Aspek Pengelolaan. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7. Aspek Pengelolaan.

Lumba-lumba merupakan satwa laut dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistem, serta peraturan pemerintah PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Siahainenia 2008. Hal ini karena proses reproduksi mamalia ini lama yang menyebabkan jumlahnya sedikit, sehingga perlu adanya penjagaan dari biota dan habitatnya. Habitat lumba-lumba di perairan laut yang semakin terdesak oleh aktivitas manusia yang cenderung bersifat merusak, membuat kualitas habitat menurun dan menjadi rusak. Perlindungan habitat bagi lumba-lumba dengan pola persebaran yang luas paling baik dilakukan dengan sistem manajemen berbasis ekosistem dengan penerapan Daerah Perlindungan Laut, dimana tetap memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar untuk mencari dan menangkap ikan. Manajemen berbasis ekosistem merupakan suatu kebijakan untuk mengelola ekosistem, baik dari segi pemanfaatan maupuan nilainya, dengan melibatkan seluruh stakeholder untuk memelihara kesatuan ekologi walaupn dihadapkan pada ketidakpastian dan perubahan ekosistem secara alami. Pengelolaan terhadap aktivitas penangkapan ikan, polusi suara dan kimia, dan lalu lintas pelayaran dibutuhkan untuk mengurangi dampak buruk dan untuk memelihara fungsi ekosistem. Perlindungan terhadap habitat kritis melalui Manajemen Berbasis Ekosistem memberikan manfaat bagi seluruh pihak, baik sistem maupun kepentingan manusia Hoyt 2005. Terdapat beberapa hal yang diperlukan dalam membangun Daerah Perlindungan Laut bagi mamalia laut, yaitu Hoyt 2005: 1. Penelitia ilmiah mengenai habitat kritis bagi Cetacea, baik dari segi ekologi, maupun segala sesuatu yang terdapat disana. 2. Masukan multidisiplin terkini untuk memilih, merencanakan, menerapkan, dan mengkaji ulang DPL. 3. Merencanakan pengelolaan berbasis ekosistem dan sosial-ekonomi. 4. Membagun hubungan baik dengan masyarakat lokal dan seluruh stakeholder yang berpartisipasi dalam pencapaian tujuan dari DPL. 5. Membuat batasan dan jaringan mengenai spesies, ekosistem beserta prosesnya yang akan dilindungi. S S S S S S S S S S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 P. Gosong Pandan P. Gosong Keroya

P. Semakdaun P Sempit

P. Karya P. Karang Congkak P. Pramuka P. Panggang

0.7 1.4

2.1 Kilometers