H’maks = indeks keanekaragaman maksimum = log
2
S diaman S adalah jumlah genera
Jika  nilai  E  mendekati  1,  maka  sebaran  individu  antara  genera  relatif  sama. Sebaliknya  jika  nilai  E  mendekati  0,  terdapat  sekelompok  genera  yang  jumlahnya
lebih  banyak  dari  genera  lain.    Indeks  dominansi  Shannon  digunakan  untuk menggambarkan  sejauh  mana  suatu  genera  mendominasi  populsi  tersebut.    Genera
yang paling dominan ini dapat menentukan atau mengendalikan kehadiran jenis lain. Dengan memakai indeks dominansi Simpson Krebs 1989:
Dimana : D = indeks Dominansi Simpson
ni    = jumlah individu genera ke-i N
= total individu seluruh genera Dengan  kriteria  yang  sama  pada  kriteria  indeks  keragaman.    Bila  suatu
komunitas  mempunyai  keanekaragaman  jenis  yang  tinggi,  maka  akan  mempunyai dominansi yang rendah.
3.5.3. Korelasi antara parameter penelitian
Analisis korelasi antara  parameter penelitian dilakukan dengan menggunakan Software  Microsoft  Excel,  untuk  mengetahui  apakah  ada  pengaruh  antara  variabel
bebas x yang meliputi: Suhu permukaan X
1
, Kecepatan angin X
2
dan Salinitas X
3
terhadap  variabel  tidak  bebas  y,  yaitu  jumlah  pemunculan  lumba-lumba teramati.    Metode  analisis  yang  digunakan  adalah  analisis  korelasi.    Jenis  korelasi
yang  dipakai  adalah  korelasi  Pearson  karena  variabel  data  berbentuk  kuantitatif Walpole  1995.    Berdasarkan  keempat  variabel  tersebut  y,  X
1,
X
2,
X
3
berlaku hubungan sebagai berikut:
adalah koefisien korelasi sederhana antara y dan X
1
adalah koefisien korelasi sederhana antara y dan X
2
adalah koefisien korelasi sederhana antara y dan X
3
adalah koefisien korelasi sederhana antara y dan X
4
Bila  r  mendekati  +1  dan  -1,  hubungan  antara  kedua  peubah  itu  kuat  dan  kita katakan terdapat korelasi yang tinggi antara keduanya.  Akan tetapi bila r medekati
nol,  hubungan  linier  antara  x  dan  y  sangat  lemah  atau  mungkin  tidak  ada  sama sekali.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan Lumba-lumba
Hasil  pengamatan  lumba-lumba  ditunjukan  oleh  Tabel  5.    Pengamatan lumba-lumba  di  perairan  Pulau  Karang  Congkak  dan  Perairan  Pulau  Karang  Lebar
selama bulan Maret-Juni 2011 dengan 5 priode pengambilan data ke lapang.  Total waktu yang dibutuhkan setiap harinya adalah ± 10 jam.  Jumlah kemunculan lumba-
lumba  selama  pengamatan  di  perairan  tersebut  sebanyak  88  individu.    Terdapat  2 jenis  spesies  yang  teridentifikasi  selama  pengamatan  yaitu  Delphinus  delphis  dan
Tursiops truncantus. Tabel 5. Hasil pengamatan lumba-lumba berdasarkan priode pengamatan.
Sampling ke
waktu pengamatan
Lama pengamatan
hari Jumlah yg
teramati individu
Jumlah jenis
Spesies Keterangan
Musim 1
2 - 10 Maret 2011 9
5 1
Peralihan
2 20 - 30 Maret 2011
11 Peralihan
3
15 - 21 April 2011 7
27 2
Timur awal
4 6 - 13 Mei 2011
7 24
1 Timur awal
5 13 - 19 Juni 2011
7 32
1 Timur awal
TOTAL 41
88 2
Sumber : Data primer 2011 Pengambilan  data  dilakukan  5  priode  dengan  perjumpaan  sebanyak  10  kali
selama  periode  ini  terjadi  dalam  2  musim  yaitu  musim  peralihan  dan  awal  musim timur.  Periode 1 dan 2 diambil saat musim peralihan sedangkan periode 3, 4, dan 5
diambil  saat  musim  timur  awal.    Perbedaan  musim  ini  mempengaruhi  kemunculan lumba-lumba  karena  mempengaruhi  angin  dan  gelombang  perairan  tersebut.
Apabila dilihat saat musim peralihan yaitu priode 1 dan 2 hanya  terjadi 1 pertemuan dengan jumlah 5 individu bahkan saat priode 2 tidak ditemukan kemunculan luma-
lumba.  Hal  ini  berbeda  dengan  priode  3,  4,  dan  5  yang  terjadi  pada  musim  timur awal  jumlah  yang  ditemukan  lebih  banyak.    Hal  ini  dikarenakan  pada  musim
peralihan  keadaan  angin  yang  besar  dan  gelombang  tinggi  yang  menyebabkan lumba-lumba tidak muncul  ke permukaan, karena  dalam kondisi  seperti ini  lumba-
lumba  akan  memerlukan  energi  lebih  besar  dalam  berenang  melawan  gelombang