan 1
Formalin mengawetkan sampel plankton
3.3 Metode Kerja 3.3.1 Desain
survey
Desain survey yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode penjelajahan dengan menggunakan kapal motor dengan pola
mengelilingi perairan Pulau Karang Congkak dan sekitarnya. Pengambilan data dimulai sekitar pukul 07.00
– 17.00 WIB dan dilakukan setiap harinya. Pada penelitian ini pengamatan lumba-lumba menggunakan survey dengan satu kelompok
pengamat single platform Siahaninenia 2008. Pengamatan ini dilakukan dengan tiga orang yang mengamati kemunculan lumba-lumba pada satu dek. Posisi
pengamat pertama berada di haluan kapal, pengamat kedua berada di tengah kapal, dan pengamat ketiga berada di dekat buritan kapal.
Gambar 3. Posisi pengamat pada metode Single Platform 1.Tempat pengamat
pertama, 2.Tempat pengamat kedua, 3.Tempat pengamat ketiga
3.3.2 Pengumpulan data
Data yang diambil meliputi data primer dan data skunder. Pengambilan data primer dilakuan secara langsung melalui pengamatan langsung ke lapang selama 4
bulan dan wawancara dengan penduduk setempat. Pengamatan dan Pengidentifikasian jenis dan jumlah lumba-lumba yang melintas di sekitar perairan
Pulau Karang Congkak dilakukan secara langsung Visual sensus on dolphin dari atas perahu motor dengan metode sensus visual yaitu melakukan pencacahan
langsung terhadap lumba-lumba yang teramati. Data yang diambil saat pengamatan di lokasi penelitian adalah tanggal dan
waktu ketika lumba –lumba terlihat, posisi lintang dan bujur dengan menggunakan
GPS, jenis lumba –lumba, jumlah lumba-lumba yang teramati, cuaca pada saat
pengamatan, keadaan permukaan air saat pengamatan Tabel 2, beberapa tingkah laku dari lumba-lumba dokumentasi kemunculan yang direkam menggunakan
handycam untuk selanjutnya diidentifikasi untuk mengetahui jenis lumba-lumba. Tingkah laku lumba-lumba Tabel 3 yang diamati adalah tingkah laku yang
dilakukan lumba-lumba dipermukaan yang teramati oleh pengamat secara visual dari perahu. Data habitat lumba-lumba yang diambil adalah kecepatan angin, suhu,
salinitas, pH dan sampel plankton. Sampel plankton diambil dengan 3 titik untuk mewakili peraian tersebut. Data yang didapat dari hasil pengukuran dicatat dibuku
dan atau terekam langsung dalam alat. Data jenis ikan yang diduga sebagai makanan bagi lumba-lumba dan aktivitas nelayan di sekitar perairan Pulau Karang
Congkak diperoleh dengan melakukan wawancara dengan nelayan dan data sekunder penangkapan ikan pada tahun 2010.
Tabel 3. Kisaran skala kondisi permukaan laut
No Keterangan
Deskripsi 1
Bagus Seperti cermin, sedikit beriak di permukaan
2 Lumayan
Terdapat ombak kecil, tidak berbentuk buih, angin bertiup sepoi-sepoi
3 Agak Berombak Berombak kecil, tetapi tidak bersuara. Puncak terlihat
seperti kaca, namun lebih pecah
4 Berombak
Mulai berombak besar, puncaknya mulai pecah, buih terlihat jelas
5 Berombak besar Ombak yang kecil mulai memanjang dan sudah mulai
tinggi. Kadang-kadang menyemprot kapal Sumber : Khan 2001 in Siahaninenia 2008
Tabel 4. Jenis dan deskripsi tingkah laku lumba-lumba
No Jenis Tingkah laku
Deskripsi 1
Bowriding Gerakan berenang mengikuti ombak yang diciptakan
oleh kapal
2 Aerials
Gerakan ke aatas permukaan air, salto, berbalik, atau berputar diudara
3
Spyhoping Gerakan memunculkan kepala ke atas permukaan air
untuk mengamati keadaan disekitarnya
4 Breaching
Gerakan melompat ke atas permukaan air dan menjatuhkan badan ke arah belakang
5
Feeding kegiatan yag dilakukan ketika sedang mencari
makan, biasanya ditandai dengan ada schooling ikan di dekat lumba-lumba
6 Lobtailing
Gerakan mengangkat flukssirip ekor ke atas permukaan air dan memukul-mukulnya ke
permukaan air
7 Avoidance
Gerakan menghindar dari kapal
8 Travelling
Gerakan ke arah tertentu, kemudian melakukan penyelaman secara bersama-sama, lalu muncul
kembali ke permukaan air, dan mengejar ikan secara berkelompok.
Sumber : Carwardine 1995 Karczmarski et al. 2000
3.4. Pengidentifikasian Spesies
Pengamatan terhadap jenis dan jumlah pemunculan lumba-lumba yang melintas di perairan Pulau Karang Congkak dilakukan secara visual di lapangan dari
atas perahu dengan metode sensus visual, yaitu melakukan pencacahan langsung terhadap lumba-lumba yang teramati. Apabila lumba-lumba dilakukan dengan
melihat ciri-ciri khusus yang dijabarkan oleh APEX Environmental Ali 2006, yaitu
: a. Habitat
h. Sirip ekor b. Lokasi geografis
i. Tipe semburan air blow c. Ukuran
j. Urutan penyelaman d. Sirip dorsal
k. Perilaku e. Sirip dada flippers
l. Ukuran kelompok f. Bentuk tubuh
m. Moncong snouted g. Warna dan tanda khusus
Identifikasi juga dilakukan dengan menggunakan buku identifikasi cetacean yaitu FAO Species identification guide: Marine mammals of the world Jefferson et
al. 1993.
3.5. Analisis Data 3.5.1. Parameter habitat dan keberadaan lumba-lumba