3.3 Pengukuran Parameter Konservasi Air dan Tanah
Langkah berikutnya, daerah di sekitar bawah pohon dibersihkan dari segala serasah dan vegetasi yang tumbuh di bawah, kemudian dilakukan pengukuran
terhadap parameter-parameter sebagai berikut:
3.3.1 Aliran batang
Pengukuran aliran batang dilakukan melalui cara menampung air yang mengalir pada batang. Penampungan dilakukan dengan cara melingkarkan selang
pada sekeliling permukaan batang pohon dengan salah satu ujungnya diletakkan lebih rendah, kemudian ditampung dengan menggunakan jerigen penampungan
Gambar 4. Pengukuran aliran batang dilakukan pada setiap sampling jenis tumbuhan,
dengan pengulangan dua kali untuk setiap jenis tumbuhan. Volume aliran batang cm
3
yang tertampung dikonversi kedalam satuan tinggi kolom air mm dengan persamaan:
Gambar 4 Pengukuran aliran batang di hutan PPKAB Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Sfi = ViLi cm = ViLi X 10 mm Kaimuddin 1994
dimana: Sfi = Tinggi aliran batang ke-i mm Vi = Volume aliran batang ke-i cm
3
Li = Luas tajuk pohon ke-i cm
2
Tfi = ViLi x 10 Kaimuddin 1994
dimana: Tfi = Tinggi curahan tajuk ke-i mm Vi = Volume curah hujan ke-i cm
3
Li = Luas penampungan ke-i cm
2
3.3.2 Air Curahan Tajuk
Pengukuran curahan tajuk dilakukan dengan cara menampung air hujan dengan lembaran plastik yang diberi kerangka kayu dengan luas penampung
1 x 1 m
2
, kemudian ditempatkan di bawah tajuk pohon Gambar 5. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali pengulangan untuk setiap contoh jenis tumbuhan .
Untuk volume curahan tajuk cm
3
yang tertampung dikonversi kedalam satuan tinggi kolom air mm dengan persamaan:
Gambar 5 Cara pengukuran curahan tajuk di lokasi penelitian menggunakan metode Kaimuddin 1994.
3.3.3 Infiltrasi
Laju
infiltrasi diukur dengan menggunakan paralon dengan ukuran diameter 8 cm dan tinggi 50 cm Gambar 6. Laju infiltrasi diukur dengan
menghitung laju penyerapan atau habisnya air dalam pipa infiltrasi ke dalam tanah
Drum penampung